Just another free Blogger theme

Powered by Blogger.

Blog Archive ma.abudarrin

ruang tanya jawab

Popular Posts

fb Ma Abu Darrin Bojonegoro

Pages

Labels

Social Icons

Followers

Blog Archive

Featured Posts

April 16, 2021

*Inspirasi Pagi*
*Menahan*

Sudah menjadi rahasia umum bahwa sifat manusia cenderung memiliki banyak kemauan dan kurang puas dg apa yg di miliki, karena itu diperlukan kecerdasan atau kemampuan menahan, mengatur, mengendalikan dan mengelola rasa dan pikiran dg benar, sesuai porsi atau ketentuan serta takaran

Puasa ramadhan merupakan salah satu cara bagi manusia beriman latihan menahan dan mengatur ambisi, emosi, kemauan, keinginan yg berlebihan pada porsi yg semestinya

Menahan emosi kemarahan yang tidak pada tempatnya, menjadikan diri manusia yg arif lagi bijaksana

Menahan emosi cinta yg tidak wajar, dan menjadikan diri manusia yg mampu menempatkan rasa sayang pada sasaran sesuai urutannya yaitu keluarga, tetangga dan sahabat, bukan karena ingin dipuja, tapi berharap keridhaan dari Sang Kuasa

Menahan nafsu makan dan belanja yg kurang sesuai dg kebutuhan, dialihkan untuk di berikan pada orang-orang yg membutuhkan

Menahan nafsu, godaan dan rayuan membutuhkan energi atau kekuatan keimanan dan kecerdasan pemikiran

Menahan diri dari ucapan, ungkapan dan perilaku yg mendatangkan kesia-siaan merupakan bukti bahwa diri adalah manusia yg memiliki kemulyaan hati

Ya Allah ampunilah kekhilafan kami, aamiin
Semoga bermanfaat

Purwosari, 16 April 2021
SriMinarti10Bjn

April 15, 2021

FADILAH SHOLAT TARAWEH  MALAM KE - 1 s/d 30.

- Malam ke  : 1

عن على بن ابى طالب رضى الله تعالى عنه انه قال سئل النبى عليه الصلاة والسلام عن فضائل التراويح فى شهر رمضان فقال يخرج المؤمن من ذنبه فى اول ليلة كيوم ولدته امه.

Diriwayatkan dari Sayyidina Ali bin Abi Tholib Ra.

Bahwa Sayyidina Ali berkata : "Nabi Saw ditanya tentang keutamaan Sholat Tarowih dibulan Ramadhan.

Maka Nabi Saw menjawab :

"Pada Malam pertama keluarlah dosa Orang Mukmin (yang melakukan Tarowih), sebagaimana ibunya melahirkan ia didunia".

- Malam ke : 2
وفى الليلة الثانية يغفر له ولأبويه ان كان مؤمنين.

Pada Malam yang kedua Orang yang Sholat Tarowih akan diampuni dosanya dan dosa kedua orang tuanya jika keduanya Mukmin.

- Malam ke : 3

وفى الليلة الثالثة ينادي ملك من تحت العرش استأنف العمل غفر الله ما تقدم من ذنبك.

Pada Malam yang ketiga Malaikat dibawah Arasy berseru, "Mulailah melakukan amal kebaikan (Sholat Tarowih) maka Alloh Swt akan mengampuni dosamu".

- Malam ke : 4
وفى الليلة الرابعة له من الاجر مثل قراءة التورات والانجيل والزبور والفرقان.

Pada malam yang ke empat Bagi yang melakukan Tarawih dapat pahala sebagaimana pahala orang yang membaca Kitab Taurot, Injil, Zabur dan Al-Qur'an.

- Malam ke : 5

وفى الليلة الخامسة اعطاه الله تعالى مثل من صلى فى المسجد الحرام و المسجد المدينة والمسجد الاقصى.

Pada Malam yang ke lima Alloh Swt memberikan pahala bagi yang Tarawih sebagaimana pahalanya orang yang Sholat di Masjidil Harom, Masjid Madinah/Nabawi dan Masjidil Aqsho.

- Malam ke : 6

وفى الليلة السادسة اعطاه الله تعالى ثواب من طاف بالبيت المعمور ويستغفر له كل حجر ومدر.

Pada malam yang ke enam Alloh Swt memberikan pahala pada yang Sholat Tarawih sebagaimana pahalanya orang yang Thowaf di Baitul Makmur dan setiap Batu dan Tanah memintakan ampunan padanya.

- Malam ke : 7
وفى الليلة السابعة فكأنما ادرك موسى عليه السلام ونصره على فرعون وهامان.

Pada Malam yang ke tujuh yang melakukan Tarowih seakan-akan menemui Zaman Nabi Musa As dan menolongnya dari serangan Fir'aun dan Haman.

- Malam ke : 8
وفى الليلة الثامنة اعطاه الله تعالى ما اعطى ابراهيم عليه السلام.

Pada malam yang ke delapan Alloh Swt akan memberi Anugrah sebagaimana anugrah yang diberikan pada Nabi Ibrahim Alaihis Salam.

- Malam ke : 9
وفى الليلة التاسعة فكأنما عبد الله تعالى عبادة النبى عليه الصلاة والسلام.

Pada malam yang ke sembilan seolah-olah orang yang Tarowih beribadah pada Alloh Swt sebagaimana ibadahnya Para Nabi Alaihis Shalatu Was Salam.

- Malam ke : 10
وفى اليلة العاشرة يرزقه الله تعالى خيرى الدنيا والآخرة.

Pada malam yang ke sepuluh Alloh Swt akan memberi rizki yang lebih bagus di Dunia maupun di Akhirat bagi yang Tarowih.

Malam ke : 11
وفى الليلة الحادى عشرة يخرج من الدنيا كيوم ولد من بطن امه.

Pada Malam yang ke sebelas Orang yang Tarowih kelak ia akan keluar dari dunia (mati) seperti hari dimana ia baru dilahirkan dari perut Ibunya.

- Malam ke : 12
وفى الليلة الثانية عشرة جاء يوم القيامة ووجهه كالقمر ليلة البدر.

Pada malam yang ke dua belas Pada saat hari Kiamat datang wajahnya orang yg tarawih bersinar bagaikan Rembulan dimalam Purnama.

- Malam ke : 13
وفى الليلة الثالثة عشرة جاء يوم القيامة أمنا من كل سوء.

Pada Malam yang ke tiga belas pada saat hari Kiamat tiba, orang yang Tarowih akan selamat dari segala macam keburukan.

- Malam ke : 14

وفى الليلة الرابعة عشرة جاءت الملائكة يشهدون له انه قد صلى التراويح فلا يحاسبه الله يوم القيامة.

Pada Malam yang ke empat belas  Para Malaikat menjadi saksi bagi yang Tarowih, bahwa ia sudah melakukan Sholat Tarowih maka Alloh Swt tidak menghisabnya kelak dihari Kiamat.

- Malam ke : 15
وفى الليلة الخامسة عشرة تصلى عليه الملائكة وحملة العرش والكرسى.

Pada Malam yang ke lima belas Para Malaikat dan para Malaikat penyangga Arasy dan para Malaikat penjaga Kursi Kerajaan Langit pada memintakan ampunan pada orang yang Sholat Tarowih.

- Malam ke : 16

وفى الليلة السادسة عشرة كتب الله له براءة النجاة من النار وبراءة الدخول من الجنة.

Pada Malam yang ke enam belas Alloh Swt akan mencatat kebebasan selamat dari Neraka dan kebebasan masuk Surga bagi yang Tarowih.

- Malam ke :17
وفى الليلة السابعة عشرة يعطى مثل ثواب الانبياء.

Pada Malam yang ke tujuh belas Yang Sholat Tarowih akan diberi pahala sebagaimana pahalanya Para Nabi.

- Malam ke : 18
وفى الليلة الثامنة عشر نادى ملك ياعبد الله ان الله رضى عنك وعن والديك.

Pada Malam yang ke delapan belas Malaikat telah berseru (pada orang yang Tarowih), "Wahai hamba Alloh Swt, sesungguhnya Alloh Swt telah meridloimu dan kedua Orang tuamu".

- Malam ke : 19
وفى الليلة التاسعة عشرة يرفع الله درجاته فى الفردوس.

Pada Malam yang ke sembilan belas Alloh Swt akan mengangkat derajat-derajat orang yang Sholat Tarowih di Surga Firdaus.

- Malam ke : 20
وفى الليلة العشرين يعطى ثواب الشهداء والصالحين.
Pada malam yang ke duapuluh Orang yang Sholat Tarowih akan diberi pahala seperti pahala orang-orang yang mati Syahid dan orang-orang Shalih.

- Malam ke : 21
فى الليلة الحادية والعشرين بنى الله له بيتا فى الجنة من النور.

Pada Malam yang ke dua puluh satu Alloh Swt akan membangunkan Rumah di Surga yang terbuat dari Cahaya untuk yang Sholat Tarowih.

- Malam ke : 22
وفى الليلة الثانية والعشرين جاء يوم القيامة امنا من كل غم وهم.

Pada Malam yang ke dua puluh dua Jika Hari Kiamat tiba maka yang Sholat Tarowih akan selamat dari segala bentuk kesusahan dan kebingungan.

- Malam ke : 23
وفى الليلة الثالثة والعشرين بنى الله له مدينة فى الجنة.

Pada Malam yang ke dua puluh tiga Alloh Swt akan membangunkan Kota didalam Surga bagi yang Sholat Tarowih.

- Malam ke : 24
وفى الليلة الرابعة والعشرين كان له اربع وعشرون دعوة مستجابة.

Pada Malam yang ke dua puluh empat Orang yang Sholat Tarowih akan memperoleh 24 Do'a yang mustajab/terkabul.

- Malam ke : 25
وفى الليلة الخامسة والعشرين يرفع الله تعالى عنه عذاب القبر.

Pada Malam yang ke dua puluh lima Alloh Swt akan menghilangkan siksa Kubur dari orang yang Sholat Tarowih.

- Malam ke : 26.
وَفِى اللَّيْلَةِ السَّادِسَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ يَرْفَعُ اللهُ لَهُ ثَوَابَهُ اَرْبَعِيْنَ عَامًا.

Pada Malam yang ke dua puluh enam Alloh Swt meningkatkan baginya pahala selama Empat Puluh tahun.

- Malam ke : 27
وَفِى اللَّيْلَةِ السَّابِعَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ جَازَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ عَلَى الصِّرَاطِ كَاْلبَرْقِ اْلخَاظِفِ.

Pada Malam yang ke dua puluh tujuh Dihari Kiamat dia melewati Titian (Sirothol Mustaqim) dengan mudah lagi cepat laksana halilintar menyambar.

- Malam ke : 28
. وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّامِنَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ يَرْفَعُ اللهُ لَهُ اَلْفَ دَرَجَةٍ فِى اْلجَنَّةِ.

Pada malam yang ke dua puluh delapan Alloh Swt mengangkat Seribu derajat baginya didalam Surga.

- Malam ke : 29
. وَفِى اللَّيْلَةِ التَّاسِعَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ أَعْطَاهُ اللهُ ثَوَابَ اَلْفِ حِجَّةٍ مَقْبُوْلَةٍ.

Pada Malam yang ke dua puluh sembilan Alloh Swt memberikan kepadnya pahala Seribu ibadah Haji yang diterima.

