Just another free Blogger theme

Powered by Blogger.

Blog Archive ma.abudarrin

ruang tanya jawab

Popular Posts

fb Ma Abu Darrin Bojonegoro

Pages

Labels

Social Icons

Followers

Blog Archive

Featured Posts

October 24, 2015

BUATLAH KARANGAN DENGAN TEMA 

PAWAI TAARUF SANTRI NASIONAL 2015 & TAHUN BARU ISLAM 1437H

YANG TELAH KALIAN LAKSANAKAN PADA TANGGAL 15 OKTOBER 2015

 Petunjuk bisa diketik dulu di Ms.Word lalu disalin atau langsung di Blogger nya sendiri, Satu Halaman Penuh meliputi

1. Persiapannya

2. Pelaksanaannya

3. Harapannya

 

selamat mengerjakan

 

MENULIS KARANGAN SESUAI DENGAN LANGKAH-LANGKAH MENGARANG 

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT KARANGAN

  1. Menentukan tema karangan
  2. Mengumpulkan ide atau bahan karangan
  3. Menyusun kerangka karangan
  4. Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan yang sebenarnya
  5. Memberi nama karangan atau judul karangan
TEMA adalah pokok pikiran atau gagasan yang akan menjiwai seluruh isi karangan.
JUDUL karangan adalah kalimat pendek yang ditempatkan di atas sebuah karangan
SYARAT SUATU JUDUL

  1. Relevan dengan isi karangan
  2. Berbentuk frase/kelompok kata
  3. Menarik perhatian
MEMBUAT KERANGKA KARANGAN
Setelah topik atau tema kita tetapkan, mulailah menyusun ide atau pikiran utama yang akan menjelaskan topik. Ide karangan bisa kita peroleh dari hasil menyimak pembicaraan orang lain atau hasil melakukan wawancara dengan orang yang dianggap ahli atau diperoleh dari tayangan televisi, ide bisa juga didapat dengan cara membaca buku, koran, atau majalah. Kerangka karangan merupakan beberapa urutan kalimat kunci yang diurutkan secara runtun sehingga proses penulisannya menjadi lancar.
SYARAT-SYARAT PARAGRAF
Berdasarkan syaratnya paragraf harus memiliki :
1)      Kesatuan : setiap paragraf sebaiknya mengandung satu gagasan pokok
2)     Kepaduan/koherensi : setiap paragraf harus merupakan kumpulan kalimat yang saling berhubungan secara padu, tidak berdiri
sendiri atau terlepas satu dengan yang lain
3)     Kelengkapan : dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik.
Paragraf tidak lengkap jika tidak dikembangkan atau hanya diperluas.
TUJUAN PARAGRAF
1)      Paragraf pembuka : memiliki sifat ringkas, menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan
diuraikan
2)     Paragraf penghubung : berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca, secara fisik paragraf ini lenih pangjang
daripada alinea pembuka
3)     Paragraf penutup : berisi kesimpulan atau penegasan kembali mengenai hal-hal yang dianggap penting


POLA PENGEMBANGAN PARGRAF 

  1. PENALARAN  INDUKTIF meliputi :
1)     Generalisasi : proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fakta atau gejala khusus yang diamati lalu ditarik simpulan
umum tentang sebagian atau seluruh gejala yang diamati itu. Jadi, generalisasi merupakan pernyataan
yang  berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati. Generalisasi perlu ditunjang atau
dibuktikan dengan fakta-fakta. Contoh-contoh, data statistik, yang merupakan spesifikasi atau ciri khusus sebagai
penjelasan lebih lanjut.
Contoh :  pemerintah mendirikan sekolah sampai ke pelosok. Puskesmas didirikan dimana-mana. Lapangan kerja baru
diciptakan. Pembangunan rumah ibadah diperbanyak atau dibantu pemerintah. Memang menjadi tugas pemerintah  untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
 
2)      ANAALOGI : proses penalaran yang berdasr pada pembagian dan terhadap sejumlah gejala khusus yang memiliki
kesamaan, kemudian ditarik simpulan.
Contoh : secara tidak sengaja Amara mengetahui bahwa pensil Steadler 2B mengahasilkan gambar vignette yang memuaskan
hatinya. Pensil itu sangat lunak dan menghasilkan garis-garis hitam dan tebal. Karena itu selama bertahun-tahun ia
selalu memakai pensil itu untuk membuat vignette, tetapi ketika ia berlibur di rumah nenek di sebuah kota
kecamatan ia kehabisan pensil. Ia mencari di toko-toko di kota itu tetapi tidak ada. Akhirnya daripada tidak dapat
mencorat-coret ia memilih merk lain yang sama lunaknya dengan Steadler 2B. ini tentu akan mengahasilkan vignette yang bagus juga, “putusnya.
 
3)      SEBAB-AKIBAT : proses penalaran yang dimulai dengan menggunakan fakta yang berupa sebab dan sampai
pada  simpulan  yang merupakan akibat atau sebaliknya
CONTOH : Bangsa Jepang suka berkelompok. Kepentingan perorangan ada, tetapi kalau kepentingan bersama
membutuhkan,  kepentingan bersama didahulukan. Dengan demikian antara kepentingan perorangan, dan
kepentingan bersama berjalan serasi. Oleh karena itu, untuk melakukan sesuatu secara bersama, secara
terkoordinasi bagi bangsa Jepang sudah berjalan dengan sendirinya.


2.    PENALARAN DEDUKTIF :
        Penalaran deduktif  adalah penalaran yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum menuju pada parnyataan atau
simpulan khusus.
Menarik simpulan dengan penalaran dedultif dibedakan menjadi 2 yaitu :
1)    Menarik simpulan berdasarka suatu premis
Contoh :
Premis : Bujur sangkar adalah segi empat sama sisi
Simpulan : a. Bujur sangkar pasti segi empat, tetapi segi empat belum tentu bujur sangkar
b. Segi empat yang sisi-sisinya horisontalnya tidak sama panjang dengan sisi tegak lurusnya bukan bujur sangkar

sumber : https://yosisusantismkn7.wordpress.com/2011/10/31/menulis-karangan-sesuai-dengan-langkah-langkah-mengarang-2/
Categories: , ,


TRIMS ATAS KUNJUNGANNYA, TEGUR SAPA SANGAT BERARTI BAGI KAMI ma.abudarrinbojonegoro@yahoo.com

0 komentar: