Just another free Blogger theme

Powered by Blogger.

Blog Archive ma.abudarrin

ruang tanya jawab

Popular Posts

fb Ma Abu Darrin Bojonegoro

Pages

Labels

Social Icons

Followers

Blog Archive

Featured Posts

March 9, 2015



PEDOMAN OBSERVASI DAN REFLEKSI
DALAM KEGIATAN LESSON STUDY

Oleh :
S u h a ra
Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI


            Kegiatan observasi pembelajaran dan refleksi dalam kegiatan lesson study merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Kedua kegiatan tersebut memegang peranan sangat penting di dalam lesson study. Oleh karena itu semua komponen yang terlibat di dalam kegiatan lesson study perlu memahami dengan sungguh-sungguh bagaimana pelaksanaan observasi serta refleksi tersebut.      
            Seperti diketahui, kegiatan lesson study dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu Plan (merencanakan), Do (melaksanakan), dan See (merefleksi) yang berkelanjutan. Kegiatan observasi dilaksanakan pada saat tahap Do. Observer, dalam hal ini perlu memahami tugas dan fungsinya selama kegiatan do berlangsung. Oleh karena itu berikut ini akan dipaparkan beberapa hal yang berhubungan dengan kegiatan observasi dan refleksi.

1. OBSERVASI

A. Sebelum Observasi
            Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan SEBELUM kegiatan Do dan observasi dilaksanakan, antara lain:
1.      Pengamat (selanjutnya disebut observer) dan undangan lainnya hendaknya datang paling lambat 15 menit sebelum pembelajaran dimulai.
2.      Kedatangan observer di sekolah hendaknya tidak mengganggu konsentrasi belajar siswa di kelas masing-masing. Karena itu observer hendaknya tenang, berbicara yang tidak menimbulkan kebisingan di sekolah.
3.      Sebaiknya semua observer, sebelum masuk ke dalam kelas yang akan diamati, berkumpul dahulu di suatu ruangan khusus untuk memperoleh penjelasan, diantaranya mengenal guru model, pokok bahasan yang akan dibawakan, strategi dan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan serta pendekatan apa yang akan guru model laksanakan di dalam kelas.
4.      Setelah mendapat penjelasan seperlunya mengenai hal-hal tersebut, maka semua observer memasuki kelas yang akan diobservasi dengan tidakmenimbulkan kegaduhan.
5.      Siapkan lembar observasi atau buku catatan dan pena. Jika memungkinkan setiap peserta lesson study memperoleh RPP, LKS atau perangkat pembelajaran lainnya yang telah diperbanyak untuk para observer.
6.      Denah tempat duduk siswa dan nomor atau nama siswa perlu disiapkan untuk mempermudah proses pengamatan. Denah tempat duduk yang dilengkapi dengan nama siswa dibuat dalam selembar kertas untuk diperbanyak dan dibagikan kepada seluruh observer yang datang.
7.      Jika Anda membawa HP, setel ke profile silent atau nada getar supaya nada panggil tidak mengganggu kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Perlu dihindari menerima atau mengirim telefon kecuali untuk hal-hal terpaksa. Jiga dihindari kesibukan mengirim sms.
8.      Usahakan untuk tidak membawa makanan dan tidak merokok di dalam ruangan/kelas.
9.      Pastikan agar pada waktu observasi nanti tidak diganggu perasaan ingin buang hajat. Buang air kecil/besar hendaknya dilakukan sebelum pembelajaran.



B. Pada waktu Observasi Pembelajaran.
1.      Semua peserta segera memasuki kelas dengan tertib pada waktu yang ditentukan (atau anda tanda bel pergantian jam pelajaran).
2.      Begitu memasuki ruangan semua observer hendaknya tidak lagi berkeinginan keluar masuk kelas. Tetaplah berada di dalam kelas dan bersiap mengamati siswa belajar.
3.      Segera menempati posisi sedemikian rupa, sehingga dapat memperhatikan perubahan mimik dan gerak gerik siswa ketika belajar. Posisi yang ideal adalah di hadapan siswa. Namun jika siswa berdiskusi saling berhadapan, posisi yang ideal adalah di damping siswa dalam kelompoknya.
4.      Pada awalnya, setiap observer berlatih melihat satu kelompok. Kelak jika sudah lebih dari lima kali mengobservasi, observer dapat mengamati beberapa kelompok lain sehingga dapat mengathui atmosfir kelas secara keseluruhan.
5.      Tidak membantu guru dalam proses pembelajaran dalam bentuk apapun. Misalnya ikut membagikan LKS, menenangkan siswa, dan lain-lain. Biarlah guru melakukan tugasnya secara mandiridan terbebas dari intervensi siapapun.
6.      Tidak membantu siswa dalam proses pembelajaran, misalnya mengarahkan pekerjaan siswa. Jika siswa bertanya kepada Anda (sebagai observer), katakan agar siswa bertanya langsung kepada guru.
7.      Tidak menggangu pandangan guru/siswa selama pembelajaran. Jika Anda sedang mendekati kelompok atau berada di tengah-tengah kelas, kemudian tiba-tiba guru ingin memberikan arahan secara klasikal maka segeralah menepi agar tidak mengganggu pandangan siswa.
8.      Tidak menggangu konsentrasi siswa dalambelajar, misalnya berbicara dengan pengamat lain, keluar masuk ruangan.
9.      Jika menggunakan kamera untuk mengambil gambar kegiatan belajar (guru/siswa) lampu kilat (flash) hendaknya dimatikan. Kilatan lampu kamera dapat mengganggu atau menghentikan konsentrasi belajar siswa.
10.  Tidak makan, minum dan merokok di dalam ruangan pembelajaran.
11.  Ingat, fokuskan pengamatan kepada siswa belajar, bukan hanya pada guru yang mengajar. Gunakan lembar pengamatan yang tersedia. Jika fenomena yang diamati tidak tercantum di dalam lembar observasi, observer dapat menambahkannya.
12.  Observer melakukan pengamatan secara penuh sejak awal sampai akhir pembelajaran.
13.  Selain mengamati siswa belajar, pengamat juga perlu memperhatikan:
       a. teknik pengelolaan kelas yang dibuat oleh guru
       b. bagaimana guru mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran?
       c. bagaimana guru memanfaatkan media pembelajaran sederhana darilingkungan ?
       d. bagaimana upaya guru membuat siswa menjadi kreatif.


Catatan Penting

Seringkali pejabat beranggapan bahwa kegiatan open lesson dan refleksi adalah kegiatan guru, karena itu hanya gurulah yang berhak melakukan secara intensif mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan refleksi. Namun sebenarnya tidaklah demikian. Agar dapat memahami dan menghayati bagaimana siswa belajar dan permasalahan apa saja yang bersangkutan dengan proses pembelajaran, maka semua yang berkepentingan dengan pendidikan (Kepala Sekolah, Wakasek, Pengawas, Pimpinan dan Staf Dinas Pendidikan, Dosen Perguruan Tinggi) ikut secara aktif terutama pada waktu pelaksanaan pembelajaran (menjadi observer) dan refleksi. Pelaksanaan dan refleksi memegang peranan penting di dalam meningkatkan keberhasilan program lesson study. Di kedua  tahapan itu (observasi dan refleksi) kita dapat belajar bagaimana siswa belajar, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dan apa saja yang diperlukan siswa dalam belajar. Selain itu, kita juga dapat menjadi peneliti dengan jalan mengamati dan menganalisis, yang kemudian menyampaikan secara lisan pada waktu diskusi refleksi. Sekiranya pada waktu refleksi tidak dapat hadir, observer dapat menyerahkan catatan refleksinya untuk dibacakan oleh moderator.



2. REFLEKSI
            Dari berbagai pengalaman mengikuti pelaksanaan lesson study, ada beberapa faktor yang menentukan keberhasilan proses refleksi. Faktor pertama adalah kemampuan moderator untuk memimpin jalannya diskusi dalam refleksi dan faktor kedua adalah kemampuan observer mengungkapkan temuannya selama melakukan observasi.
            Beberapa rambu-rambu harus diperhatikan dalam kegiatan refleksi.

