UM PTN Ke-21 Kembangkan Mata Kuliah Kebaksentralan
Malang - Universitas Negeri Malang (UM) menjadi perguruan tinggi negeri (PTN) ke-21 di Indonesia yang mengembangkan mata kuliah khusus kebanksentralan. Pengembangan mata kuliah kebanksentralan tersebut diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama antara Bank Indonesia dengan UM di Malang, Selasa.Direktur Pusat pendidikan dan Studi Kebanksentralan Bank Indonesia (BI) Rizal A Djaafara berharap UM sebagai salah satu universitas terkemuka di Malang mampu menjadi jembatan komunikasi bagi masyarakat yang lebih luas."Selain PTN, ada tiga perguruan tinggi swasata (PTS) yang telah mengembangkan mata kuliah kebanksentralan secara khusus, yakni Trisakti, Parahyangan dan Indonesian Banking School (IBS)," ujarnya menambahkan.Ia mengakui, selama ini sebagian besar materi tentang kebanksentralan hanya disisipkan (diselipkan) pada mata kuliah tertentu, belum ada yang membahas secara khusus menjadi satu mata kuliah.
Hanya saja, katanya, dari 21 perguruan tinggi yang mengembangkan mata kuliah kebanksentralan itu sekarang hanya tinggal 12 yang masih aktif karena beberapa perguruan tinggi yang sudah tidak aktif itu mampu mengembangkannya secara mandiri. Ia mengemukakan, ide pengembangan mata kuliah kebanksentralan tersebut muncul pada tahun 2005 dan ide itu ditawarkan ke sejumlah PTN terkemuka yang memiliki Fakultas ekonomi (FE), namun pada tahun itu yang merespon hanya Universitas Gajah Mada (UGM). "Kami terus berupaya mendekatkan diri dengan masyarakat melalui PTN dan PTS yang ada di seluruh Indonesia. Akhir tahun ini (2010) kita targetkan ada dua perguruan tinggi lagi yang bergabung dan mengembangkan mata kuliah kebanksentralan," katanya. Kalau dalam lima tahun pengembangannya lebih abnyak membidik wilayah Jawa, lanjutnya, ke depan akan lebih banyak membidik kawasan luar Jawa. Sementara data dari Kantor Bank Indonesia (KBI) Malang disebutkan, pemberian bantuan beasiswa bagi mahasiswa di tiga PTN yang ada di Malang, yakni Universitas Brawijaya (UB), UM dan universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim sebanyak 160 mahasiswa dengan total dana yang disalurkan sebesar Rp528 juta. Selain memberikan bantuan beasiswa bagi 160 orang mahasiswa, KBI Malang juga telah memberikan bantuan berupa buku pelajaran sebanyak 3.200 serta perlengkapan sekolah kepada anak-anak kurang ammpu dsi sekitar wilayah KBI Malang.
Hanya saja, katanya, dari 21 perguruan tinggi yang mengembangkan mata kuliah kebanksentralan itu sekarang hanya tinggal 12 yang masih aktif karena beberapa perguruan tinggi yang sudah tidak aktif itu mampu mengembangkannya secara mandiri. Ia mengemukakan, ide pengembangan mata kuliah kebanksentralan tersebut muncul pada tahun 2005 dan ide itu ditawarkan ke sejumlah PTN terkemuka yang memiliki Fakultas ekonomi (FE), namun pada tahun itu yang merespon hanya Universitas Gajah Mada (UGM). "Kami terus berupaya mendekatkan diri dengan masyarakat melalui PTN dan PTS yang ada di seluruh Indonesia. Akhir tahun ini (2010) kita targetkan ada dua perguruan tinggi lagi yang bergabung dan mengembangkan mata kuliah kebanksentralan," katanya. Kalau dalam lima tahun pengembangannya lebih abnyak membidik wilayah Jawa, lanjutnya, ke depan akan lebih banyak membidik kawasan luar Jawa. Sementara data dari Kantor Bank Indonesia (KBI) Malang disebutkan, pemberian bantuan beasiswa bagi mahasiswa di tiga PTN yang ada di Malang, yakni Universitas Brawijaya (UB), UM dan universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim sebanyak 160 mahasiswa dengan total dana yang disalurkan sebesar Rp528 juta. Selain memberikan bantuan beasiswa bagi 160 orang mahasiswa, KBI Malang juga telah memberikan bantuan berupa buku pelajaran sebanyak 3.200 serta perlengkapan sekolah kepada anak-anak kurang ammpu dsi sekitar wilayah KBI Malang.
0 komentar:
Post a Comment