Just another free Blogger theme

Powered by Blogger.

Blog Archive ma.abudarrin

ruang tanya jawab

Popular Posts

fb Ma Abu Darrin Bojonegoro

Pages

Labels

Social Icons

Followers

Blog Archive

Featured Posts

February 15, 2013


Bersama ini kami sampaikan Ucapan terimakasih atas partisipasi dan bantuan dana pada pelaksanaan Kemah Bhakti Madrasah Aliyah memperingati HAB KEMENAG ke 66 Tahun 2011 Se Kabupaten Bojonegoro “ yang diselenggarakan pada :

Hari                    : Ahad, Senin, Selasa, Rabu (4 Hari)
Tanggal             : 18 - 21 Desember 2011
Tempat              : BUMI PERKEMAHAN WANA WISATA DANDER BOJONEGORO

DAFTAR HADIR PER KKM YANG HADIR & TIDAK HADIR



DAFTAR HADIR KKM MAN.1
1 MAN 1 BOJONEGORO HADIR
2 MA.AL MUNAWAR HADIR
3 MA, ALROSYID HADIR
4 MA. ATTANWIR HADIR
5 MA.ISLAMIYAH BALEN HADIR
6 MA. AL ABROR  HADIR
7 MA. WALI SONGO HADIR
8 MA. DARUL ULUM HADIR
9 MA. MANBA'UL ULUM HADIR
10 MA. SABILUL MUTTAQIN HADIR
11 MAM. SUMBERJO TIDAK HADIR
12 MA. DARUL HUDA SUGIHWARAS TIDAK HADIR
13 MA. AL ARQOM SARIREJO TIDAK HADIR



DAFTAR HADIR KKM MAN.2
1 MAN 2 BOJONEGORO HADIR
2 MAI. AMPEL BANJARJO HADIR
3 MA. SUNAN AMPEL HADIR
4 MA. WALI SONGO WOTAN HADIR
5 MA. ABU DARRIN HADIR
6 MA. AS SYAKUR  NGLINGI HADIR
7 MA. DARUSSALAM HADIR
8 MA. MALO HADIR
9 MA. AL KHOIRIYAH BALEN HADIR
10 MA. NURUL MUTTAQIN HADIR
11 MAM. 2 BANJARAN TIDAK HADIR
12 MAM 3 SUMBERJO TIDAK HADIR
13 MAM 4 BALEN TIDAK HADIR
14 MA. WADANG TIDAK HADIR
15 MA. AL AMIRIYAH TEMAYANG TIDAK HADIR



DAFTAR HADIR KKM MAN. NGRAHO
1  MAN NGRAHO HADIR
2 MA. ISLAHIYAH HADIR
3 MA. NURUL ULUM HADIR
4 MA. ASYUKURIYAH PAYAMAN TIDAK HADIR



DAFTAR HADIR KKM MAN. PADANGAN
1 MAN. PADANGAN HADIR
2 MA. MIFTAHUL HUDA HADIR
3 MA. FALAKHIYAH HADIR



DAFTAR HADIR KKM MAN. BAURENO
1 MAN. BAURENO HADIR
2 MA. TANWIRIYAH HADIR
3 MA. RAHMATULLOH HADIR
4 MA. TANWIRUL HADIR
5 MA. DARUL ULUM HADIR
6 MA. BAHRUL ULUM HADIR
7 MA. AN NAFIAH BANJARAN TIDAK HADIR








by kakdic


PROJECT PROPOSAL
PERKEMAHAN PELANTIKAN PRAMUKA TAMU PENEGAK PUTRI
TAHUN AJARAN 2012/2013
                                        
I.          PENDAHULUAN

     Dalamrangkapeningkatanmutukegiatanpesertadidikanggotapramuka di GudepMA.ABU DARRIN Kendal,Bojonegoro,untukitu kami akanmengadakankegiatanbernamaPerkemahanPelantikanPramukaTamuPenegak Putri,sertauntukmenciptakananggota-anggota yang berjiwadisiplindanberdedikasitinggi,bertanggungjawabsertatidakmudahputusasa.

