Just another free Blogger theme

Powered by Blogger.

Blog Archive ma.abudarrin

ruang tanya jawab

Popular Posts

fb Ma Abu Darrin Bojonegoro

Pages

Labels

Social Icons

Followers

Blog Archive

Featured Posts

October 2, 2011


EFEKTIVITAS PEMANFAATAN BLOG SEBAGAI MEDIA TEST ONLINE DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS MENULIS SISWA


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang Masalah
Dalam mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), pelaksanaan ujian tertulis atau ulangan harian masih menggunakan sistem offline. Para siswa mengerjakan soal-soal ujian atau ulangan harian dengan menggunakan kertas ulangan yang disiapkan oleh sekolah. Soal-soal ulangan teori di foto copy sesuai dengan jumlah siswa. Ujian tertulis dengan cara seperti itu jelas banyak menghabiskan biaya, baik untuk foto copy soal, dan pembelian kertas ulangan. Kertas ulangan dan soal ujian pun menjadi menumpuk di meja guru ketika dikoreksi. Apalagi bila soal yang dibuat guru berbentuk soal Essay atau uraian. Guru harus membaca satu persatu tulisan siswa yang terkadang sulit dibaca. Melihat kenyataan itu, dibuatlah sebuah upaya agar ujian tertulis dilakukan secara online. Guru dapat melakukan inovasi dengan menuliskan soal-soal ulangan teorinya di media online yang salah satunya bernama blog di internet. Tanpa disadari, guru telah turut mengkampanyekan “Go Green Technologi”  (teknologi ramah lingkungan), karena guru dapat menghemat penggunaan kertas yang dibuat dari pohon/kayu. Soal-soal tidak perlu lagi di foto copy sehingga dapat menghemat biaya pembelian kertas, dan foto copy.
Blog adalah alat rekam yang ajaib. Di dalamnya bisa menuliskan apa saja yang disukai dan dikuasai. Semua tulisan yang dibuat dapat tersimpan dengan baik berdasarkan bulan penyimpanan. Para pengguna internet (netter) dapat melihat, dan membaca tulisan-tulisan jika mengetahui alamat blog yang dikelola. Semakin bagus isi (content) blog yang dibuat, maka semakin banyak netter yang akan membaca tulisan-tulisan di dalam blog. Banyak membaca akan membuat pemilik blog atau blogger menjadi rajin menulis. Kreativitas menulis akan terbentuk dengan sering menulis. Hal itulah yang perlu diajarkan kepada siswa agar terbiasa menulis dalam menciptakan dan mengelola informasi.
Blog dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran online. Para guru dapat membangun dan mengelola blog pembelajaran untuk para peserta didiknya. Terjadilah proses interaksi antara guru dan siswa melalui blog di internet. Guru dan siswa sama-sama belajar aktif dalam dunia maya yang tak pernah tidur.  Internet mempermudah komunikasi dua arah.  
Guru bisa memasukkan semua materi pelajarannya ke dalam blog dengan cara yang lebih menarik, dan para siswa diminta untuk membaca materi pelajaran yang sudah dituliskan dalam blog guru. Blog dapat dijadikan sarana meningkatkan kreativitas menulis, dan budaya membaca peserta didik. Hal ini sesuai dengan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) TIK SMP yaitu menggunakan Internet untuk memperoleh informasi yang bermanfaat.
Selain memasukkan materi pembelajarannya, para guru dapat juga membuat soal-soal di dalam blog, dan siswa diminta untuk menjawabnya melalui bagian komentar yang dimoderasi oleh guru sebagai pengelola blog. Dengan begitu, setiap jawaban soal dari siswa tidak bisa dilihat dan dibaca siswa lainnya sebelum dimoderasi oleh guru sebagai admin blog.
 Berdasarkan kenyataan di atas, untuk membuat ujian tertulis atau test online, maka perlu dipikirkan efektivitas pemanfaatannya, cara penyajian, dan model pembelajaran TIK pada pembuatan soal-soal online di blog.  Blog di internet memungkinkan setiap siswa dapat berpatisipasi aktif dalam pembelajaran, karena bahan ajar dengan menggunakan media blog di internet dikemas dalam bentuk interaktif, dan bersifat edukatif di dalam blog yang dikelola oleh guru. Terjadilah interaksi antara siswa dan guru melalui blog di internet. Kreativitas menulis siswa dalam menjawab soal teori akan terlihat, dan meningkat seiring dengan pemahamannya terhadap materi yang diberikan. Guru yang semula sebagai penyampai pengetahuan, dan sumber informasi, sekarang bertambah menjadi fasilitator pembelajaran, kolaborator, dan mitra. Siswa berubah dari penerima informasi pasif menjadi penerima informasi aktif dengan cara menuliskannya di blog. Siswa pun menjadi mampu mendemonstrasikan akses internet sesuai dengan prosedur yang ada dalam Kompetensi Dasar (KD) TIK di SMP.

B.     Rumusan Masalah:
Bagaimanakah efektivitas pemanfaatan blog di internet sebagai media test online dalam meningkatkan kreativitas menulis siswa?

C.    Ruang Lingkup
Ruang Lingkup permasalahan dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1.      Melihat efektivitas pemanfaatan blog sebagai media test online dalam bentuk essay guna melihat daya tangkap, dan kreativitas menulis siswa dalam pemahaman materi yang telah diberikan sehingga membangun karakter siswa yang mandiri.
2.      Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII-C SMP Labschool Jakarta tahun pelajaran 2010 – 2011. Siswa kelas tersebut telah menerima materi internet pada pelajaran TIK.

D.    Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas pemanfaatan blog di internet sebagai media test online dalam meningkatkan kreativitas menulis siswa kelas VIII-C di SMP Labschool Jakarta.

E.     Manfaat penelitian
Bagi Siswa:
1.      Siswa mampu memanfaatan blog di internet sebagai media test online dalam meningkatkan kreativitas menulis
2.      Siswa menjadi semakin senang belajar TIK, dan tidak perlu lagi menjawab soal-soal dengan cara offline, karena semua soal dijawab dengan cara online melalui blog.
3.      Ikut mengkampanyekan gerakan “Go Green Technologi” yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah dengan menghemat penggunaan kertas.
Bagi Guru:
1.   Melihat efektivitas pemanfaatan blog di internet sebagai media test online dalam meningkatkan kreativitas menulis siswa dan plus minusnya dalam pembelajaran.
2.   Meningkatkan kompetensi guru dalam merancang model-model pembelajaran berbasis online yang kreatif dan inovatif
3.   Memperluas wawasan guru mengenai penelitian tindakan kelas (PTK) dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran di kelas.
Bagi Sekolah:
1.   Menghemat biaya pembelian kertas dan foto copy soal-soal ujian tertulis.
2.   Terobosan baru bagi sekolah untuk turut mengkampanyekan Go Green Technologi di sekolah.
3.   Meningkatkan kualitas pembelajaran dan kreativitas menulis siswa kelas VIII SMP Labschool Jakarta pada mata pelajaran TIK.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Hakekat Efektivitas
Efektivitas berasal dari bahasa inggris yaitu Effective yang berarti berhasil, tepat atau manjur. Efektivitas menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan, suatu usaha dikatakan efektif jika usaha itu mencapai tujuannya. Secara ideal efektivitas dapat dinyatakan dengan ukuran-ukuran yang agak pasti, misalnya usaha X adalah 60% efektif dalam mencapai tujuan Y. Komaruddin (1994:294) juga mengungkapkan efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Di dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti mempunyai efektif, pengaruh atau akibat, atau efektif juga dapat diartikan dengan memberikan hasil yang memuaskan. Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektivitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Sebagai contoh jika sebuah tugas dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif. Dari uraian diatas dapat dijelaskan kembali bahwa efektivitas merupakan keterkaitan antara tujuan dan hasil yang dinyatakan, dan menunjukan derajat kesesuaian antara tujuan yang dinyatakan dengan hasil yang dicapai.
Proses belajar mengajar atau pembelajaran yang ada di sekolah, sudah  barang tentu mempunyai target pembelajaran yang harus dicapai oleh setiap guru mata pelajaran, dan didasarkan pada kurikulum yang berlaku pada saat itu.  Bahan ajar yang banyak terangkum dalam kurikulum tentunya harus disesuaikan dengan waktu yang tersedia pada hari efektif yang ada pada tahun ajaran tersebut. Itulah sebabnya efektivitas sangat penting dalam sebuah pembelajaran agar terlihat target yang dicapai. Didalam proses belajar mengajar banyak faktor yang mempengaruhi terhadap berhasilnya sebuah pembelajaran, antara lain kurikulum, daya serap, presensi guru, presensi siswa, dan prestasi belajar. Dengan demikian efektivitas sangat penting dilakukan agar pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para guru.
B.     Hakekat Blog
Akhir-akhir ini, keberadaan blog telah menjadi kebutuhan bahkan gaya hidup sebagian masyarakat. Kegiatan blogging telah menjamur di mana-mana dari berbagai kalangan dan setiap elemen masyarakat. Entah itu hanya sebagai buku harian, ungkapan opini, ide, kreativitas menulis hingga untuk meraup penghasilan lebih dari berbagai macam bisnis dunia maya.
Blog, adalah istilah dalam dunia maya yang sangat dikenal oleh para penggiat IT. Kata Blog berasal dari kata weblog yang diperkenalkan pertama kali sejak tahun 1998 oleh Jhon Barger. Dia memberi nama Weblog untuk menspesifikasikan istilah website yang bersifat pribadi dan sering di update dari waktu ke waktu.
Dengan kata lain blog itu adalah website yang bersifat personal, yang memuat opini personal dan hal-hal lain yang merupakan aktualisasi diri pembuatnya secara personal yang ingin ia kabarkan pada komunitas global. Meskipun personal, isinya bisa dinikmati siapa saja darimana saja dan kapan saja. Blog sangat banyak diminati oleh para penggiat di dunia maya karena bisa menjadi rumah kedua untuk menyalurkan hobi bahkan promosi.
Sudah bukan rahasia lagi kalau blog saat ini semakin digemari oleh masyarakat, dari kalangan terpelajar, eksekutif bahkan masyarakat biasa. Untuk memiliki blog sangat mudah dan murah, bahkan gratis.  Banyak blog-blog gratis yang disediakan di internet, antara lain: wordpress.com, blogspot.com, weblog.com, multiply.com, dll. Untuk membuat dan mengelolanya-pun sangat mudah. Hanya dengan waktu 15-30 menit para calon blogger dipastikan memiliki blog dan dapat mengelolanya sesuai keinginan.