- Malam ke : 30

. وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّلاَثِيْنَ يَقُوْلُ اللهُ " يَاعَبْدِى كُلْ مِنْ ثِمَارِ اْلجَنَّةِ وَاغْتَسِلْ مِنْ مَاءِ السَّلْسَبِيْلِ  وَاشْرَبْ مِنَ اْلكَوْثَرِ مِنَ اْلكَوْثَرِ اَنَارَبُّكَ وَاَنْتَ عَبْدِى.

Pada Malam yang ke tiga puluh Alloh Swt Berfirman : "Makanlah buah-buahan Surga, mandilah dengan Air Salsabil dan minumlah dari Telaga Kautsar, aku adalah Tuhanmu dan Engkau adalah hamba-Ku”.

(Di ambil dari Kitab : Durrotun Nashihin ).
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله واصحا به وسلم.

April 14, 2021

#materi_3

بيان الحرث وأسرار اوقات

إعلم أن المقصود الأعظم من النكاح التعبد والتقرب واتباع سنة الرسول وتحصيل الولد والنسل لأن به بقاء العالم وانتظامه وبتركه وإهماله خرابه ودراسه ومعلوم أنه لايحصل الحصاد الا بنثر البذر على الأرض اولا وحرثها وزرعها بطرق وكيفيات معلومة عند الفلاح وانتظار المدد الى بدو الصلاح 
وكذلك لايحصل الولد والنسل الا ببث بذر الزوج على مزرعته وزرعته التي هي حليله 
قال تعالى 
نساؤكم حرث لكم فأتوا حرثكم أنى شئتم وقدموا لأنفسكم 
الآية. 
وسبب نزول هذه الآية ان المسلمين قالوا : 
انا نأتي النساء باركات وقائمات ومستلقيات ومن بين ايديهم ومن خلفهم بعد ان يكون المأتي واحدا 
فقالت اليهود
 ما انتم الا البهائم لكنا نأتهن على هيئة واحدة وانا لنجد في التوراة ان كل اتيان تؤتى النساء غير الإستلقاء دنس عندالله. 
فأكذب الله تعالى اليهود ففي هذه الآية دلالة على جواز اتيان الرجل زوجته على اي كيفية وحال شاء من قيام وقعود واستلقاء 
ومن اي جهة شاء من فوق ومن تحت ومن وراء ومن قدام 
وفي اي وقت شاء في الليل او النهار بعد ان كان في صمام واحد


SENGGAMA DAN RAHASIA-RAHASIANYA

Ketahuilah bahwa tujuan utama dari pernikahan adalah untuk mengabdi, 
mendekatkan diri kepada Allah SWT,
mengikuti sunnah Rasulullah SAW, 
dan menghasilkan keturunan. 
Karena melalui pernikahan, kehidupan alam ini akan lestari dan teratur. 
Dan dengan meninggalkannya bisa berarti menimbulkan sebuah kehancuran dan kemusnahan alam ini.

Hal yang maklum, 
takkan memanen tanpa menanam benih pada bumi, 
kemudian mengolah dan merawatnya melalui teori dan teknik pertanian. 
Dan juga perlu waktu beberapa lama hingga buahnya menjadi siap panen. 
Begitu pula takkan terwujud seorang anak dan keturunan tanpa terlebih dulu memasukkan sperma suami di dalam indung telur isterinya. 
Allah SWT berfirman :

نِسَائُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوْا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ وَقَدِّمُوْا لأَِنْفُسِكُمْ

_"Wanita-wanita kamu semua adalah ladang bagimu._
_Maka datangilah ladangmu itu semaumu dan kerjakanlah olehmu amal-amal yang baik untuk dirimu sendiri."_
(QS al-Baqarah ayat 223).

 
Ayat ini turun ketika kaum Muslimin mengatakan bahwa mereka menggauli isteri mereka dengan posisi berlutut, 
berdiri, 
terlentang, 
dari arah depan dan dari arah belakang.

Menanggapi pernyataan kaum Muslimin tersebut kaum Yahudi menyatakan : 
,“Tidaklah melakukan hubungan semacam itu selain menyerupai tindakan binatang, sedangkan kami mendatangi mereka dengan satu macam posisi. 
Sungguh telah kami temukan ajaran dalam Taurat bahwa setiap hubungan badan selain posisi isteri terlentang itu kotor di hadapan Allah."

Lalu turunlah ayat di atas, 
Allah hendak membantah pernyataan kaum Yahudi tersebut.

Jadi dalam kandungan ayat ini menunjukkan diperbolehkannya seorang suami menyetubuhi isterinya dengan cara apapun dan posisi bagaimanapun yang ia sukai. 
Baik dengan cara *berdiri*, 
*duduk* atau *terlentang.*
Dan dari arah manapun suami berkehendak, 
dari arah *atas*, 
*bawah,* 
*belakang* ataupun dari arah *depan*. 
Dan boleh juga menyetubuhinya pada waktu kapanpun suami menghendaki, 
*siang* ataupun *malam* hari. 
Dengan catatan, yang dimasuki adalah lubang vagina.
#materi_2

إعلم أن النكاح سنة مرغوبة وطريقة محبوبة لأن به بقاء التناسل ودوام التواصل فقد حرضه الشارع الحكيم فقال عز من قائل 
"فانكحواما طاب لكم من النساء مثنى وثلاث ورباع" 
الأية 
وقال 
"ومن آياته أن خلقلكم من أنفسكم أزواجا لتسكنوا إليها وجعل بينكم مودة ورحمة" 
الأية 
وقال
"وأنكحوا الأيامى منكم والصالحين من عبادكم وإمائكم ان يكونوا فقراء يغنيهم الله من فضله" 
الآية 
ومن إغنائه تعالى لهم ان الرجل قبل دخوله في قيد النكاح له يدان ورجلان وعينان وغيرها من الجوارح بحدتها فقط ولكن كلما دخل فيه صارت تلك الأعضاء تتضاعف ضعفين بزيادة أعضاء زوجته اليها الا ترى ان العروسة اذا قالت للعريس : 
لمن يداك؟ 
قال 
لك 
واذا قالت له : 
لمن أنفك؟ 
قال 
لك 
واذا قالت له ايضا : 
لمن عيناك؟ 
قال لها مجيبا ومؤنسا : 
لك وهكذا. 
وقال صلى الله عليه وسلم 
يا معشر الشباب من استطاع منكم الباءة فليتزوج فإنه أغض للبصر وأحصن للفرج 
الحديث 
والباءة النفقة الظاهرة والباطنة كما قيل 
وقال أيضا 
تزوجوا الولود الودود فإني مكاثر بكم الأمم يوم القيامة 
الحديث او كما قال وغيرها من الآيات والأحاديث.

*ARTI SEBUAH PERNIKAHAN*

Ketahuilah, 
nikah itu suatu kesunnahan 
(perbuatan) 
yang disukai dan pola hidup yang dianjurkan,
karena dengan nikah terjagalah populasi keturunan dan lestarilah hubungan antar manusia. 
Allah SWT dalam firman-Nya telah menganjurkan nikah :

فَانْكِحُوْامَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلاَثَ وَرُبَاعَ

"Maka nikahilah wanita-wanita lain yang kamu senangi, 
dua, 
tiga, 
atau empat." 
(QS an-Nisa’ ayat 3).

*** *** ***

وَمِنْ أَيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزوَاجًا لِتَسْكُنُوْا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدّةً وَرَحْمَةً

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Ia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya. 
Dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang." 
(QS ar-Rum ayat 21).

*** *** ***

وَأَنْكِحُوْا اْلأَيامَى مِنْكُم والصَّالِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُوْنُوْا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ.

"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak menikah dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba sahayamu yang perempuan. 
Jika mereka miskin maka Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya." 
(QS an-Nur ayat 2).

*** *** ***

Di antara bentuk
'kekayaan' 
yang dikaruniakan Allah kepada mereka ialah, 
sebelum seorang laki-laki memasuki jalinan pernikahan dia hanya memiliki dua tangan, 
dua kaki, 
dua mata dan sebagainya dari anggota tubuhnya yang masing-masing hanya sepasang. 
Namun ketika ia telah terajut dalam sebuah pernikahan, 
maka jadilah anggota-anggota tubuh tersebut menjadi berlipat ganda dengan sebab mendapat tambahan dari anggota tubuh isterinya.

Tahukah panjenengan bahwa ketika pengantin wanita bertanya kepada pengantin pria : 
_“Milik siapakah tanganmu?”_ 
Maka pengantin pria menjawab : 
_“Milikmu._" 
Dan ketika pengantin wanita bertanya kepadanya : 
_"Milik siapakah hidungmu?”_ 
Maka dia menjawab :
_"Milikmu."_ 
Begitupula ketika pengantin wanita bertanya kepadanya :
_"Milik siapakah kedua matamu ini?”_ 
Dengan penuh kasih sayang dia menjawab : _"Milikmu."_

*** *** ***

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَالْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّه أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ

Nabi SAW telah bersabda : 
_“Wahai para pemuda,_
_siapa di antara kalian yang sudah mampu membiayai pernikahan,_
_hendaklah kalian menikah_,
_karena sesungguhnya nikah itu lebih mampu memejamkan pandangan dari kemaksiatan dan lebih menjaga kehormatan."_

Yang dikehendaki dengan kata 
_“ba-ah_” 
dalam hadits di atas adalah *nafkah lahir maupun batin.* 
Nabi SAW juga bersabda :

_تَزَوَّجُوْا الْوَلُوْدَ الْوَدُوْدَ فَإِنِّىْ مُكَاثِرٌ بِكُمُ اْلأُمَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ_

_"Nikahilah olehmu wanita-wanita yang produktif_ 
(beranak) 
_dan yang banyak kasih sayangnya kepada suami,_
_karena sesungguhnya aku akan berlomba-lomba dengan kalian memperbanyak umat di hari kiamat kelak."_ 
Serta masih banyak lagi ayat dan hadits yang lain.
#materi_1 (muqoddimah)

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله الذي جل قدره وعز جاره الذي جعل النكاح سببا لبقاء نسل الأنام، 
ووسيلة الى اشتباك الشعوب والأقوام، 
والصلاة والسلام على سيدنا محمد المصطفى صاحب العز والصدق والوفا وعلى آله وصحبه الشرف انجوم الهدى والصفا، 
أما بعد :

فهذه كراسة صغير حجمها لطيف شكلها جليل قدرها عظيم نفعها تشتمل على فوائد مهمة تتعلق ببعض ما للنكاح من الحرث وأسرار أوقاته وتدبيره وما لخلقة الأبكار من العجائب والأسرار جمعتها والتقطتها ونقلتها من فحول العلماء والرجال منهم الله تعالى بنيل الفوز والإفضال سميتها بفتح الإزار في كشف الأسرار لأوقات الحرث وخلقة الأبكار والله تعالى نسأل أن يجعلها نافعة لنا ولإخواننا المسلمين ويجعلها دخيرة لنا ولوالدينا يوم لاينفع مال ولابنون الا من اتى الله بقلب سليم من آفات القلب وسوء الظن.

FATHUL IZAR
Karya : 
KH. 
Abdullah Fauzi Pasuruan

Kitab ini kecil dan ringkas, 
tapi high kualitas dan besar manfaatnya. 
Memuat beberapa faidah penting tentang pernikahan, 
meliputi senggama, 
rahasia di balik waktu melakukannya, tatacaranya, 
serta rahasia dan keunikan penciptaan seorang gadis. 
Saya menyusun dan mengutip kitab ini dengan mengacu pada teks kitab karangan ulama besar. 
Semoga Allah melimpahkan anugerah dengan mengaruniai mereka keberuntungan dan keutamaan.

Saya beri judul kitab ini dengan nama 
“Fathul Izar”, 
mengupas rahasia di balik waktu senggama serta rahasia di balik penciptaan seorang gadis. 
Kemudian hanya kepada Allah-lah saya memohon, 
semoga menjadikannya sebuah kitab yang bermanfaat bagi kami dan kaum Muslimin. 
Semoga Allah menjadikannya pula sebagai bekal bagi kami serta kedua orang tua kami di hari akhirat, 
di mana harta dan anak tak lagi berguna kecuali yang datang menghadap Allah dengan hati yang bersih. 
(QS. 
asy-Syu’ara ayat 88-89).
Ngaji Kitab 
BIDAYATUL HIDAYAH
📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚
للا مام ابو حامد محمد ابن محمد الغزالى رحمه الله تعالى
بسم الله الرحمن الرحيم
**************************************

والناس ثلاثة: أحدهم مثله مثل الغذاء لا يستغنى عنه، والآخر مثله مثل الدواء يحتاج إليه في وقت دون وقت، والثالث مثله مثل الداء لا يحتاج إليه قط، ولكن العبد قد يتسلى به، وهو الذي لا أنس فيه ولا نفع؛ فتجب مداراته إلى الخلاص منه، وفي مشاهدته فائدة عظيمة إن وفقت لها، وهو أن تشاهد من خبائث أحواله وأفعاله ما تستقبحه فتجتنبه؛ 

فالسعيد من وعظ بغيره، والمؤمن مرآة المؤمن، وقيل لعيسى عليه السلام: من أدبك؟ فقال: ما أدبني أحد، ولكن رأيت جهل الجاهل فاجتنبته. ولقد صدق - على نبينا وعليه الصلاة والسلام - فلو اجتنب الناس ما يكرهونه من غيرهم لكملت آدابهم واستغنوا عن المؤدبين.

Manusia itu ada tiga jenis: Ada yang seperti makanan dimana memang selalu diperlukan, Ada yang seperti obat di mana hanya sewaktu-waktu saja diperlukan. Dan Ada pula yang seperti penyakit di mana sama sekali tak diperlukan, tapi seorang hamba kadangkala diuji dengannya. 

Jenis yang ketiga inilah yang tidak menyenangkan dan tidak pula memberikan manfaat. Maka,engkau harus berpaling darinya agar selamat. Ketika menyaksikan tingkah lakunya kalau paham engkau akan mendapatkan manfaat yang besar. Yaitu, dengan menyaksikan kondisi dan perbuatannya yang buruk, engkau akan membenci dan menghindar darinya. 


Orang yang Bahagia (al sa'iid)

Orang yang bahagia adalah yang bisa mengambil pelajaran dari orang lain.Seorang mukmin merupakan cermin bagi mukmin yang lain. 

Nabi Isa a.s. pernah ditanya, Siapa yang telah mengajarkan adab padamu?Nabi Isa a.s. menjawab,Tak ada yang mengajariku. Tapi aku melihat kejahilan orang bodoh, maka aku pun menghindarinya.”

Benar sekali yang beliau katakan. Seandainya manusia meninggalkan apa yang mereka benci dari orang lain, adab mereka akan menjadi sempurna dan tak perlu lagi kepada 
para muaddib (orang yang mengajarkan adab atau etika).

والله أعلم بالصواب
اَللّهُمَّ افْتَحْ لَنَا حِكْمَتَكَ وَانْشُرْ عَلَيْنَا رَحْمَتَكَ ياَذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ

Bila ada tarjamah yang salah atau kurang pas mohon di betulkan.

April 1, 2021

NU

Berdirinya-NU
SYAIKHONA KHOLIL BANGKALAN, SANG INSPIRATOR BERDIRINYA NAHDLATUL ULAMA

Syaichona.net– Berdirinya Jam’yah Nahdlatul ulama bermula pada tahun 1920, saat itu sebanyak 66 ulama se Nusantara datang ke Bangkalan Madura untuk sowan (Madura-red) ke Syaichona Moh. Cholil Bangkalan yang merupakan Maha Guru Nusantara pusat peradaban islam pada masa itu.

Para ulama ingin menyampaikan keresahan mereka mengenai kemunculan kelompok Islam baru di Indonesia yang menolak ajaran ahlussunnah wal jamaah beraliran paham Wahabi. Aliran tersebut mencoba menggerogoti ajaran ahlussunnah wal jamaah yang sudah lama mengakar di bumi Nusantara.

Seperti yang sudah di ketahui bahwa agama islam masuk ke Indonesia melalui Wali Songo yang berpaham Ahlussunnah wal jamaah, dengan menganut salah satu empat bermazhab, yaitu Maliki, Hanafi, Syafii dan Hanbali akan tetapi kebanyakan Mazhab Syafii.

Aliran baru ini, meng-klim dirinya sebagai pembaharu, mereka mengatakan ajaran islam yang benar adalah murni langsung dari al-Quran dan as-Sunnah (hadis), mereka menuduh paham aswaja adalah bid’ah, syirik, dan sebagainya.

Apalagi mereka mereka di dukung dan di fasilitasi oleh Hindia Belanda, hal ini karena pemerintah kolonial Belanda merasa terancam dengan adanya para ulama yang menjadi tokoh masyarakat.

Dari hal itulah para ulama hawatir aliran tersebut akan menghancurkan ahlussunnah wal jamaah. Jalan satu-satunya mereka meminta petunjuk kepada Syaichona Moh. Cholil sang wali Allah maha guru pada masa itu. tetapi para ulama tidak langsung menemui Syaichona Moh. Cholil karena para ulama merasa sungkan untuk langsung menemui Syaichona Moh. Cholil, mereka meminta bantuan pada KH. Muntaha di Desa Jengkebuen yang merupakan menantu Syaichona Moh. Cholil.

Sebelum KH. Muntaha beranjak keluar untuk sowan, Syaichona Moh. Cholil sang wali Allah sudah mengetahui akan datangnya para ulama tersebut, sehingga Syaichona Moh. Cholil menyuruh utusan yang bernama Nasib untuk membacakan sebuah ayat al-Quran Surat as-Shaf ayat 8 ;

يُرِيدُونَ لِيُطْفِـُٔوا۟ نُورَ ٱللَّهِ بِأَفْوَٰهِهِمْ وَٱللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِۦ وَلَوْ كَرِهَ ٱلْكَٰفِرُونَ

Artinya: Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya”.

Ayat itu ternyata jawaban dari keresahan para ulama yang berkumpul di rumah menantunya. lewat ayat itu, secara tersirat Syaichona Moh. Cholil meminta para ulama untuk tidak khawatir atas kemunculan aliran baru dalam Islam itu. Sehingga membuat ulama puas dan kembali pulang ke daerah masing-masing.


Pada tahun 1922, para ulama sebanyak 46 berkumpul di surabaya kediaman KH. Mas Alwi Abd. Aziz untuk mencari solusi atas kemunculan kelompok Islam yang tidak senang pada ajaran ahlussunnah wal jamaah, dan membahas keberlangsungan rencana pembentukan jam’iyah ulama akan tetapi tidak menghasil apa-apa.

Kemudian salah satu kiai akhirnya memberanikan diri untuk menghadap Syaichona Moh. Cholil di Bangkalan. dia bercerita pernah membaca tulisan Sunan Ampel sewaktu nyantri di Kota Madinah.

Isinya menceritakan Sunan Ampel yang pernah bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. dalam mimpi itu Nabi Muhammad SAW berpesan agar ajaran ahlussunnah dibawa ke Indonesia karena orang-orang arab sendiri tidak mampu melaksanakannya.

Kemudian KH. Abdul Wahab Chasbullah (1888-1971) sekitar tahun 1924 menggagas pendirian Jam’iyah yang langsung disampaikan kepada KH. Hasyim Asy’ari untuk meminta persetujuan. namun, KH. Hasyim Asy’ari tidak lantas menyetujui terlebih dahulu sebelumnya, ia melakukan sholat istikharah untuk meminta petunjuk kepada Allah SWT.

Hasyim Asy’ari melakukan sholat istikharoh beberapa kali namun petunjukpun tak kunjung datang . rupanya, petunjuk Allah SWT terhadap berdirinya Nahdlatul Ulama tidak diberikan langsung kepada KH. Hasyim, tetapi datang melalui gurunya yaitu Syaichona Moh. Cholil Bangkalan.

Ketika petunjuk Allah SWT datang, Syaichona Moh. Cholil segera memanggil muridnya yang bernama As’ad Samsul Arifin, santri senior berumur 27 tahan (Pendiri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo). “As’ad,” kata Syaichona Moh. Cholil. “yaa… Kiai,” jawab As’ad dengan ta’dhim pada sang guru.

“As’ad, tongkat ini kamu antarkan kepada KH. Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang,’’pesan Syaichona Moh. Cholil sambil menyerahkan tongkat tersebut pada As’ad. ‘’dan tolong kamu bacakan surat Thaha ayat 17-23 kepada Hasyim Asy’ari”, pesan Syaichona Moh. Cholil menutup pembicaraannya.

Begitu menerima perintah As’ad segera berangkat ke Tebuireng, kediaman KH. Hasyim Asy’ari dengan menempuh jarak yang cukup jauh, ia berjalan kaki sambil memegang tongkat.

Setibanya As’ad di Tebuireng. Mendengar adanya utusan gurunya Syaichona Moh. Cholil Bangkalan KH. Hasyim Asy’ari menduga pasti ada sesuatu yang sangat penting.

“Kiai saya di utus Syaichona Moh. Cholil untuk mengantarkan dan menyerahkan tongkat ini, kepada kiai”, kata As’ad sambil menyerahkan tongkatnya. Tongkat itu di terima dengan penuh haru perasaan, kemudian KH. Hasyim bertanya kepada As’ad . “apa tidak ada pesan dari Syaichona Cholil As’ad ?”, As’ad kemudian langsung membaca :

وَمَا تِلْكَ بِيَمِينِكَ يَا مُوسَى (١٧) قَالَ هِيَ عَصَايَ أَتَوَكَّأُ عَلَيْهَا وَأَهُشُّ بِهَا عَلَى غَنَمِي وَلِيَ فِيهَا مَآرِبُ أُخْرَى (١٨) قَالَ أَلْقِهَا يَا مُوسَى (١٩) فَأَلْقَاهَا فَإِذَا هِيَ حَيَّةٌ تَسْعَى (٢٠) قَالَ خُذْهَا وَلا تَخَفْ سَنُعِيدُهَا سِيرَتَهَا الأولَى (٢١) وَاضْمُمْ يَدَكَ إِلَى جَنَاحِكَ تَخْرُجْ بَيْضَاءَ مِنْ غَيْرِ سُوءٍ آيَةً أُخْرَى (٢٢) لِنُرِيَكَ مِنْ وَمَا تِلْكَ بِيَمِينِكَ يَا مُوسَى (١٧) قَالَ هِيَ عَصَايَ أَتَوَكَّأُ عَلَيْهَا وَأَهُشُّ بِهَا عَلَى غَنَمِي وَلِيَ فِيهَا مَآرِبُ أُخْرَى (١٨) قَالَ أَلْقِهَا يَا مُوسَى (١٩) فَأَلْقَاهَا فَإِذَا هِيَ حَيَّةٌ تَسْعَى (٢٠) قَالَ خُذْهَا وَلا تَخَفْ سَنُعِيدُهَا سِيرَتَهَا الأولَى (٢١) وَاضْمُمْ يَدَكَ إِلَى جَنَاحِكَ تَخْرُجْ بَيْضَاءَ مِنْ غَيْرِ سُوءٍ آيَةً أُخْرَى (٢٢) لِنُرِيَكَ مِنْ آيَاتِنَا الْكُبْرَى