II.        DASAR KEGIATAN

1.Keputusanpresiden No.238 Tahun 1961 TentanggerakanPramuka
2.AnggaranDasarAnggaranRumahTanggaGerakanParamuka
3.ProgramkegiatanGerakanPramukaMA.Abu Darrin Kendal Bojonegoro

III.       TUJUAN
                   
                    1.Melatihkedisiplinandankemandiriananggotapramuka di MA.Abu Darrin Kendal,Bojonegoro
                    2.Mempertebal rasa persaudaraandanpersatuandiantaraanggotapramukakhususnya di MA.Abu Darrin Kendal,Bojonegoro

     IV.        WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiataninidilaksanakanpada
Hari                       :           Jum’at-Sabtu
Tanggal                :           21-22Desember 2012
        Tempat                 :           KampusD” MA.AbuDarrin,Kendal,Bojonegoro
                            Waktu                   :           07.00 s/d Selesai
  
V.      PESERTA KEGIATAN
                   Kegiataninidiikutiolehkuranglebih 30Anggotabarudan14Anggota lama.

VI.     ANGGARAN BIAYA
Anggaranbiaya yang diperlukanperkemahaninisebagaimanaterlampir.
 
VII.           SUSUNAN PANITIA
     
SusunanPanitiakegiataninisebagaimanaterlampir.
             
VIII.    JADWAL KEGIATAN

      Jadwalkegiatan yang dilaksanakandalamkegiatanpenjelajahaninisebagaimanaterlampir,adapunpelaksanaannyadisesuaikandengansituasidankondisi yang ada.

IX.       PENUTUP

            Demikian proposal kegiatanini kami ajukan sebagai bahan rujukan kegiatan,kurangdanlebihnya kami mohonmaafdanatasbantuankerjasamanyadan perkeknan ijinnya kami sampaikanterimakasih.
Mengetahui
Pembina



DIDIK SAMSUL HADI,S.Pd.I

Ketua Panitia



MINI LASTRI YULAIKAH


MENYETUJUI :
KAMABIGUS / Kepala Madrasah




KHM.MASLUCHAN SHOLIH
NIY.791 979 016s


Copas dari http://edukasi.kompasiana.com/2011/07/03/moral-di-sd-jepang-377536.html



Anak saya bersekolah di salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) kota Tokyo, Jepang. Pekan lalu, saya diundang untuk menghadiri acara “open school” di sekolah tersebut. Kalau di Indonesia, sekolah ini mungkin seperti SD Negeri yang banyak tersebar di pelosok nusantara. Biaya sekolahnya gratis dan lokasinya di sekitar perumahan.

Pada kesempatan itu, orang tua diajak melihat bagaimana anak-anak di Jepang belajar. Kami diperbolehkan masuk ke dalam kelas, dan melihat proses belajar mengajar mereka. Saya bersemangat untuk hadir, karena saya meyakini bahwa kemajuan suatu bangsa tidak bisa dilepaskan dari bagaimana bangsa tersebut mendidik anak-anaknya.

Melihat bagaimana ketangguhan masyarakat Jepang saat gempa bumi lalu, bagaimana mereka tetap memerhatikan kepentingan orang lain di saat kritis, dan bagaimana mereka memelihara keteraturan dalam berbagai aspek kehidupan, tidaklah mungkin terjadi tanpa ada kesengajaan. Fenomena itu bukan sesuatu yang terjadi “by default”, namun pastilah “by design”. Ada satu proses pembelajaran dan pembentukan karakter yang dilakukan terus menerus di masyarakat.

Dan saat saya melihat bagaimana anak-anak SD di Jepang, proses pembelajaran itu terlihat nyata. Fokus pendidikan dasar di sekolah Jepang lebih menitikberatkan pada pentingnya “Moral”. Moral menjadi fondasi yang ditanamkan “secara sengaja” pada anak-anak di Jepang. Ada satu mata pelajaran khusus yang mengajarkan anak tentang moral. Namun nilai moral diserap pada seluruh mata pelajaran dan kehidupan.

Sejak masa lampau, tiga agama utama di Jepang, Shinto, Buddha, dan Confusianisme, serta spirit samurai dan bushido, memberi landasan bagi pembentukan moral bangsa Jepang. Filosofi yang diajarkan adalah bagaimana menaklukan diri sendiri demi kepentingan yang lebih luas. Dan filosofi ini sangat memengaruhi serta menjadi inti dari sistem nilai di Jepang.

Anak-anak diajarkan untuk memiliki harga diri, rasa malu, dan jujur. Mereka juga dididik untuk menghargai sistem nilai, bukan materi atau harta.


Di sekolah dasar, anak-anak diajarkan sistem nilai moral melalui empat aspek, yaitu Menghargai Diri Sendiri (Regarding Self), Menghargai Orang Lain (Relation to Others), Menghargai Lingkungan dan Keindahan (Relation to Nature & the Sublime), serta menghargai kelompok dan komunitas (Relation to Group & Society). Keempatnya diajarkan dan ditanamkan pada setiap anak sehingga membentuk perilaku mereka.
Pendidikan di SD Jepang selalu menanamkan pada anak-anak bahwa hidup tidak bisa semaunya sendiri, terutama dalam bermasyarakat. Mereka perlu memerhatikan orang lain, lingkungan, dan kelompok sosial. Tak heran kalau kita melihat dalam realitanya, masyarakat di Jepang saling menghargai. Di kendaraan umum, jalan raya, maupun bermasyarakat, mereka saling memperhatikan kepentingan orang lain. Rupanya hal ini telah ditanamkan sejak mereka berada di tingkat pendidikan dasar.
Empat kali dalam seminggu, anak saya kebagian melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga. Ia harus membersihkan dan menyikat WC, menyapu dapur, dan mengepel lantai. Setiap anak di Jepang, tanpa kecuali, harus melakukan pekerjaan-pekerjaan itu. Akibatnya mereka bisa lebih mandiri dan menghormati orang lain.
Kebersahajaan juga diajarkan dan ditanamkan pada anak-anak sejak dini. Nilai moral jauh lebih penting dari nilai materi. Mereka hampir tidak pernah menunjukkan atau bicara tentang materi. Anak-anak di SD Jepang tidak ada yang membawa handphone, ataupun barang berharga. Berbicara tentang materi adalah hal yang memalukan dan dianggap rendah di Jepang.
Keselarasan antara pendidikan di sekolah dengan nilai-nilai yang ditanamkan di rumah dan masyarakat juga penting. Apabila anak di sekolah membersihkan WC, maka otomatis itu juga dikerjakan di rumah. Apabila anak di sekolah bersahaja, maka orang tua di rumah juga mencontohkan kebersahajaan. Hal ini menjadikan moral lebih mudah tertanam dan terpateri di anak.
Dengan kata lain, orang tua tidak “membongkar” apa yang diajarkan di sekolah oleh guru. Mereka justru mempertajam nilai-nilai itu dalam keseharian sang anak.

Menyiapkan Makan Siang utk teman2nya / foto: Junanto
Saat makan siang tiba, anak-anak merapikan meja untuk digunakan makan siang bersama di kelas. Yang mengagetkan saya adalah, makan siang itu dilayani oleh mereka sendiri secara bergiliran. Beberapa anak pergi ke dapur umum sekolah untuk mengambil trolley makanan dan minuman. Kemudian mereka melayani teman-temannya dengan mengambilkan makanan dan menyajikan minuman.
Hal seperti ini menanamkan nilai pada anak tentang pentingnya melayani orang lain. Saya yakin, apabila anak-anak terbiasa melayani, sekiranya nanti menjadi pejabat publik, pasti nalurinya melayani masyarakat, bukan malah minta dilayani.
Saya sendiri bukan seorang ahli pendidikan ataupun seorang pendidik. Namun sebagai orang tua yang kemarin kebetulan melihat sistem pendidikan dasar di SD Negeri Jepang, saya tercenung. Mata pelajaran yang menurut saya “berat” dan kerap di-“paksa” harus hafal di SD kita, tidak terlihat di sini. Satu-satunya hafalan yang saya pikir cukup berat hanyalah huruf Kanji. Sementara, selebihnya adalah penanaman nilai.

Besarnya kekuatan industri Jepang, majunya perekonomian, teknologi canggih, hanyalah ujung yang terlihat dari negeri Jepang. Di balik itu semua ada sebuah perjuangan panjang dalam membentuk budaya dan karakter. Ibarat pohon besar yang dahan dan rantingnya banyak, asalnya tetap dari satu petak akar. Dan akar itu, saya pikir adalah pendidikan dasar.

Sistem pendidikan Jepang seperti di atas tadi, berlaku seragam di seluruh sekolah. Apa yang ditanamkan, apa yang diajarkan, merata di semua sekolah hingga pelosok negeri. Mungkin di negeri kita banyak juga sekolah yang mengajarkan pembentukan karakter. Ada sekolah mahal yang bagus. Namun selama dilakukan terpisah-terpisah, bukan sebagai sistem nasional, anak akan mengalami kebingungan dalam kehidupan nyata. Apalagi kalau sekolah mahal sudah menjadi bagian dari mencari gengsi, maka satu nilai moral sudah berkurang di sana.

Di Jepang, masalah pendidikan ditangani oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olah Raga, dan Ilmu Pengetahuan Jepang (MEXT) atau disebut dengan Monkasho. Pemerintah Jepang mensentralisir pendidikan dan mengatur proses didik anak-anak di Jepang. MEXT menyadari bahwa pendidikan tak dapat dipisahkan dari kebudayaan, karena dalam proses pendidikan, anak diajarkan budaya dan nilai-nilai moral.

Mudah-mudahan dikeluarkannya kata “Budaya” dari Departemen “Pendidikan dan Kebudayaan” sehingga “hanya” menjadi Departemen “Pendidikan Nasional” di negeri kita, bukan berarti bahwa pendidikan kita mulai melupakan “Budaya”, yang di dalamnya mencakup moral dan budi pekerti.

Hakikat pendidikan dasar adalah juga membentuk budaya, moral, dan budi pekerti, bukan sekedar menjadikan anak-anak kita pintar dan otaknya menguasai ilmu teknologi. Apabila halnya demikian, kita tak perlu heran kalau masih melihat banyak orang pintar dan otaknya cerdas, namun miskin moral dan budi pekerti. Mungkin kita terlewat untuk menginternalisasi nilai-nilai moral saat SD dulu. Mungkin waktu kita saat itu tersita untuk menghafal ilmu-ilmu “penting” lainnya.

Demikian sekedar catatan saya dari menghadiri pertemuan orang tua di SD Jepang.

Salam.


Salam
Satria Dharma
http://satriadharma.com/
 
Suka kue Pia? Kue Pia adalah kue berbentuk bulat berdiameter 3-4 cm dengan ketebalan sekitar satu cm dan biasanya berisi kacang ijo. Tapi sekarang sudah banyak kue Pia yg berisi coklat dan bahkan keju.
Saya bukan penggemar kue Pia. Saya lebih suka kue-kue tradisonal macam dadar gulung, serabi, wingko, lemet, dll. Makan pia berarti siap-siap membersihkan remah-remahnya yg rontok ke pakaian kita ketika kita gigit. Hal ini tidak terhindarkan karena kulit kue pia yg matang karena dioven dan isi di dalamnya akan langsung berhamburan ketika kita gigit. Biasanya kue pia akan habis dalam dua atau tiga kali gigitan dan gigitan kedua dan ketiga akan membuat kue pia yg sudah terbuka isinya akan lebih sukses berhamburan ke pakaian kita. Lagipula rasa kue pia ya begitu saja. Jadi saya tidak begitu suka makan kue Pia.

