بيان الحرث وأسرار اوقات
إعلم أن المقصود الأعظم من النكاح التعبد والتقرب واتباع سنة الرسول وتحصيل الولد والنسل لأن به بقاء العالم وانتظامه وبتركه وإهماله خرابه ودراسه ومعلوم أنه لايحصل الحصاد الا بنثر البذر على الأرض اولا وحرثها وزرعها بطرق وكيفيات معلومة عند الفلاح وانتظار المدد الى بدو الصلاح
وكذلك لايحصل الولد والنسل الا ببث بذر الزوج على مزرعته وزرعته التي هي حليله
قال تعالى
نساؤكم حرث لكم فأتوا حرثكم أنى شئتم وقدموا لأنفسكم
الآية.
وسبب نزول هذه الآية ان المسلمين قالوا :
انا نأتي النساء باركات وقائمات ومستلقيات ومن بين ايديهم ومن خلفهم بعد ان يكون المأتي واحدا
فقالت اليهود
ما انتم الا البهائم لكنا نأتهن على هيئة واحدة وانا لنجد في التوراة ان كل اتيان تؤتى النساء غير الإستلقاء دنس عندالله.
فأكذب الله تعالى اليهود ففي هذه الآية دلالة على جواز اتيان الرجل زوجته على اي كيفية وحال شاء من قيام وقعود واستلقاء
ومن اي جهة شاء من فوق ومن تحت ومن وراء ومن قدام
وفي اي وقت شاء في الليل او النهار بعد ان كان في صمام واحد
SENGGAMA DAN RAHASIA-RAHASIANYA
Ketahuilah bahwa tujuan utama dari pernikahan adalah untuk mengabdi,
mendekatkan diri kepada Allah SWT,
mengikuti sunnah Rasulullah SAW,
dan menghasilkan keturunan.
Karena melalui pernikahan, kehidupan alam ini akan lestari dan teratur.
Dan dengan meninggalkannya bisa berarti menimbulkan sebuah kehancuran dan kemusnahan alam ini.
Hal yang maklum,
takkan memanen tanpa menanam benih pada bumi,
kemudian mengolah dan merawatnya melalui teori dan teknik pertanian.
Dan juga perlu waktu beberapa lama hingga buahnya menjadi siap panen.
Begitu pula takkan terwujud seorang anak dan keturunan tanpa terlebih dulu memasukkan sperma suami di dalam indung telur isterinya.
Allah SWT berfirman :
نِسَائُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوْا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ وَقَدِّمُوْا لأَِنْفُسِكُمْ
_"Wanita-wanita kamu semua adalah ladang bagimu._
_Maka datangilah ladangmu itu semaumu dan kerjakanlah olehmu amal-amal yang baik untuk dirimu sendiri."_
(QS al-Baqarah ayat 223).
Ayat ini turun ketika kaum Muslimin mengatakan bahwa mereka menggauli isteri mereka dengan posisi berlutut,
berdiri,
terlentang,
dari arah depan dan dari arah belakang.
Menanggapi pernyataan kaum Muslimin tersebut kaum Yahudi menyatakan :
,“Tidaklah melakukan hubungan semacam itu selain menyerupai tindakan binatang, sedangkan kami mendatangi mereka dengan satu macam posisi.
Sungguh telah kami temukan ajaran dalam Taurat bahwa setiap hubungan badan selain posisi isteri terlentang itu kotor di hadapan Allah."
Lalu turunlah ayat di atas,
Allah hendak membantah pernyataan kaum Yahudi tersebut.
Jadi dalam kandungan ayat ini menunjukkan diperbolehkannya seorang suami menyetubuhi isterinya dengan cara apapun dan posisi bagaimanapun yang ia sukai.
Baik dengan cara *berdiri*,
*duduk* atau *terlentang.*
Dan dari arah manapun suami berkehendak,
dari arah *atas*,
*bawah,*
*belakang* ataupun dari arah *depan*.
Dan boleh juga menyetubuhinya pada waktu kapanpun suami menghendaki,
*siang* ataupun *malam* hari.
Dengan catatan, yang dimasuki adalah lubang vagina.
0 komentar:
Post a Comment