Artinya: “Apakah itu yang di tangan kananmu wahai Musa? “Ini adalah tongkat, aku bertelekan kepadanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya”. Allah berfirman: “Lemparkanlah ia, hai Musa! Lalu dilemparkanlah tongkat itu, tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat. Allah SWT berfirman: “Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan mengemabalikan pada keadaan semula. Dan Kepitlah tanganmu ke ketiakmu, niscaya ia akan keluar menjadi putih cemerlang tanpa cacat – sebagai mukjizat yang lain (pula) – untuk kami perlihatkan kepadamu sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami yang sangat besar.”

Mendengar ayat-ayat yang di bacakan As’ad, hati KH. Hasyim Asy’ari bergetar, matanya menerawang terbayang wajah Syaichona Moh. Cholil yang sangat tua dan bijaksana.

“Oh…iya, berati ini berkaitan dengan rencana untuk mendirikan Jam’iyah ulama itu’’, kata KH. Hasyim Asy’ari sambil terharu.

Hasyim Asy’ari Menangkap isyarat, bahwa gurunya Syaichona Moh. Cholil tidak keberatan untuk mendirikan sebuah organisasi, jam’iyah. Sejak saat itulah keinginan KH. Hasyim Asy’ari tidak ragu lagi untuk mendirikan sebuah jamiyah. Kemudian dimusyawarahkan dan dirumuskan sesuatu yang berkenaan dengan organisasi tersebut.

Demikian hari demi hari, bulan demi bulan, organisasi yang di cita-citakan belum berdiri. sampai Syaichona Moh. Cholil mengutus As’ad kembali untuk menyerahkan tasbih kepada KH. Hasyim Asy’ari.

Seperti hanya tongkat, tasbih inipun disertai pesan oleh Syaichona Moh. Cholil pada As’ad berupa bacaan salah satu asmaul husna yaitu Ya Jabbar, Ya Qohhar sebanyak 3 kali.

Berangkatlah As’ad ke Tebuireng Jombang untuk mengantarkan tasbih yang diberikan Syaichona Moh. Cholil kepada KH. Hasyim Asy’ari. Setelah As’ad menempuh perjalanan yang cukup panjang dengan berjalan kaki, yang tentu saja, suka duka dialaminya dalam tugasnya ini.

Seperti yang telah di tuturkan oleh As’ad sendiri, bahwa dalam perjalanannya di jumpai orang mengatakan bahwa di rinya adalah orang gila sebab berkalungkan tasbih sambil berjalan kaki akan tetapi ada juga yang mengatakan As’ad adalah seorang wali Allah SWT.

Akhirnya As’ad tiba di Tebuireng, kemudian berkata “Sesampainya di Tebuireng, saya bertemu dengan KH. Hasyim dan menyerahkan tasbih sambil membungkuk. KH. Hasyim Asy’ari sendiri yang mengambil tasbih itu dari leher saya’’, tasbih yang di serahkan kepada KH. Hasyim Asy’ari tidak berubah dari sisi semula sejak di kalungkan oleh Syaichona Moh. Cholil.

“Saya tidak berani mengubahnya, meskipun di perjalanan banyak orang yang menertawakan dan mungkin saya di anggap gila”, kata As’ad mengenang perjalanan yang tidak bisa melupakan kejadian tersebut.

Lanjutnya, KH. Hasyim Asy’ari punya reaksi berbeda saat menerima kedua benda tersebut. Saat menerima tongkat, KH. Hasyim Asy’ari berujar bahwa dengan tongkat itu hatinya makin mantap untuk mendirikan organisasi bernama Jam’iyatul Ulama, nama awal NU sebelum berubah menjadi Nahdlatul Ulama.

Sejak saat itu dimatangkanlah persiapan untuk mendirikan organisasi tersebut, namun karena membutuhkan waktu yang lama dalam persiapannya, sampai Syaichona Moh. Cholil wafat pada tahun 1925 jam’iyah tersebut belum resmi didirikan.

Kemudian pada tahun 1926 KH. Wahhab Chasbullah membuat sebuah panitia kecil. yang bernama Komite Hijaz, Panitia ini bertugas menemui Raja Ibnu Saud di Hijaz (Saudi Arabia) untuk menyampaikan beberapa permohonan. Hal ini disebabkan Semenjak Ibnu Saud, Raja Najed yang beraliran Wahabi, menaklukkan Hijaz (Mekkah dan Madinah) tahun 1924-1925, aliran Wahabi sangat dominan di tanah Haram.

Kelompok Islam lain dilarang mengajarkan mazhabnya, bahkan tidak sedikit para ulama yang dibunuh. Saat itu terjadi eksodus besar-besaran para ulama dari seluruh dunia yang berkumpul di Haramain, mereka pindah atau pulang ke negara masing-masing, termasuk para santri asal Indonesia.

Setelah Komite Hijaz ini, direstui oleh KH. Hasyim Asy’ari, maka pada 31 Januari 1926, Komite Hijaz mengundang ulama terkemuka untuk mengadakan pembicaraan mengenai utusan yang akan dikirim ke Muktamar Mekkah.