Meski demikian ada kue pia yg sangat populer di Bali. Namanya kue Pia Legong dan hanya dijual di satu toko di Bali, tepatnya di sebuah ruko kecil di jalan By Pass menuju bandara Ngurah Rai. Biasanya istri saya selalu menyempatkan diri utk beli kue Pia Legong tsb meski saya selalu uring-uringan karena tidak suka dengan banyaknya barang tentengan yg harus kami bawa naik ke pesawat.
Jika tidak ikut dalam perjalanan saya ke Bali istri saya pun masih 'tega-teganya' utk titip utk beli oleh-oleh apa saja meski ia tahu benar betapa tidak sukanya saya bepergian membawa berbagai tentengan. Syukur-syukur kalau titipan tsb masih bisa masuk tas rangsel saya, tapi kalau pesan salak Bali atau bermacam-macam kue kan tidak mungkin saya jejalkan ke rangsel backpack saya.

Waktu pertamakali dulu istri saya 'mbelani' beli Pia Legong utk oleh-oleh saya protes karena menurut saya apa sih enaknya kue pia itu. Di Surabaya juga banyak dijual kue pia dan saya tidak pernah tertarik utk menyomotnya. Kalau salak Bali yang juicy masih okelah. Kan termasuk oleh-oleh yg khas. Bawaan oleh-oleh istri saya itu tidak pernah sedikit dan tidak selalu bisa muat di koper. Jadi harus ditenteng. Padahal kalau penerbangan sedang penuh dan penumpangnya kebanyakan pembelanja klas berat (seperti istri saya) maka itu artinya harus rebutan dan cepat-cepatan memasukkan barang tentengan ke kabin. Kalau pas kami masuk pesawat keduluan yg lain maka biasanya kabin tempat barang tentengan sudah penuh dan barang tentengan kami harus dijejalkan di bawah kursi depan kami. Dan tentu saja itu mengganggu posisi kaki selama penerbangan. Makanya saya tidak suka bawa tentengan kalau naik pesawat. Kalau tidak bisa dimasukkan rangsel backpack ya masukkan ke bagasi saja. Saya sendiri lebih suka masuk belakangan agar tidak antri berjejalan masuk pesawat. Kalau bepergian sendirian kadang-kadang saya tunggu panggilan nama saya baru saya naik ke pesawat. Itu artinya penumpang lain sudah duduk dengan manis di kursi masing-masing dan saya bisa masuk pesawat tanpa harus antri lagi. :-D

Bagaimana ceritanya saya tiba-tiba suka kue Pia Legong?
Pagi-pagi pada waktu membaca biasanya istri saya menyediakan kopi dan kue-kue utk camilan di nakas samping kasur tempat saya membaca . Pagi itu ia menyediakan kopi seduh 3 in 1 dan tiga potong kue pia. Berbeda dg kue pia yg lain, kue pia ini dibungkus plastik satu persatu sehingga kita tidak perlu memegangnya dengan tangan telanjang dan remah-remahnya rontok ke plastik bungkusnya sendiri. I love it! Saya pun menggigitnya sambil mata saya tetap tertuju pada buku bacaan saya pagi itu. Begitu kue itu lumer di lidah saya terkejut. Ternyata kue pia ini maknyus rasanya dan tidak seperti yg saya kira sebelumnya. Akhirnya saya menghentikan bacaan saya dan memperhatikan kue pia ini. It does not taste like a regular Pia cake...! Ketika saya tanya kue pia apa itu maka dijawab oleh istri saya itu adalah kue Pia Legong yg saya protes ketika ia membelinya. :-D
Sejak itu saya jadi suka kue Pia Legong dan tidak protes lagi kalau istri saya 'mbelani' belanja oleh-oleh kue Pia Legong. Biar susah-susah sedikit waktu menenteng berbagai barang belanjaan yg penting nanti bisa menikmati kue Pia Legong yg maknyus tersebut.

Kali ini istri saya tidak ikut ke Bali karena ia harus ke Makassar utk pekerjaannya. Saya pikir akan aman dan bebas dari tentengan ketika pulang nanti. Tapi ternyata ia mengirim pesan titip kue Pia Legong! Hampir saja saya tolak proposalnya via BBM itu. Tapi setelah membayangkan betapa gembira hatinya kalau ia pulang dari Makassar nanti dan mendapat oleh-oleh kue Pia Legong maka saya turuti keinginannya. Lha wong permintaan istrinya orang lain saja saya turuti mosok permintaan istri sendiri saya tolak begitu saja... :-) Setelah check-out pagi-pagi dari Grand Inna Kuta Hotel saya pun meminta Andri, sopir Stikom Bali, mampir ke toko tempat penjualan kue Pia ini sebelum check-in di Ngurah Rai dan berharap menjadi pembeli pertama. Saya tiba sekitar pukul 8:30 dan ternyata toko belum buka. Tokonya buka jam 9 pagi sampai malam jam 8. Akhirnya saya meluncur ke bandara dulu utk check-in penerbangan saya pagi ini dan balik lagi ke toko tersebut sesudahnya.
Ketika saya tiba persis jam 9 di toko tersebut ternyata pembeli sudah antri dan antriannya sudah meluber ke luar toko. Haaah....?! Sampai sebegitunya...?! Sebelumnya saya tidak percaya ketika istri saya bilang pembeli kue pia Legong ini antri dan saya pikir ia terlalu berlebihan memuji kue ini. Sekarang saya melihat dan mengalaminya sendiri, antri hanya utk beli kue Pia...!
Ketika giliran saya sampai saya baru tahu bhw Pia Legong ini hanya terdiri atas tiga macam isi, yaitu kacang ijo, coklat dan keju. Satu kotak harganya 70 ribu dan ketika saya minta 2 kotak coklat dan 2 kotak keju ternyata tidak boleh. Setiap pembeli hanya boleh beli satu kotak keju sedangkan yg coklat boleh lebih dari satu. Haaah....?! Bahkan membeli pun dibatasi...?! Gila...!! Apa kue pia ini mendapat subsidi dari pemerintah pusat sehingga untuk beli pun dibatasi jumlahnya...?! Kok kayak jaman susahnya Uni Sovyet saja sehingga beli kebutuhan hidup pun dibatasi. :-D
Akhirnya saya beli 3 kotak coklat dan 1 kotak keju. Antrian di belakang saya semakin panjang dan para calon pembeli di belakang saya nampak gelisah dan tidak sabar melihat saya membeli dengan lamban. Mungkin mereka mengira saya sedang mencoba utk mengambil 'hak' pembelian kue Pia Legong keju lebih dari satu kotak.

Dalam perjalanan pulang saya masih merasa takjub mengetahui betapa populer dan larisnya kue Pia Legong ini. "Atase mung jajan Pia wae lho...!" kata saya dalam hati. Tapi ternyata bisa begitu populer dan laris. Saya membayangkan betapa banyak jenis makanan dan kue nusantara yg bisa dijadikan oleh-oleh khas sebuah daerah dan jika benar-benar enak maka tentu akan laris manis seperti Pia Legong ini. Entah berapa ratus kotak Pia Legong terjual dalam sehari tapi jelas bahwa bisnis kue Pia Legong tersebut adalah sangat menguntungkan.

So next time when you visit Bali do not miss this special cake for oleh-oleh poro sederek di rumah...

Bandara Ngurah Rai, 11 Februari 2013


Salam
Satria Dharma
http://satriadharma.com/

February 14, 2013






UN 2013 NEWS>> LEMBAR JAWABAN UN 2013 DIBERI "BARCODE"

**JIKA LEMBAR JAWABAN RUSAK, MAKA NASKAH SOALNYA JUGA HARUS DIGANTI, BEGITU PULA SEBALIKNYA"

Tahun ini, antara naskah soal dengan lembar jawaban tidak terpisah seperti biasa. Kalau dipisah malah petaka, karena jawaban anak bisa jadi tidak sesuai antara soal dan lembar jawaban UN," kata Khairil saat Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2013 di Pusat Pengembangan Tenaga Pendidikan di Depok, Selasa (12/2/2013).

Ia juga mengingatkan jika ada lembar jawaban yang rusak dan minta penggantian maka naskah soalnya juga harus diganti begitupula sebaliknya. Dengan demikian, potensi rumor kecurangan pada UN melalui cara memasukkan kode soal secara acak tidak lagi dapat dilakukan.

Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Teuku Ramli, membenarkan format baru ini. Bahkan pada lembar jawaban UN tertera barcode yang mengindikasikan kode naskah soal UN. Nantinya barcode ini akan dipindai oleh alat tertentu saat jawaban UN dikoreksi.

"Jadi tidak perlu lagi siswa memasukkan kode naskah soal karena sudah ada barcode itu," ujar Ramli.

"Jika mau curang dengan menukar lembar jawaban maka saat dikoreksi jawabannya tidak akan sesuai dengan soal karena ada barcode itu," tandasnya.

Selain penggunaan barcode dan penyatuan naskah soal dengan lembar jawaban UN, Kemdikbud juga menyiapkan 20 variasi soal pada UN tahun ini sehingga anak-anak bisa berkonsentrasi pada soalnya masing-masing tanpa perlu melihat pekerjaan temannya.

Sumber : Edukasi Kompas
UN 2013 NEWS>> LEMBAR JAWABAN UN 2013 DIBERI "BARCODE"

**JIKA LEMBAR JAWABAN RUSAK, MAKA NASKAH SOALNYA JUGA HARUS DIGANTI, BEGITU PULA SEBALIKNYA"

Tahun ini, antara naskah soal dengan lembar jawaban tidak terpisah seperti biasa. Kalau dipisah malah petaka, karena jawaban anak bisa jadi tidak sesuai antara soal dan lembar jawaban UN," kata Khairil saat Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2013 di Pusat Pengembangan Tenaga Pendidikan di Depok, Selasa (12/2/2013).

Ia juga mengingatkan jika ada lembar jawaban yang rusak dan minta penggantian maka naskah soalnya juga harus diganti begitupula sebaliknya. Dengan demikian, potensi rumor kecurangan pada UN melalui cara memasukkan kode soal secara acak tidak lagi dapat dilakukan.

Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Teuku Ramli, membenarkan format baru ini. Bahkan pada lembar jawaban UN tertera barcode yang mengindikasikan kode naskah soal UN. Nantinya barcode ini akan dipindai oleh alat tertentu saat jawaban UN dikoreksi.

"Jadi tidak perlu lagi siswa memasukkan kode naskah soal karena sudah ada barcode itu," ujar Ramli.

"Jika mau curang dengan menukar lembar jawaban maka saat dikoreksi jawabannya tidak akan sesuai dengan soal karena ada barcode itu," tandasnya.

Selain penggunaan barcode dan penyatuan naskah soal dengan lembar jawaban UN, Kemdikbud juga menyiapkan 20 variasi soal pada UN tahun ini sehingga anak-anak bisa berkonsentrasi pada soalnya masing-masing tanpa perlu melihat pekerjaan temannya.

Sumber : Edukasi Kompas