Pengertian Motivasi
Motivasi adalah daya dalarn diri seseorang yang mendorongnya
untuk melakukan sesuatu, atau keadaan seseorang atau organisme yang
menyebabkan-kesiapan kesiapannya untuk memulai serangkaian tingkah laku atau
perbuatan. Sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif
menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai
tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah
lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu (Usman, 2000: 28).
Sedangkan menurut Djamarah (2002: 114) motivasi adalah suatu
pendorong yang rnengubah energi dalam diri seseorang kedalam bentuk aktivitas
nyata untuk mencapai tujuan tertentu. :Dalam proses belajar, motivasi sangat
diperlukan sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak
akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Nur (2001: 3) bahwa siswa yang termotivasi dalam belajar
sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari
materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan mengendapkan materi itu dengan
lebih baik.
Jadi motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong seseorang
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.
Macam-macam Motivasi
Menurut jenisnya motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Motivasi
Intrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam
individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain
sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau
belajar (Usman, 2000: 29).
Sedangkan menurut Djamarah (2002: 115), motivasi instrinsik
adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang
dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sesuatu.
Menurut Winata (dalam Erriniati, 1994: ]05) ada beberapa
strategi dalam mengaiar untuk membangun motivasi intrins.k. Strategi tersebut
adalah sebagai berikut:
Mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa.
Memberikan kebebasan dalam memperluas materi pelajaran
sebatas yang pokok.
Memberikan banyak waktu ekstra bagi siswa untuk mengerjakan
tugas dan memanfaatkan surnber belajar di sekolah.
Sesekali memberikan penghargaan pada siswa atas
pekerjaannya.
Meminta siswa untuk menjeiaskan hasil pekerjaannya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi
instrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam individu yang berfungsinya
tidak perlu dirangsang dari luar. Seseorang yang merniliki motivasi intrinsik
dalam darinya maka secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak
memerlukan motivasi dari luar dirinya.
2. Motivasi
Ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar
individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain
sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau
belajar. Misalnya seseorang mau belajar karena ia disuruh oleh orang tuanya
agar mendapat peringkat pertama di kelasnya (Usman, 2000: 29).
Sedangkan menurut Djamarah (2002: 117), motivasi ekstrinsik
adalah kebalikan dari motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah
motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.
Beberapa cara membangkitkan motivasi ekstrinsik dalam
menumbuhkan motivasi instrinsik antata lain:
Kompetisi (persaingan): guru berusaha menciptakan persaingan
di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki
hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya dan mengatasi prestasi orang lain.
Pace Making (membuat tujuan sementara atu dekat): Pada awal
kegiatan belajar mengajar guru, hendaknya terlebih dahulu menyampaikan kepada
siswa TPK yang akan dicapai sehingga dengan demikian siswa berusaha untuk
mencapai TPK tersebut.
Tujuan yang jelas: Motif mendorong individu untuk mencapai
tujuan. Makin jelas tujuan, makin besar ni]ai tujuan bagi individu yang
bersangkutan dan makin besar pula motivasi dalam melakuakan sesuatu perbuatan.
Kesempurnaan untuk sukses: Kesuksesan dapat menimbulkan rasa
puas, kesenangan dan kepercayaan terhadap diri sendiri, sedangkan kegagalan
akan membawa efek yang sebaliknya. Dengan demikian, guru hendaknya banyak
memberikan kesempatan kepada anak untuk meraih sukses dengan usaha mandiri,
tentu saja dengan bimbingan guru.
Minat yang besar: Motif akan timbul jika individu memiliki
minat yang besar.
Mengadakan penilaian atau tes. Pada umumnya semua siswa mau
belajar dengan tujuan memperoleh nilai yang baik. Hal ini terbukti dalam
kenyataan bawa banyak siswa yang tidak belajar bila tidak ada ulangan. Akan
tetapi, bila guru mengatakan bahwa lusa akan diadakan ulangan lisan, barulah
siswa giat belajar dengan menghafal agar ia mendapat nilai yang baik. Jadi,
angka atau nilai itu merupakan motivasi yang kuat bagi siswa.
Dari uraian di atas diketahui bahwa motivsi ekstrinsik
adalah motivasi yang timbul dari luar individu yang berfungsinya karena adanya
perangsang dari luar, misalnya adanya persaingan, untuk mencapai nilai yang
tinggi, dan lain sebagainya.
0 komentar:
Post a Comment