A. Rambu-rambu untuk Moderator
  1. Moderator adalah ”faktor kunci” yang dapat menghidupkan suasana diskusi.
  2. Sebaiknya, yang ditunjuk sebagai moderator adalah kepala sekolah, wakil atau pengawas.
  3. Seorang moderator dalam diskusi refleksi lesson study bukan hanya harus pandai berbicara sesuai situasi, tetapi ia juga harus memahami isi setiap pembicaraan. Oleh karena itu moderator juga harus mengikuti dan mencermati semua situasi/kejadian pembelejaran yang akan direfleksikan.
  4. Ketika mengawali dan membuka suasana diskusi, upayakan untuk dapat menyegarkan suasana pertemuan, karena umumnya observer dan peserta lesson study sudah mulai lelah karena sebelumnya berdiri lama dalam melakukan observasi. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan cara menyapa beberapa orang yang sudah dikenal atau mengenalkan beberapa orang peserta atau tamu yang belum dikenal peserta pada umumnya. Jangan lupa memberikan komentar awal yang arahnya memberikan penghargaan atau sanjungan untuk memberikan dukungan moral kepada guru model.
  5. Moderator perlu juga membacakan tata tertib refleksi. Tata tertib itu misalnya (jika masih kurang, boleh ditambahkan).
    1. Refleksi hendaknya terfokus pada proses belajar siswa.
    2. Refleksi pertama kali dilakukan oleh guru model, selanjutnya oleh pengamat.
    3. Masalah yang didiskusikan hendaknya masalah nyata berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran.
    4. Masalah yang sudah disampaikan oleh observer sebelumnya tidak perlu diulang-ulang. 
    5. Moderator dapat mempersilahkan guru model untuk mengklarifikasi permasalahan yang disampaikan oleh observer setelah ada beberapa permasalahan yang dibahas.
    6. Pada akhir refleksi disampaikan refleksi akhir oleh pakar (pakar pendidikan, dosen).
  6. Setelah membacakan tata tertib, moderator memulai diskusi refleksi dengan mengucapkan terima kasih kepada guru model dan meminta applaus dari peserta.
  7. Mempersilahkan guru model untuk melakukan refleksi diri terlebih dahulu. Refleksi ini dapat berupa perasaan sebelum, saat dan setelah mengajar, ketercapaian skenario pembelajaran yang telah dirancang , kondisi-kondisi khusus yang terjadi saat pembelajaran, dll.
  8. Mempersilahkan para observer menyampaikan komentar berdasarkan hasil pengamatannya. Jika seorang observer hanya mengamati satu kelompok, maka moderator mempersilahkan semua pengamat satu persatu sampai selesai.
  9. Agar diskusi lebih terfokus dan terarah, sebaiknya waktu diskusi dibagi menjadi beberapa termin dengan masing-masing termin mengacu pada permasalahan tertentu. Misalnya ada termin yang khusus membahas tentang:
    1. Interaksi siswa-siswa dalam kelompok maupun presentasi hasil diskusi/kerja kelompok.
    2. Interaksi siswa dengan media atau bahan ajar
    3. Interaksi siswa dengan guru
    4. Bagaimana proses eksplorasi pemahaman materi ajar oleh siswa
    5. Lompatan-lompatan belajar yang dibuat oleh beberapa siswa
    6. Pengalaman-pengalaman berharga yang dapat diperoleh dari kegiatan observasi, dll.
  10. Setelah termin diskusi dibuka, berikan kesempatan kepada beberapa orang untuk mengemukakan temuan hasil pengamatan yang menarik untuk diulas dan yang sesuai dengan tema pada termin diskusi. Komentar sebaiknya disertai dengan mengemukakan fakta atau data konkrit hasil pengamatan, misalnya dengan menunjukkan kelompok atau nama siswa. Kendalikan agar setiap orang menyampaikan komentar sesuai dengan tema dalam bahasa yang ringkas tapi jelas. Hindarkan uraian komentar yang berbelit-belit.
  11. Di dalam menyampaikan temuan hasil observasi, sebaiknya guru tidak membaca catatan dalam lembar observasi secara keseluruhan, tetapi disarankan untuk memilih bagian catatan yang terkait dengan tema diskusi. Jika ada komentar yang mulai menyimpang dari tema, sebaiknya moderator mengingatkan peserta untuk kembali menyampaikan komentar yang sesuai dengan tema diskusi, misalnya dengan cara mengatakan ”hal tersebut akan kita bahas dilain kesempatan”.
  12. Setelah seseorang atau beberapa orang menyampaikan komentar terkait dengan temuannya, moderator harus berusaha untukmenangkap esensi dan hal menarik yang perlu dibahas lebih jauh terkait dengan penyebab munculnya fenomena tersebut dan alternatif solusi yang diusulkan. Disarankan pengungkapan alternatif solusi suatu permasalahan didasarkan atas pengalaman praktis di sekolah masing-masing atau rujukan teori atau kalangan pakar pendidikan.
  13. Upayakan untukmemberikan kesempatan yang merata kepada semua peserta diskusi. Oleh karena itu hindarkan adanya dominasi komentar atau bicara pada orang tertentu.
  14. Pada akhir setiaptermin, moderator harus berusaha untuk memberikan ulasan singkat, semacam resume, dari hal yang didiskusikan pada termin tersebut. Hati-hati agar moderator tidak membuat kesimpulan yang merupakan justifikasi yang paling benar, atau seolah-olah diskusi tersebut telah menghasilkan satu aturan yang berlaku umum. Biarlah kesimpulan akhir dirumuskan oleh masing-masing peserta dan menjadi ”goog practices” yang akan dicoba diimplementasikan di sekolah masing-masing sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
  15. Pada setiap akhir termin, moderator dapat memberikan kesempatan kepada guru model untuk memberikan tanggapan. Hindarkan tanggapan dari guru model yang terkesan ”terlalu membela diri” atau mencari pembenaran atas kejadian atau kekurangan yang ada.
  16. Nara sumber yang hadir, misalnya dari Dinas Pendidikan, para pakar pendidikan, dapat diberi kesempatan untukmenyampaikan komentar singkat terkait dengan fokus diskusi suatu termin, atau diberi kesempatan berkomentar pada akhir sesi sebelum refleksi ditutup. Sebaiknya diberikan tekanan pada narasumber halpenting yang diharapkan mendapatkan ulasan, selain ulasan yang telah dipersiapkan sendiri oleh narasumber.
  17. Jika ada masukan yang sangat berarti untukskenario pembelajaran atau perangkat pembelajaran, maka sarankan agar RPP segera direvisi oleh guru model atau oleh kelompok MGMP.

B. Rambu-rambu untuk Observer dalam Menyampaikan Komentar.

1.      Komentar yang disampaikan sebaiknya terfokus pada masalah proses belajar siswa, bukan pada aktivitas guru dalammengajar.
2.      Apabila terkait dengan kinerja guru, saran yang disampaikan sebaiknya dengan memperbanyak pujian positif dan sesedikit mungkin kritik negatif.
3.      Komentar yang disampaikan harus berdasarkan data pengamatan saat observasi, bukan bagaimana seharusnya berdasar keinginan observer. Artinya jauhkan dari komentar yang ”menggurui” guru model.
4.      Gunakanlah nada yang lembut dan pilihan kata yang halus.
5.      Jika menyampaikan data tentang siswa belajar, kemukakan MENGAPA hal itu terjadi (ini merupakan interpretasi) dan bagaimana jalan keluarnya (ini merupakan saran untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya). Komentar mengenai solusi dapat diawali dengan kalimat ”Berdasarkan pengalaman saya mengajarkan topik ........”
6.      Kemukakan juga pelajaran apa yang dapat dipetik dari permasalahan tersebut.


C. Mengakhiri Diskusi Refleksi
1.            Sebelummenutup forum diskudi refleksi moderator dapat menyampaikan ringkasan atau penegasan tentang hal-hal penting yang telah didiskusikan.
2.            Saat menutupjangan lupa menyampaikan ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah berpartisipasi, misalnya guru model, anggota timMGMP, Kepala Sekolah, Pengawas, Dinas Pendidikan, dll.






TRIMS ATAS KUNJUNGANNYA, TEGUR SAPA SANGAT BERARTI BAGI KAMI ma.abudarrinbojonegoro@yahoo.com

0 komentar: