Just another free Blogger theme

Powered by Blogger.

Blog Archive ma.abudarrin

ruang tanya jawab

Popular Posts

fb Ma Abu Darrin Bojonegoro

Pages

Labels

Social Icons

Followers

Blog Archive

Featured Posts

March 8, 2015



PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Oleh. Prof. Dr. Suharnan, MS.

Aplikasi teori psikologi di dalam praktek pendidikan

Topik Penting
1. Guru
2. Siswa (karakteristik)
3. Kurikulum (satuan pengalaman belajar)
4. Belajar (teori)
5. Motivasi
6. Jenis belajar-mengajar
7. Evaluasi
8. Bimbingan


BELAJAR (LEARNING)
1.  Proses
Usaha, bahan, waktu, & tempat/lingkungan.
2.  Perilaku (behavior)
-        Tampak (overt), dan
-        Tidak tampak (covert) atau potensial
3.  Perubahan tersebut akibat pengalaman/latihan, bukan karena:
-        sakit,
-        kelelahan,
-        obat-obatan, atau
-        kematangan
Contoh:
Seorang anak belajar ---> membaca, menulis, berjalan, berenang, bermain piano, dsb.


Teori Thorndike
S-R ====> Stimulus-Responce Connection Theory
1.      The The Law of Readiness
-        Suatu perbuatan yang sudah siap dilakukan, maka melakukannya mendapat kepuasan (satisfying).
-        Suatu perbuatan yang tidak siap dilakukan, maka tidak melakukannya akan mendapat kepuasan.
-        Suatu perbuatan yang tidak siap dilakukan, dipaksa melakukannya akan mendapat kekecewaan.
Implikasi:
-        Guru harus memperhatikan kesiapan anak (kematangan dan pengalaman/pengetahuan).
-        Perlu dilakukan pretes pada anak.
2.      The Law of Excercise
a)      Law of use
Hubungan S-R menjadi kuat karena sering dilatih.
b)     Law of disuse
Hubungan S-R menjadi lemah karena tidak dilatih.
Implikasi:
-            Di kelas harus banyak latihan, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
-            Diberi tugas mereview untuk mempertahankan hubungan S-R untuk waktu lama.
3.      The Law of Effect
Hubungan antara stimulus dan respons menjadi lebih kuat atau lemah, sangat tergantung pada konsekuensi dari respons terhadap stimulus itu.
a.  Jika mendapat kepuasan ----> S-R kuat
b.  Jika mendapat kekecewaan ----> S-R lemah
Implikasi:
-        Tugas-tugas belajar dibuat menyenangkan dan menarik siswa.
-        Disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
-------------prinsip tambahan-------------
4.      Spread of Effect
Penyebaran efek di sekitar stimulus.
5.      Belongingness
Asosiasi efek yang cenderung saling memiliki.
6.      Respons by Analogy
Respons terhadap stimulur yang baru sangat tergantung pada respons terhadap stimulus yang mirip dan sudah dikenal sebelumnya.
-        Familiar to unfamiliar (identik atau tidak)
-        Identical element theory of transfer
Implikasi umum bagi pendidikan-pelatihan
1.  Kesiapan anak/pelajar (kematangan).
2.  Belajar melalui trial and error, bukan insight.
3.  Belajar secara bertahap (small step).
4.  Transfer pengalaman (harus identik).


Teori Operant Conditioning (Skinner)
Belajar merupakan hasil dari penguatan (reinforcement)trhdp hubungan S-R.
Penguatan (reinforcement)
Segala sesuatu yang jika diberikan (dihadirkan) atau diambil (ditiadakan) setelah perilaku (respons) yang diinginkan terjadi, maka dapat meningkatkan atau mempertahankan perilaku (respons) tersebut.
Jenis penguatan
* Penguatan positif
Menghadirkan sesuatu yang bernilai positif;
misal ===> makanan, ucapan baik, senyuman
* Penguatan negatif
Mengambil/ meniadakan sesuatu yang bernilai negatif; misal ===> omelan, ancaman, muka cemberut


The value of what is given or taken away
Something given
 
Positively valued
Negatively valued
Cell A
What happen after a response is made
 
Positive reinforcement
Cell B

Something taken away
 
Cell C
Cell D
Negative reinforcement
Gambar 1. Jenis penguatan positif dan negatif (type of reinforcement)


Penguat primer dan sekunder
* Penguat primer ===> kebutuhan fisik (makanan)
   * Penguat sekunder ===> kebutuhan psikologis-sosial
                           (pujian, uang, medali emas, keakraban)
Jadwal pemberian penguatan


Contingent reinforcement
Penguatan diberikan terhadap perilaku (respons) yang diinginkan dengan syarat tertentu. Contoh:
-        Jika kamu selesai belajar, kamu boleh menonton tv.
-        Minum obat dulu, baru kamu boleh bermain.
Prinsip dari Premack
-        Apa saja yang disukai orang dapat digunakan untuk memperkuat (reinforcer) perilakunya.
-        Aktivitas yang lebih disukai pada waktu X dapat menjadi penguat aktivitas lain yang kurang disukai pada waktu X.


Contingency Contract (perjanjian/ kesepakatan)
1.   Pembayaran perjanjian (reward) harus segera diberikan sesudah perbuatan yang diinginkan tersebut dilakukan.
2.   Reward dapat mulai diberikan sedikit, jika sudah menunjukkan tanda-tanda ke arah perilaku yang diinginkan.
3.   Pada awalnya reward  agak sering diberikan meski kecil, lalu akhirnya dikurangi frekuensinya.
4.   Perjanjian bersyarat seharusnya bertujuan untuk penyelesaian tugas, bukan perolehan reward.
5.   Perjanjian harus dibuat secara fair dan seimbang antara penguat (reward) dengan usaha.
6.   Istilah yang digunakan dalam perjanjian harus jelas dan sebaiknya tertulis dengan bahasa sederhana dan singkat.
7.   Perjanjian harus dilakukan dengan jujur.
8.   Perjanjian harus menggunakan penguat positif.
-        Jika kalian bisa tenang, pelajaran segera saya mulai (P)
-        Jika kamu rajin belajar, saya tidak mengomeli kamu (N)
Menghapus perilaku
Belajar tentang bagaimana tidak melakukan suatu perbuatan sama pantingnya dengan belajar melakukan suatu perbuatan. “Meniadakan respons terhadap suatu stimulus melalui penerapan hukuman”
Hukuman (punishment)
Segala sesuatu yang jika diberikan atau diambil, dapat mengurangi munculnya respons/perilaku yang tidak diinginkan.


Jenis Hukuman

The value of what is given or taken away
Something given
 
Positively valued
Negatively valued
Cell A
What happen after a response is made
 
Positive reinforcement
Cell B
Punisment 1
Something taken away
 
Cell C
Punishment 2
Cell D
Negative reinforcement
Gambar 2. Type of Reinforcement and Punishment
Hukuman Tipe 1
Memberikan sesuatu yang mempunyai nilai negatif
Contoh:    Murid yang tidak mengerjakan PR
harus berdiri di depan kelas.
Efektivitas
-        Segera diambil tindakan begitu perilaku yang tidak diinginkan muncul.
-        Hukuman diberikan jika orang tidak dapat menghindar dari perbuatan tersebut.
-        Hukuman diberikan setimpal dengan perbuatannya.
-        Orang harus mempunyai alternatif lain yang lebih disukai.
Sebaiknya hukuman
-        Diberi peringatan lebih dulu.
-        Harus digunakan secara hati-hati,
jangan mengakibatkan luka fisik/psikis-emosional
-        Diberi penjelasan yang rasional.



Hukuman Tipe 2
Mengambil atau meniadakan sesuatu yang dinilai positif.
Hukuman tipe 2 ini lebih disukai di sekolah.
a.    Time-out
Kehilangan kesempatan untuk memperoleh penguat jika orang melakukan perbuatan yang salah.
b.   Response cost (denda)
Menarik kembali apa yang sudah diberikan.
Misal: tidak jadi pergi, membatalkan kemenangan


 
Observational Learning Theory (Bandura)
“Teori belajar sosial (social learning theory)”
“Teori belajar model (meniru orang lain)”
Belajar melalui mengamati orang lain dalam bersikap dan berperilaku tertentu, baik langsung atau melalui media elektronik.
Contoh Orang Model:
Olahragawan, artis, pembalap, guru, orangtua, tokoh masyarakat atau pemimpin, dan orang-orang sukses yang diidolakan.

Melalui mengamati perilaku orang yang menjadi model itu, akan dapat mempengaruhi perilaku kita di kemudian hari.
Contoh: anak-anak berindak agresif setelah menonton film-film yang bertema kekerasan di layar TV. (Hasil penelitian Bandura)

1.    Kita dapat belajar perilaku yang baru dari orang model.
2.    Model dapat juga memfasilitasi kesiapan respons.
3.    Model dapat menekan atau membebaskan respons, tergantung pada konsekuensi dari tindakan model.
Tahapan belajar sosial
1. Atensi
2. Retensi
3. Reproduksi  
4. Motivasi.


Ruang Lingkup Mata Pelajaran Pengembangan Diri Siswa
No.
Dimensi
Unit Kecakapan
1
Keterampilan belajar
1.          Pemecahan masalah
2.          Pembuatan keputusan
3.          Pengaturan informasi dan aktivitas
4.          Fotografik
5.          Kreativitas
6.          Penelitian
7.          Berpikir (logika)
8.          Komputer
9.          Menulis
10.      Media
11.      Studi (mengamati atau mengobservasi)
12.      Menyusun rencana untuk mencapai tujuan
2
Pemahaman diri pribadi
1.          Penerimaan terhadap diri sendiri
2.          Konsep diri yang positif
3.          Kepercayaan diri yang memadai
4.          Perilaku yang pantas (sesuai keadaan)
5.          Tanggung jawab pribadi
6.          Gaya hidup kreatif dan sukses
7.          Psikologi kepribadian sehat dan sukses
8.          Memahami dan mengelola emosi
9.          Merencanakan tujuan hidup
10.      Mencari dukungan sosial
3
Keterampilan interper-sonal
1.          Berkomunikasi (teman, guru, orangtua, saudara)
2.          Wawancara
3.          Diskusi kelompok dan seminar kelas
4.          Kepemimpinan
5.          Kerja kelompok
6.          Mengatasi konflik atau perselisihan
7.          Empati
8.          Membina hubungan baik atau persahabatan
4
Pengembangan karir
1.          Menjajaki kemungkinan karir
2.          Memahami karir
3.          Merencanakan karir
4.          Partisipasi karir (magang)
5.          Kewirausahaan



TRIMS ATAS KUNJUNGANNYA, TEGUR SAPA SANGAT BERARTI BAGI KAMI ma.abudarrinbojonegoro@yahoo.com

0 komentar: