Madrasah Aliyah (MA) Abu Darrin merupakan lembaga yang bernaung di bawah
Yayasan Pendidikan Abu Darrin (YPAD) yang berdiri di lingkungan Pondok
Pesantren (Ponpes) Kendal turut Desa Sumbertlaseh, Kecamatan Dander
Kabupaten, Bojonegoro.
Madrasah yang didirikan pada
Tahun 1979 ini mempunyai empat program jurusan yaitu Ilmu pengetahuan
Sosial (IPS), Ilmu pengetahuan Alam (IPA), Bahasa dan Agama. Jauh
berkembang dibandingkan saat awal pendiriannya yang hanya mempunyai satu
program, Jurusan Ilmu Agama saja.
Satu tahun kemudian, tepatnya
tahun 1980 M, pihak yayasan melaksanakan pembangunan fisik dilaksanakan
secara besar besaran dan bertahap. Tahap yang pertama direhabilitasi
beberapa gedung asrama yang sudah tua di antaranya ada yang dibongkar
total dengan mendirikan 7 bangunan yang baru. Hal ini bertujuan memenuhi
kebutuhan desakan warga sekitar yang ingin anaknya memperoleh ilmu
agama di Pondok Pesantren dan memperoleh ilmu umum di Madrasah Aliyah.
Menurut
Kepala Sekolah MA Abu Dzarrin, KHM.Masluchan Sholih, pengembangan
program dimulai Tahun 1983, saat itu ada penambahan program jurusan
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang bertujuan untuk memberikan nuansa
baru serta adanya permintaan dari wali murid agar anaknya juga
memperoleh Ilmu Umum di tempat mereka belajar. Untuk memenuhi permintaan
akan adanya variasai program jurusan maka ditambahlah juruan IPA mulai
tahun 2008, jurusan Bahasa tahun 2012.
Dalam pembelajaran, MA Abu
Darrin memakai perpaduan antara kurikulum Nasional dari Kementerian
Pendidikan dan Kementerian Agama dengan prioritas materi - materi muatan
lokal (Mulok) berciri khas Pondok Pesantren.
Karena itu, para
peserta didik selain diajari materi-materi umum juga diberi pengatahuan
tentang kitab-kitab salaf di antaranya Nahwu, Shorof, Balaghoh, Mantiq,
Falak, Hisab, Hadits, usulFiqih, Faroidl, Tajwid, Qowaidul Fiqiyah,
Aswaja (ke-NU-an).
Keseimbangan antara Ilmu Umum dan Ilmu Agama
yang diajarkan di MA Abu Dzarrin membuatnya menjadi sekolah yang
diminati oleh masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya di sana.
Tujuannya, agar sang buah hati memperoleh Ilmu Umum maupun Agama "Karena
di sekolah ini juga mengadopsi beberapa ilmu dari pesantren di
antaranya adalah Ilmu Nahwu, Manteq, Balaghoh, Ushul Fiqh,Aswaja (ke NU
an)dan masih banyak lagi," ujarnya.
Uniknya saat ini MA Abu
Dzarin memiliki 890 siswa dengan 80 persen dari siswanya tersebar
menuntut ilmu di tujuh pondok pesantren yang berada di sekitar sekolah
tersebut. Sebab, kawasan Kendal memang menjadi sentra pesantren di
Bojonegoro dengan tujuh pondok pesantren di bawah naungan pengasuh
masing-masing.
"Jadi siswanya tidak terbatas dari Pondok
Pesantren Abu Dzarrin tapi juga ada yang bermukim di Pondok Pesantren
Adnan Al charish, Al Asmanah, Abu Darrin Ar Ridwan, Al Kuzy, Al Ma'ruf
dan Pondok Pesantren Nurul Islam Al Muniri," jelasnya.
Ditambahkan,
lembaga sekolah yang dipimpinnya merupakan lembaga sekolah madrasah
yang bersifat melayani keinginan dari masyarakat. Pihak sekolah berupaya
untuk selalu memajukan sekolah serta mengajak wali murid selalu memberi
saran maupun kritikan yang membangun sekolah agar menjadi yang terbaik.
Sebab,
sejak awal berdiri MA Abu Darrin memang mengutamakan bagaimana
memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan
masyarakat. Usaha yang dilakukan yakni memberikan kesempatan para
guru-guru MA Abu Darrin untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi dengan biaya dari madrasah. Hal itu dilakukan untuk
meningkatkan kompetensi guru agar sesuai dengan harapan masyarakat,
khususnya wali murid.
Selama ini, menurutnya kurang lebih 35
raihan prestasi yang didapat oleh siswa MA Abu Dzarin di tingkat
Kabupaten Bojonegoro di antaranya adalah Juara 1 Kompetisi Sains
Madrasah, Juara 2 nilai tertingi UAN Se-Jatim untuk jurusan IPA dan
Juara 2 Olimpiade Sains dan Bahasa.
"Tidak hanya siswa MA Abu
Dzarrin saja yang mengukir banyak prestasi para guru MA juga pernah
mengukir prestasi dengan mengikuti turnamen futsal antar instansi dengan
menyambet juara 1 turnamen tersebut," imbuh Musholich.
Sebagai
wahana pengembangan skill peserta didiknya, Abu Dzarrin juga mempunyai
banyak ekstrakulikuler yang bertujuan untuk memberi pengetahuan lebih
serta sebagai bekal bagi semua siswa agar ketika mengikuti kegiatan di
luar agar dapat mengembangkan serta mengamalkan ilmu yang didapatnya.
Adapun
ekstrakulikuler yang paling menonjol adalah Pramuka,Palang Merah Remaja
(PMR), Keterampilan Berbahasa Arab maupun Inggris serta Karya Ilmiah
Remaja, Keterampilan dan Seni, Olahraga (Futsal/Sepakbola/Bulu
Tangkis/Lari,Catur dll), PPSDI (Pelatihan Pengembangan Sumber Daya
Insani). Dengan adanya ekstrakulikuler tersebut beberapa minggu lalu
Madrasah Aliyah Abu Darrin mendapat Juara 1 Pidato Bahasa Inggris
tingkat SMA sederajat yang diselenggarakan di wilayah Kabupaten Tuban.
"Semoga
ke depannya MA Abu Dzarrin dapat lebih dicintai oleh masyarakat sekitar
maupun masyarakat luas terlebih oleh siswa agar selalu cinta almamater
dengan menjaga nama baik sekolah di setiap kegiatan," harap Masluchan
Sholih