Pesatnya perkembangan blog di Indonesia tentunya menjadi inpirasi baru bagi para penggiat pendidikan khususnya guru. Banyak guru yang sudah memanfaatkan media ini sebagai media dan pusat belajar di sekolah. Hal ini cukup efektif karena jumlah pengguna internet di Indonesia cukup signifikan, dan mayoritas digunakan oleh para pelajar. Jika teknologi dapat di adaptasi menjadi media dan sumber belajar, tentunya akan sangat membantu guru dan para siswa dalam mengajar dan belajar di sekolah. Banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan blog sebagai media dan sumber belajar guru dan siswa, tentunya para guru dapat mencoba menerapkan media tersebut. Karena memiliki blog artinya memiliki rumah maya yang bermanfaat untuk orang lain (Jasmansyah, 2011).
C.    Hakekat Test Online
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK), ujian tertulis atau tes tidak lagi dilakukan secara offline atau biasa. Banyak tenaga  pengajar yang menggunakan blog sebagai media test online. Dengan media test online para pengajar dimudahkan dalam pengoreksian, dan juga penilaiannya.
Tes tulis adalah tes diaman soal dan jawaban yang diberikan kepada siswa dalam  bentuk  bahan  tulisan.  Tes  tulis/tes  hasil  belajar  digunakan  untuk mengukur pengetahuan atau penguasaan objek ukur terhadap seperangkat konten atau materi tertentu. Tes tertulis juga digunakan untuk mengukur dan menilai hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran dengan tujuan pendidikan dan pengajaran (Badarudin, 2011).
            Test online adalah suatu ujian tertulis yang dilaksanakan secara online melalui komputer dan internet. Salah satu contoh pengajar yang telah menggunakan test online ini adalah Drs. Sjafriel Salim (2006), MPS Comm dalam mata kuliah Penulisan Naskah Public Relations, dan untuk pertama kalinya menggunakan blogspot untuk perkuliahan online di blog url http://dosenpnpruii.blogspot.com/ dan http://tugaspnpr.blogspot.com/.
Dari hasil wawancara interaktif dengan beliau melalui blog kompasiana.com, dosen tersebut merasakan kenikmatan tersendiri menggunakan blog sebagai bahan perkuliahan dan test online para mahasiswanya. Terjadilah interaksi antara pengajar dengan peserta didiknya. Dosen membuat soal-soal test online, dan mahasiswa menjawab soal teori di blog dosen. Lalu dosen memberikan penilaian dari jawaban soal para mahasiswa setelah dimoderasi olehnya.
D.    Hakekat Kreativitas Menulis
Kreativitas adalah daya cipta dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada. Biasanya, kreativitas akan memunculkan inovasi, yaitu kemampuan untuk memperbaharui hal-hal yang telah ada. Bila kreativitas itu daya atau kemampuan, maka inovasi itu hasil atau produk. Menurut Conny R. Semiawan (2005), kreativitas merupakan kemampuan untuk memberi gagasan baru yang menerapkannya dalam pemecahan masalah.
Kreativitas pada intinya merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non aptitude, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Pengertian kreativitas menunjukkan ada tiga tekanan kemampuan yaitu yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan/menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif (Utami Munandar, 2002).
            Menulis adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengungkapkan gagasan atau ide ke dalam bentuk tulisan. Sayangnya, kebiasaan yang baik ini kurang diminati oleh siswa. Hernowo (2005)  mengatakan bahwa percaya atau tidak, semua orang bisa menjadi penulis. Di suatu tempat di dalam diri setiap manusia ada jiwa unik yang berbakat yang mendapatkan kepuasan mendalam karena menceritakan suatu kisah, menerangkan bagaimana melakukan sesuatu, atau sekedar berbagi rasa dan pikiran.         
            Sebenarnya dalam proses pembelajaran, mata pelajaran apa pun, ada kegiatan-kegiatan yang menuntut siswa untuk menulis. Menjawab pertanyaan pemahaman secara tertulis berkaitan dengan topik bahasan, membuat catatan sendiri, membuat rangkuman atau membuat laporan adalah kegiatan-kegiatan menulis yang biasa dilakukan di dalam proses pembelajaran semua mata pelajaran.    Jadi menulis bukanlah domain mata pelajaran bahasa Indonesia saja.            Menulis jawaban soal teori secara online adalah salah satu contohnya.       
            Guru pun dituntut untuk meningkatkan kemampuan menulis. Tulisan guru dapat dijadikan contoh atau model menulis bagi siswa. Dengan melakukan sendiri kegiatan menulis, guru akan memiliki empati terhadap siswa, merasakan kesulitan sebagaimana yang dialami siswa. P
enyerapan ilmu yang diajarkan kepada siswa melalui soal essay harus mampu membuat siswa berpikir tingkat tinggi (walau diperlukan kejelian dan jam terbang guru tersebut untuk mengantisipasi copy and paste).  Sistem penilaiannya pun harus pula memakai sistem online jadi grade yang diberikan kepada siswa bisa transparan dilihat.


BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) model Kurt Lewin (Wijaya Kusumah:2008). Untuk lebih jelasnya siklus kegiatan dengan desain PTK model Kurt Lewin, adalah sebagai berikut:




Siklus PTK Model Kurt Lewin
Sebelum dilaksananakan penelitian, maka peneliti menyusun tahapan-tahapan kegiatan dalam PTK ini. Tahapan-tahapan tersebut adalah:
1.  Tahapan perencanaan tindakan perbaikan (Planning)
a)      Pembuatan disain pembelajaran yang memuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disetujui oleh pimpinan sekolah.
b)      Persiapan sarana dan prasarana penelitian yang meliputi;
    • Penyediaan komputer yang tersambung ke jaringan internet
    • Pembuatan soal-soal tes online dalam bentuk essay di blog guru dengan alamat url: http://wijayalabs.com
c)      Indikator kinerja
            Sebagai tolak ukur keberhasilan, siswa dapat menuliskan jawabannya di bagian komentar blog guru yang terlebih dahulu dimoderasi. Guru membaca jawaban soal siswa, dan mencatat hasilya ke dalam data PTK.
2.  Tahapan pelaksanaan tindakan (acting)
      Pembelajaran TIK tetap dilaksanakan sesuai dengan materi TIK yang direncanakan oleh guru sesuai program semester yang mengacu pada SKL.
3.  Tahapan pengamatan (Observing)
a)      Pembuatan instrumen penelitian atau kuesioner yang dibuat oleh guru
b)      Pengumpulan data penelitian dari mulai siklus pertama s.d. siklus terakhir.
c)      Seluruh data tercatat dalam bentuk tabel data PTK

4.  Tahapan Refleksi
Pada tahapan ini, peneliti melakukan beberapa proses dalam pencapaian tahapan refleksi dan selalu berdiskusi dengan teman sejawat sesama pengajar TIK  untuk mendapatkan masukan yang bermanfaat.
B.     Kondisi Awal Subjek yang Diteliti
Siswa kelas VIII biasa mengerjakan soal-soal tes tertulis dengan cara offline atau menggunakan kertas ulangan, dengan PTK ini guru mencoba melakukan tes tertulis dengan cara online menggunakan blog.
C.    Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data di lakukan dengan tehnik wawancara, dan mengobservasi jawaban siswa di blog yang berlangsung selama 2 bulan, dimulai pada awal Mei 2011 dan berakhir pada bulan Juni 2011.
Pengumpulan hasil wawancara dilakukan dengan membaca jawaban wawancara yang dikirimkan melalui email guru, dan observasi jawaban siswa dilakukan dengan membaca langsung jawaban tulisan  siswa di blog. Mereka yang menjawab benar akan mendapatkan nilai 100 dari 20 soal, dimana setiap soal bernilai point 5. Jadi nilainya = 5 x 20 menjadi 100. Dari nilai itulah akan terlihat peningkatan kreativitas menulis siswa.          

D.    Analisis Data
            Data yang terkumpul melalui pengamatan dianalisis. Data tersebut tentang perubahan hasil belajar dan kreativitas menulis siswa melalui tes maupun catatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Setelah hasil data tulisan atau jawaban siswa dimasukkan dalam data PTK, maka peneliti melakukan diskusi dengan rekan sejawat tentang hasil yang sudah didapat. Diskusi meliputi keberhasilan, kegagalan dan hambatan yang dijumpai pada saat melakukan tindakan. Bila hasilnya belum memuaskan, maka guru akan memperbaikinya di siklus berikutnya.
Analisis data dimulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi, peneliti akan mengetahui prosedur pembelajaran atau pemanfatan blog sebagai media test online yang dilakukan sudah berhasil atau belum. Bila belum memuaskan hasilnya, peneliti mengulanginya lagi di siklus berikutnya. Dengan begitu hasil penelitian yang dilakukan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan, dan diharapkan hasil penelitian akan mudah dipahami oleh siapa saja karena jelas deskripsinya.
Indikatornya mudah saja, bila ditemukan para siswa mampu menjawab soal dengan benar sesuai dengan apa yang diharapkan, maka siswa tersebut telah memahami materi dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari nilai teori yang didapatkan siswa meningkat.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Penelitian

Dari hasil perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi siklus PTK selama 2 bulan (Mei s.d. Juni 2011) dalam memanfaatkan blog sebagai media test online siswa, hasilnya guru mendapatkan jawaban soal teori dari siswa yang beragam, namun intinya sama, dan dapat dimengerti. Mereka menulis dari apa yang telah dipahami. Dalam hal ini guru tidak meminta untuk menghafal materi, tetapi memahami materi. Hal itu ditujukan agar terlihat siswa mana yang benar-benar sudah memahami materi dengan baik dan benar.
Ulangan teori  pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tidak lagi menggunakan kertas ulangan, tetapi langsung dijawab oleh siswa melalui media blog di bagian komentar. Semua komentar dimoderasi terlebih dahulu oleh guru, sampai seluruh siswa menjawab semua pertanyaan secara tertulis. Hal ini dilakukan untuk memperkecil usaha copy and paste jawaban siswa. Dengan begitu pemanfaatan media online untuk meningkatkan kreativitas menulis siswa kelas VIII-C SMP Labshool Jakarta dapat tercapai.
Soal di blog tidak dituliskan dalam bentuk pilihan ganda, tetapi dalam bentuk soal essay  atau uraian agar para siswa dapat menulis jawabannya sendiri sesuai dengan kemampuan berpikirnya masing-masing. Guru menemukan tulisan yang beragam dari jawaban siswa tersebut. Ada yang menuliskannya secara singkat, padat, dan ada yang panjang lebar. Hal itu akan memperlihatkan  kreativitas menulis siswa yang sudah memahami materi dengan baik dan benar.
Dari jawaban soal teori para siswa tersebut, guru pun menjadi tahu, siswa mana yang sudah memahami materi, dan siswa mana yang belum memahami materi dengan baik, dan benar. Guru mengetahuinya setelah membaca tulisan atau jawaban siswa satu persatu di blog. Rata-rata hampir 100% siswa menjawab dengan benar dari 40 siswa yang mengikuti tes.
Ternyata, menggunakan blog sebagai media untuk melakukan test online memberi manfaat tersendiri. Guru menjadi lebih kreatif, dan inovatif dalam mengembangkan pembelajarannya. Pemakaian kertas ulangan yang telah disiapkan oleh sekolah dapat dikurangi, dan tanpa disadari guru telah mengkampanyekan program “go green technology”. Biasanya, guru akan membuat soal teori sebanyak 5 lembar. Bila siswanya 40 dikalikan 6 kelas, maka 240 dikalikan 5 sama dengan 1200 lembar. Bila 1 rim kertas isinya 500 lembar, maka diperlukan 4 rim kertas untuk soal teori.
Setelah sebanyak dua kali guru melakukan test online menggunakan blog pribadi di http://wijayalabs.com, guru menemukan kepuasan dalam pembelajaran. Hasil ulangan atau pekerjaan siswa dapat terdokumentasi dengan baik. Gurupun merasakan manfaat tersendiri menggunakan  blog di internet sebagai media pembelajaran berbasis TIK. Guru senang, siswa pun senang, dan terjadilah proses pembelajaran yang menyenangkan.
Guru tak perlu pusing-pusing lagi mengoreksi jawaban siswa yang terkadang sulit dibaca karena tulisannya jelek. Guru juga tak perlu lagi menumpuk hasil ulangan siswa di meja kerja. Gurupun lebih mudah mengetahui siswa mana yang belum ikutan ulangan. Disamping itu, guru menjadi tahu alamat blog siswa, dan melakukan kunjungan balasan dengan melihat, dan membaca tulisan mereka, serta memberikan komentar.
Pemanfaatan blog sebagai media pembelajaran tidak diragukan lagi efektivitasnya. Tinggal bagaimana para guru mampu memanfaatkannya sebagai media pembelajaran online. Guru dan siswa dapat berinteraksi melalui blog. Merekapun akhirnya saling terkoneksi di dunia Maya. Guru dan siswa sama-sama belajar dengan aktif. Terjadilah proses pembelajaran aktif atau biasa dikenal dengan istilah active learning.
Dari wawancara tertulis yang dilakukan melalui angket, hampir semua anak-anak setuju bila tes tertulis dilakukan melalui blog, karena dapat menghemat kertas dan waktu serta energi untuk menulis. Walaupun  menurut mereka yang berpikir sempit, kesempatan mencontek menjadi lebih besar. Bagi mereka yang malas berpikir, akan langsung copy and paste atau copas saja jawaban teman. Padahal guru akan segera tahu kalau mereka copas. Sebab mereka yang copas biasanya menulis sama persis. Disitulah kejujuran akan terlihat, dan karakter siswa dapat diarahkan untuk selalu berbuat jujur. Gurupun akhirnya lebih teliti lagi dalam mengawasi pekerjaan mereka.
Berdasarkan hasil wawancara, test online melalui blog lebih menarik, dan interaktif daripada menggunakan soal-soal yang berupa lembaran kertas. Merekapun langsung dapat mencari informasi di internet bila ada pertanyaan yang sulit dijawab melalui mesin pencari Google. Terjadilah proses ekplorasi mencari informasi di internet. Dari pencarian itu, mereka dapat menemukan jawabannya dan mengembangkannya sendiri dengan bahasa mereka.
            Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus pertama dilaksanakan pada bulan Mei 2011, dan siklus kedua dilaksanakan pada bulan Juni 2011. Pada siklus pertama, guru membuat soal essay sebanyak 20 soal, dan pada siklus kedua guru membuat soal sebanyak 10 soal essay. Hasil jawaban siswa atau komentar siswa dalam menjawab soal dapat dilihat dalam lampiran yang kami sisipkan dalam file tersendiri. (Terlampir).

B.     Pembahasan Siklus PTK

Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menunjukkan bahwa efektivitas pemanfaatan blog di internet sebagai media test online dalam meningkatkan kreativitas menulis siswa sudah sesuai dengan harapan guru sebagai peneliti. Hal ini dapat terlihat dari deskripsi siklus yang kami laporkan berikut ini.
1. Pelaksanaan Siklus 1 (pertama)
1.1.  Perencanaan tindakan (Planning)
a)      Guru membuat disain pembelajaran yang memuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan silabus yang telah disetujui oleh pimpinan sekolah.
b)      Guru mempersiapkan sarana dan prasarana penelitian yang meliputi;
§  Penyediaan komputer PC yang tersambung ke jaringan internet
§  Pembuatan soal-soal tes online dalam bentuk essay di blog guru dengan alamat url: http://wijayalabs.com

Gambar Blog guru di http://wijayalabs.com

d)     Indikator kinerja
            Sebagai tolak ukur keberhasilan ini adalah siswa dapat menuliskan jawabannya di bagian komentar blog guru yang terlebih dahulu dimoderasi. Guru membaca jawaban soal siswa, menilai, dan mencatat hasilnya ke dalam data PTK. Jawaban soal yang dituliskan akan memperlihatkan kreativitas menulis siswa.
1.2.  Pelaksanaan atau tindakan (acting)
      Pembelajaran TIK tetap dilaksanakan sesuai dengan materi TIK yang direncanakan oleh guru sesuai program semester yang mengacu pada SKL. Dalam materi penelitian ini adalah Photoshop. Siswa diuji dalam bentuk ujian praktik dan ujian tertulis. Ujian praktik dilaksanakan tersendiri, dan ujian teori tertulis dilaksanakan setelah ujian praktik.
Dalam siklus pertama ini, Guru membuat soal-soal teori photoshop di blog, dan siswa diminta menjawab 20 pertanyaan atau soal dalam bentuk essay atau uraian.  Jawaban siswa akan dimoderasi oleh guru sehingga ketahuan mana yang lebih dahulu selesai mengerjakan, dan mereka tak bisa melihat pekerjaan orang lain. Soal-soal itu adalah sebagai berikut:
Soal-soal teori Adobe Photoshop CS 4
  1. Photo Shop adalah sebuah program yang di gunakan untuk………..
  2. Untuk menggabungkan gambar yang berbeda, antara 1 gambar dengan gambar yang lainnya menggunakan perintah……..
  3. Jelaskan antar muka terbaru Photo Shop CS 4 ?.
  4. Jelaskan langkah-langkah membalik dan memutar dan gambar ?.
  5. Jelaskan apa yang di maksud dangan undo dan history!
  6. Apa yg dimaksud dgn modifikasi warna dan pencahayaan photo ?
  7. Apa yg di sebut dgn photo filter ?
  8. Apa yg di sebut dgn crop Tool ?
  9. Bagaimana cara menghilangkan photo berjerawat dari gambar wanita yg jerawatnya banyak menjadi berwajah cantik dan mulus pipinya ?
  10. Apa yg di maksud dgn magic wand Tool ?
  11. Apa yg di maksud dgn quick mask mode ?
  12. Apa yg disebut dgn blending mode ?
  13. Apa yg disebut dgn layer mask ?
  14. Apa yg disebut dgn elliptical marquee tool ?
  15. Jelaskan langkah langkah mengecilkan kapasitas gambar dari photo biasa menjadi kecil kapasitasnya ke dalam blog pribadi kamu yg ada di internet!
  16. Apa yg menarik dari Adobe photsop CS4 menurut kamu  ?
  17. Apa yg disebut dengan Clone Stamp Tool dan Clone Source  ?
  18. Apa yg disebut dgn Healing brush Tool  ?
  19. Apa yg disebut dgn Sharpen dan Blur Tool ?
  20. Apa yg disebut dgn Color Range ?
Setelah semua siswa menjawab soal, barulah guru membuka moderasi, dan menampilkannya di blog. Dari situ siswa bisa melihat jawaban mereka masing-masing. Bagi mereka yang sudah mengisi, tidak diperkenankan untuk mengulanginya lagi, karena test online dilaksanakan hanya satu kali, dan siswa tidak diperkenankan mengerjakan kembali bila sudah mengisinya.
1.3.  Pengamatan (Observing)
a)      Guru membuat instrumen penelitian atau kuesioner yang dibuat sendiri. Lalu membagikan angket kepada siswa untuk mengisinya. Dari hasil angket yang dibuat guru, hampir 100%  siswa menyukai tes online daripada test offline. Hal ini diketahu setelah guru membagikan angket kepada mereka, dan membacanya melalui email.
b)      Guru mengumpulkan data penelitian pada siklus pertama ini.  Data itu dikumpulkan dari jawaban siswa yang tertulis dalam blog
c)      Seluruh data hasil jawaban siswa tercatat dalam bentuk data PTK

1.4.  Tahapan Refleksi
Pada siklus pertama ini, peneliti melakukan refleksi dari proses pelaksanan dan pengamatan. Hasilnya didiskusikan dengan teman sejawat sesama pengajar TIK  untuk mendapatkan masukan yang bermanfaat. Setelah mendapatkan masukan, dan data pelaksanaan di siklus pertama, peneliti merasa perlu mengulanginya lagi di siklus kedua dengan soal yang lebih sedikit dari soal yang pertama. Dengan jumlah siswa sebanyak 38 orang, guru sebagai peneliti menemukan bahwa mereka yang memahami materi akan cepat sekali dalam menjawab materi. Kreativitas menulisnya terlihat dengan jelas dari cara menuliskannya.
2. Pelaksanaan Siklus 2 (kedua)
2.1.  Perencanaan tindakan (Planning)
a)      Guru membuat kembali disain pembelajaran yang memuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan silabus yang telah disetujui oleh pimpinan sekolah.
b)      Guru kembali mempersiapkan sarana dan prasarana penelitian yang meliputi;
o   Penyediaan komputer yang tersambung ke jaringan internet
o   Pembuatan soal-soal tes online dalam bentuk essay sebanyak 10 soal teori di blog guru dengan alamat url: http://wijayalabs.com