Para ulama dipimpin K.H Hasyim Asy’ari datang ke Kertopaten, Surabaya dan sepakat menunjuk KH. Raden Asnawi Kudus sebagai delegasi Komite Hijaz. namun, timbul pertanyaan siapa atau institusi apa yang berhak mengirim KH. Asnawi.

Dari situasi dan kondisi tersebut maka lahirlah Jam’iyah Nahdlatul Ulama, nama yang diusul KH. Mas Alwi bin Abdul Aziz pada 16 Rajab atau bertepatan dengan 31 Januari 1926. Riwayat-riwayat tersebut terkait satu sama lain, yaitu ikhtiar lahir dan batin. lalu didaftarkan pada Gubernur Hindia Belanda. Salah satu penyusun anggaran dasar organisasi Jam’iyah nahdlatul ulama, saat itu adalah KH Dahlan Nganjuk.

Peristiwa sejarah itu juga membuktikan lahirnya Nahdlatul Ulama tidak hanya untuk merespon kondisi rakyat yang sedang terjajah, persoalan keagamaan, dan persoalan sosial di Tanah Air, tetapi juga menegakkan warisan-warisan kebudayaan dan peradaban Islam yang telah diperjuangkan Nabi Muhammad dan para sahabatnya.

Setelah Nahdlatul ulama ini resmi didirikan maka memutuskan tugas delegasi Komite Hijaz yang akan dikirim ke Muktamar Dunia Islam dengan lima permuhonan :

Memohon diberlakukan kemerdekaan bermazhab di negeri Hijaz pada salah satu dari mazhab empat, yakni Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali. Atas dasar kemerdekaan bermazhab tersebut hendaknya dilakukan giliran antara imam-imam shalat Jum’at di Masjidil Haram dan hendaknya tidak dilarang pula masuknya kitab-kitab yang berdasarkan mazhab tersebut di bidang tasawuf, aqoid maupun fikih ke dalam negeri Hijaz, seperti karangan Imam Ghazali, imam Sanusi dan lain-lainnya yang sudaha terkenal kebenarannya. Hal tersebut tidak lain adalah semata-mata untuk memperkuat hubungan dan persaudaraan umat Islam yang bermazhab sehingga umat Islam menjadi sebagi tubuh yang satu, sebab umat Muhammad tidak akan bersatu dalam kesesatan.
Memohon untuk tetap diramaikan tempat-tempat bersejarah yang terkenal sebab tempat-tempat tersebut diwaqafkan untuk masjid seperti tempat kelahiran Siti Fatimah dan bangunan Khaezuran dan lain-lainnya berdasarkan firman Allah “Hanyalah orang yang meramaikan Masjid Allah orang-orang yang beriman kepada Allah” dan firman Nya “Dan siapa yang lebih aniaya dari pada orang yang menghalang-halangi orang lain untuk menyebut nama Allah dalam masjidnya dan berusaha untuk merobohkannya.” Di samping untuk mengambil ibarat dari tempat-tempat yang bersejarah tersebut
Memohon agar disebarluaskan ke seluruh dunia, setiap tahun sebelum datangnya musim haji menganai tarif/ketentuan beaya yang harus diserahkan oleh jamaah haji kepada syaikh dan muthowwif dari mulai Jedah sampai pulang lagi ke Jedah. Dengan demikian orang yang akan menunaikan ibadah haji dapat menyediakan perbekalan yang cukup buat pulang-perginya dan agar supaya mereka tiak dimintai lagi lebih dari ketentuan pemerintah.
Memohon agar semua hukum yang berlaku di negeri Hijaz, ditulis dalam bentuk undang-undang agar tidak terjadi pelanggaran terhadap undang-undang tersebut.
Kelima, Jam’iyah Nahdlatul Ulama memohon balasan surat dari Yang Mulia yang menjelaskan bahwa kedua orang delegasinya benar-benar menyampaikan surat mandatnya dan permohonan-permohonan NU kepada Yang Mulia dan hendaknya surat balasan tersebut diserahkan kepada kedua delegasi tersebut.
Mereka juga memutuskan dibentuknya pengurus yang terdiri dua badan, yaitu badan syuri’ah (legislatif) dan badan Tanfidhiah (eksekutif)

A. Pengurus Syuriyah
Rais Akbar : KH. Hasyim Asy’ari
Wakil Rais : KH.A Dachlan Achyat
Katib : KH.Abdul Wahab Hasbullaah
Naibul Katib : KH. Abdul Halim
Anggota : KH. M. Alwi, KH. Ridwan, KH. Said, KH. Bisri, KH. Nahrawi, KH. Amin, KH. Masyhuri, dan KH. Abdullah Ubaid.
B. Pengurus Tanfidziyah
Ketua : . H. Hasan Gipo
Wakil : . H. Sholeh Syamil
Sekretaris : . M. Sidiq Sugeng Yudowiro
Wakil : H. Nawawi
Bendahara : H. Mohammad Burhan
H. Ja’far .
C. penasehat 
Syaikh Ahmad Ganjem al-Amir
KH. Doro Muntaha
KHR. Asnawi Kudus
KHR. Ridwan Semarang
KH. Nawawi Pasuruan
KHR. Hambali Kudus
Dengan demikian, jika KH. Hasyim Asy’ari dikenal sebagai pendiri Jam’iyah Nahdlatul Ulama dan KH. Wahhab Hasbullah sebagai tokoh yang mewujudkannya, maka sang inspirator berdirinya jam’iyah ini, adalah Syaichona Moh. Cholil Bangkalan.

Sumber cerita dari https://www.syaichona.net/2021/01/17/syaikhona-kholil-bangkalan-sang-inspirator-berdirinya-nahdlatul-ulama/