c)      Indikator kinerja
            Sebagai tolak ukur keberhasilan di siklus kedua ini adalah siswa dapat menuliskan jawabannya dengan benar di bagian komentar blog guru yang terlebih dahulu dimoderasi. Guru membaca jawaban soal siswa, dan mencatat hasilnya ke dalam data PTK.
2.2.  Pelaksanaan atau tindakan (acting)
      Pembelajaran TIK tetap dilaksanakan sesuai dengan materi TIK yang direncanakan oleh guru sesuai program semester yang mengacu pada SKL. Dalam materi penelitian ini adalah Photoshop Lanjutan. Siswa diuji dalam bentuk ujian praktik dan ujian tertulis. Ujian praktik dilaksanakan tersendiri, dan ujian tertulis dilaksanakan setelah ujian praktik.
Dalam siklus kedua ini, Guru membuat soal-soal teori photoshop di blog, dan siswa diminta menjawab 10 pertanyaan atau soal dalam bentuk essay atau uraian.  Jawaban siswa akan dimoderasi oleh guru sehingga ketahuan mana yang lebih dahulu selesai mengerjakan, dan mereka tak bisa melihat pekerjaan orang lain. Kali ini jumlah siswa yang mengikuti tes online diperbanyak lebih dari satu kelas. Seluruh siswa kelas VIII diwajibkan mengikuti tes online ini. Seluruhnya berjumlah 155 orang siswa. Namun fokus penelitian tetap dilakukan di kelas VIII-C yang berjumlah 38 orang siswa.
Apakah yang dimaksud dengan:
1.      Filter Liquify
2.      Filter Blur
3.      Filter Gallery
4.      Application Bar
5.      Rotate View Tool
6.      Mas Panel
7.      Content Aware Scaling
8.      Vibrance
9.      Fill Tool
10.  Pen Tool
Tuliskan jawaban kamu di kolom komentar, dan akan saya moderasi sampai semua siswa menyelesaikan jawabannya. Jangan lupa menuliskan nama lengkap, kelas, dan no absen di bagian komentar.
Setelah semua siswa menjawab soal, barulah guru membuka moderasi, dan menampilkannya di blog. Setelah guru membuka moderasi, barulah siswa bisa melihat jawaban mereka masing-masing. Bagi mereka yang sudah mengisi, tidak diperkenankan untuk mengulanginya lagi, karena test online dilaksanakan  hanya satu kali, dan siswa tidak diperkenankan mengerjakan kembali bila sudah mengisinya. Bila ada jawaban yang dobel, guru sebagai moderator akan menghapus salah satunya.
2. 3.  Pengamatan (Observing)
a)      Guru membuat kembali instrumen penelitian atau kuesioner lanjutan yang dibuat sendiri oleh guru untuk mewawancarai siswa. Lalu guru membagikan angket kepada siswa untuk mengisinya. Mereka diminta mengirimkan jawabannya melalui email. Dari hasil angket yang dibuat guru, hampir 100% siswa menyukai tes online daripada test offline. Hal ini diketahui setelah guru membagikan angket kepada mereka. Merekapun memberikan kritik dan saran kepada guru untuk memperbaiki kinerjanya.
b)      Guru mengumpulkan data penelitian pada siklus kedua ini.  Data itu dikumpulkan dari jawaban siswa yang tertulis dalam blog guru.
c)      Seluruh data hasil jawaban siswa tercatat dalam bentuk data PTK siklus kedua.

2. 4.  Refleksi
Pada siklus kedua ini, peneliti melakukan refleksi diri dari proses pelaksanan dan pengamatan. Hasilnya didiskusikan dengan teman sejawat sesama pengajar TIK  untuk mendapatkan masukan yang bermanfaat. Setelah mendapatkan masukan dan data pelaksanaan di siklus pertama, peneliti merasa perlu mengulanginya lagi di siklus ketiga dengan soal yang lebih banyak dari soal yang kedua. Dengan jumlah siswa sebanyak 155 orang di kelas VIII, dan 38 siswa diantaranya ada di kelas VIII-C, guru sebagai peneliti menemukan bahwa mereka yang memahami materi akan cepat sekali dalam menjawab materi. Kreativitas menulisnya terlihat dengan jelas dari cara menuliskannya. Sebenarnya, guru ingin sekali melanjutkan ke siklus ketiga agar mendapatkan kepuasan dalam penelitian. Namun sayangnya, guru tak bisa melanjutkan PTK di siklus ketiga, karena terbatasnya waktu, dan siswa sudah harus mengikuti ujian akhir kenaikan kelas (UKK). Selain itu, PTK ini lebih difokuskan untuk melihat peningkatan kreativitas menulis siswa di kelas VIII-C melalui efektivitas pemanfaatan blog sebagai media test online.

C.    Analisis Data Siklus pertama dan kedua
            Setelah hasil data tulisan siswa dimasukkan ke dalam tabel data PTK, maka peneliti melakukan diskusi dengan rekan sejawat tentang hasil yang sudah didapat. Diskusi meliputi keberhasilan, kegagalan dan hambatan yang dijumpai pada saat melakukan tindakan. Dari hasil analisis data setiap siklus ini, maka dapat dilihat analisisnya sebagai berikut:
Analisis Siklus I
Analisis Siklus II
·         Pada siklus pertama ini, peneliti melakukan refleksi dari proses pelaksanan, dan pengamatan.
·         Dari masukan dan data pelaksanaan di siklus pertama, peneliti merasa perlu mengulanginya lagi di siklus kedua dengan soal yang lebih sedikit dari soal yang pertama.
·         Dengan jumlah siswa sebanyak 38 orang, guru sebagai peneliti menemukan bahwa mereka yang memahami materi akan lebih cepat sekali dalam menjawab materi. Kreativitas menulisnya terlihat dengan jelas dari cara menuliskannya.
·         Soal teori dalam bentuk uraian dengan jumlah siswa yang sedikit akan memudahkan guru dalam memberikan penilaian dan waktu mengoreksi dapat digunakan untuk kegiatan lainnya.
·         Jumlah soal yang berjumlah 20 soal terlalu banyak dalam menjawab soal essay. Soal yang banyak membutuhkan waktu guru untuk mengoreksi hasilnya.
·      Pada siklus kedua ini, peneliti melakukan refleksi kembali dari proses pelaksanan, dan pengamatan.
·      Dari masukan dan data pelaksanaan di siklus pertama, sebenarnya peneliti merasa perlu mengulanginya lagi di siklus ketiga dengan soal yang lebih banyak dari soal yang kedua.
·      Dengan jumlah siswa sebanyak 155 orang, guru sebagai peneliti menemukan bahwa mereka yang memahami materi akan cepat sekali dalam menjawab materi. Hanya saja diperlukan waktu yang cukuplama dalam membaca jawaban siswa.
·      Soal teori dalam bentuk uraian dengan siswa yang terlalu banyak membuat waktu guru habis untuk mengoreksi jawaban siswa. Guru harus pandai mengatur waktu agar mampu mengoreksi jawaban seluruh siswa.
·      Sebaiknya soal essay tidak lebih dari 10 soal agar memudahkan guru dalam mengoreksi jawaban siswa, dan memudahkan guru dalam melihat peningkatan kreativitas menulis siswa melalui blog.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A.    Simpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
1.      Efektivitas pemanfaatan blog di internet sebagai media test online dalam meningkatkan kreativitas menulis siswa dapat dilakukan bila para guru mengamati secara langsung proses pembelajaran yang dilakukan.  Kreativitas menulis dapat ditingkatkan dengan cara test online dalam bentuk uraian. Dengan begitu, siswa yang telah memahami materi akan bisa menguraikannya dengan cara tertulis.
2.      Tes online melalui blog lebih menarik, dan interaktif daripada menggunakan tes secara tertulis (offline). Merekapun langsung dapat mencari informasi di internet bila ada pertanyaan yang sulit dijawab melalui mesin pencari Google. Terjadilah proses ekplorasi mencari informasi di internet. Dari pencarian itu, mereka dapat mengembangkannya sendiri dengan bahasa mereka.
3.      Blog di internet memungkinkan setiap siswa dapat berpatisipasi aktif dalam pembelajaran, karena bahan ajar dengan menggunakan media blog di internet dikemas dalam bentuk interaktif, dan bersifat edukatif di dalam blog yang dikelola oleh guru. Terjadilah interaksi antara siswa dan guru melalui blog di internet.
4.      Kreativitas menulis siswa dalam menjawab soal akan terlihat, dan meningkat seiring dengan pemahamannya terhadap materi yang diberikan. Guru yang semula sebagai penyampai pengetahuan, dan sumber informasi, sekarang bertambah menjadi fasilitator pembelajaran, kolaborator dan mitra. Siswa berubah dari penerima informasi pasif menjadi penerima informasi aktif dengan cara menuliskannya di blog.

B.     Saran

1.      Pemanfaatan blog sebagai media test online siswa akan lebih berhasil dan efektif bila jumlah siswa di setiap kelasnya tidak terlalu banyak sehingga memudahkan guru di dalam membaca, mengoreksi, dan memberikan penilaian.
2.      Sebaiknya, tes tertulis dilakukan dalam bentuk tes online sehingga dapat mengurangi biaya foto copy dan pembelian kertas.
3.      Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini agar ditindaklanjuti oleh guru TIK yang lain, demi kesempurnaan proses dan hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA


Arief S, Sardiman, dkk. 2006. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo.
Betha Sidi, dkk.2002. Pemrograman Web dengan HTML. Bandung: Informatika.

Craft, Anna. 2000. Membangun Kreativitas Anak. Depok: Inisiasi Press.
Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi Kurikulum TIK tahun 2006. Jakarta: Depdiknas.
Dryden, Gordon dan Jeannette Vos. 2000. Revolusi Cara Belajar. Bandung Kaifa.
Gerrig, J. Richard, dkk. 2004. Psychology and Life. Boston: International Edition-17th.
Gong Gola. 2007. Jangan Mau Gak Nulis Seumur Hidup. Bandung: Maximalis
Hernowo. 2005. Mengubah Sekolah. Bandung: MLC
Kusumah, Wijaya. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Indeks
Mulyawati, Sri, Menulis, Keterampilan yang Terabaikan, Koran Republika. (Rabu, 9 Juli 2008)
Munandar, Utami. 2002.  Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
NH, Fairus. 2007. Terampil Menggunakan Internet, Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk SMP, Jakarta: Ganeca.
Nurjadi, Joko. 2008. Membuat Blog. Jakarta: Majalah Pcmedia No. 1/2008
Rouf, Irwan. 2007. Panduan Praktis Mengelola Blog. Jakarta: Mediakita
Salma, Dewi Prawiradilaga. 2008. Prinsip Disain Pembelajaran, Jakarta: Kencana
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana.
Semiawan, Conny Semiawan,dkk. 2004. Dimensi Kreatif dalam Filsafat Ilmu. Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Susilana, Rudi. 2008. Media Pembelajaran. Bandung: FIP UPI

Sumber Internet:


TRIMS ATAS KUNJUNGANNYA, TEGUR SAPA SANGAT BERARTI BAGI KAMI ma.abudarrinbojonegoro@yahoo.com

0 komentar: