Just another free Blogger theme

Powered by Blogger.

Blog Archive ma.abudarrin

ruang tanya jawab

Popular Posts

fb Ma Abu Darrin Bojonegoro

Pages

Labels

Social Icons

Followers

Blog Archive

Featured Posts

March 9, 2015



PENGENALAN TERHADAP LESSON STUDY
Disadur  oleh MAMAT
Apakah Lesson Study itu?
Lesson Study (LS) adalah  proses pengembangan  profesional yang  masih berada dalam  tahap penyempurnaan, yang dikembangkan di Jepang. Banyak guru di AS dan Kanada tertarik pada proses ini, terutama setelah hasil TIMSS (Third International Mathematics and Science Study) yang  memperlihatkan peningkatan performa dan proses berpikir yang lebih mendalam dalam bidang matematika, yang ditunjukan oleh para murid Jepang.
Para guru matematika mengamati strategi dan teknik guru-guru Jepang  untuk  membantu  mereka meningkatkan prestasi siswa dalam  bidang matematika.
Elemen kunci dalam kesuksesan para guru matematika Jepang adalah proses Lesson Study. LS melibatkan sekelompok guru yang bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan yang luas dan mengembangkan rencana-rencana pembelajaran yang kemudian diobservasi, dianalisis, dan direvisi. Fokus mereka dalam proses ini adalah untuk memperbaiki pemikiran siswa dan mengefektifkan pembelajaran mereka.

Proses Lesson Study
Proses dasar dari Lesson Study adalah sebagai berikut:
  • Memilih tema penelitian (research theme). Sekelompok guru bekerja bersama-sama untuk memilih tema penelitian, yaitu pertanyaan penelitian luas  mengenai  keterampilan atau sikap-sikap siswa yang bagaimana yang hendak dikembangkan atau ditingkatkan. Contoh tema penelitian: Bagaimana meningkatkan pemikiran  mandiri siswa dalam mata pelajaran  matematika?
  • Fokus penelitian. Guru memilih tujuan dan unit pembelajaran sebagai fokus dan meneliti kemampuan dan kebutuhan siswa-siswa mereka dalam unit pembelajaran ini. Sebagai contoh, mereka dapat memilih unit transformasi geometri dan tujuannya adalah meningkatkan kemampuan siswa untuk menerapkan transformasi pada konsep kongruen dan persamaan secara mandiri.
  • Menciptakan rencana pembelajaran. Guru kemudian memilih sebuah pembelajaran dalam  unit tersebut untuk dikembangkan dan mengikuti template rencana pembelajaran yang telah tersedia. Template ini memfokuskan diri pada bagaimana pembelajaran sesuai dengan kurikulum sekolah yang lebih luas yang menghubungkan topik pembelajaran dan keterampilan dengan materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya, dan dengan materi pelajaran yang akan dipelajari di kelas-kelas yang lebih tinggi. Template rencana pembelajaran ini juga memfokuskan diri pada cara-cara untuk mengukur pemikiran siswa sepanjang pembelajaran.
  • Mengajarkan dan mengobservasi pembelajaran. Materi pembelajaran diajarkan oleh beberapa anggota  kelompok dan diamati oleh anggota kelompok lainna. Fokus dalam observasi ini adalah pemikiran siswa dan bukan kemampuan mengajar guru.
  • Mendiskusikan pembelajaran. Kelompok tersebut kemudian berkumpul untuk mendiskuskan pembelajaran dan observasi mereka. Hal biasanya dilakukan pada hari yang sama.
  • Merevisi pembelajaran. Pembelajaran direvisi berdasarkan observasi dan analisis, dan beberapa anggota kelompok dipilih untuk mengajarkan pembelajaran yang telah direvisi tersebut. Proses observasi, diskusi, dan revisi terus berulang.
  • Mendokumentasi hasil penemuan. Di akhir proses ini, kelompok tersebut membuat laporan yang merangkum apa yang telah mereka pelajarisesuai dengan tema dan tujuan penelitian mereka.
Siklus Lesson Study
Menetapkan Tujuan                Menganalisis dan Merencanakan                Mendiskusikan dan Merevisi              Mengajarkan dan Mengobservasi               Mendiskusikan dan Merevisi           Melaporkan Hasil berdasarkan Tujuan

Durasi proses ini bervariasi, namun dapat berlangsung bertahn-tahun. Besarnya kelompok ini juga bervariasi, namun biasanya melibatkan empat sampai enam  guru, administrasi, dan ahl dari luar. Kelompok tersebut biasanya mengerjakan dua atau tiga pembelajaran setiap tahun.     
Salah satu cara terbaik berpikir tentang Lesson Study adalah dengan membayangkan sebuah jembatan. Sebuah jembatan dibentuk oleh guru dengan bekerja sama dan berkolaborasi, dan sebuah jembatan dibentuk dalam kurikulum dengan mengamati bagaimana pembelajarandan keterampilan saling berhubungan di setiap kelas. Proses Lesson Study membantu menghilangkan isolasi, baik dalam lingkungan kerja guru maupun dalam hal keterampilan yang diajarkan.
Mengatasi Hambatan
Lesson Study mungkin tampak seperti proses yang memakan waktu yang lama dan merepotkan, tetapi sangat bermanfaat dan layak dijalankan. Sifat Lesson Study yang kolaboratif membantu memperkuat hubungan di antara guru dan meningkatkan kemampuan mengajar. Fokus penelitian Lesson Study adalah untuk membantu  memprofesionalkan proses mengajar. Manfaat terbesar dari Lesson Study adalah bagi siswa dengan meningkatkan performa dan pemikiran  matematika mereka.
Para guru harus mengingat bahwa mereka bekerja sama untuk meningkatkan pembelajaran siswa. Dengan berusahamencapai tujuan bersama, mereka dapat mencapai pemberdayaan. Penting juga untuk diingat bahwa fokus dari observasi adalah  proses berpikir siswa, bukan kemampuan mengajar mereka. Hal ini dapat membantu meringankan kecemasan guru.

Memulai Lesson Study
Sebaiknya Lesson Study dimulai dengan membentuk kelompok berisikan guru-guru yang berminat dan menawarkan diri untuk berpartisipasi. Guru-guru tersebut dapat dipilih dari berbagai sekolah dan kelas. Kelompok pemula mungkin hanya ingin menjalankan beberapa elemen dari proses ini dan tidak secara keseluruhan . membentuk kelompok guru yang berkolaborasi untuk mencapai tujuan yang terfokus pada siswa saja sudah dapat memberi manfaat.
Selain itu, mengembangkan pembelajaran yang terfokus pada tujuan-tujuan pembelajaran sesuai dengan kurikulum dan pada bagaimana proses berpikir siswa dapat diukur sepanjang pembelajaran dapat memberi manfaat yang besar.
Mengobservasi pembelajaran (ingat: fokus pada proses berpikir siswa, bukan kemampuan guru) dan berkumpul untuk mendiskusikan observasi tersebut dapat menjadi latihan bagi guru yang dapat meningkatkan kemampuan mengajar.
Jika kelompok pemula memiliki waktu dan ketertarikan, penting untuk melanjutkan proses tersebut dengan merevisi pembelajaran dan melakukan pengajaran ulang yang akan diobservasi kembali.
sebagai kelompok pemula, tidak apa-apa untuk mengikuti hanya beberapa langkah berikut, namun diharapkan bahwa kelompok Anda dapat melengkapi siklus di bawah ini.
Lesson Study Langkah-Langkah Siklus
1.   Pilihlah suatu tujuan luas/umum, misalnya meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan penalaran matematis atau meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam hal kemampuan matematis.
2.   Pilihlah sebuah unit sebagai fokus dan analisis kemampuan dan kebutuhan populasi siswa Anda.
3.   Pilihlah sebuah pembelajaran untuk dikembangkan bersama-sama. Pastikan Anda mengamati apakah keterampilan yang diperlukan dalam pembelajaran tersebut sesuai dengan kontinuum keterampilan di berbagai kelas yang berbeda. Pikirkan juga mengenai bagaimana proses berpikir siswa dapat diobservasi sepanjang pembelajaran.
4.   Ajarkanlah pembelajaran yang telah dirancang dan lakukan observasi.
5.   Berkumpulah untuk mendiskusikan dan menganalisis pembelajaran.
6.   Setelah mendiskusikan observasi Anda, bekerja samalah untuk merevisi pembelajaran dan kemudian biarkan guru lain mengajarkan pembelajaran yang telah direvisi tersebut. Ulangi observasi dan diskusikan hasilnya.

Dengan menjalankan proses ini, Anda akan mendapatkan manfaat dan menjadi lebih dekat dengan sesama rekan guru.

Dapatkan Dukungan Administratif
Dukungan administratif tentunya diperlukan dalam menjalankan Lesson Study. Salah satu cara untuk mendapatkannya adalah dengan menunjukkan referensi sekolah-sekolah yang telah melaksanakan program serupa.

Tetapkan Ekspektasi-Ekspektasi yang Realistis
Jangan mencoba untuk menjalankan terlalu banyak program di permulaan. Ingat bahwa salah satu elemen Lesson Study adalah proses yang berlangsung terus-menerus.
Anda dapat menjaga proses ini tetap sederhana dengan memfokuskan diri pada tindakan-tindakan kunci berikut ini:
Kolaborasi; Perencanaan; Pengajaran; Observasi; Refleksi; Revisi
Mengobservasi Research Lesson
Dalam pendidikan yang lebih tinggi, observasi kelas biasanya dilakukan untuk mengevaluasi atau memberikan guru umpan balik mengenai praktik-praktik mengajar. Biasanya, seorang pengamat duduk di kelas dan mencatat performa guru yang sedang mengajar. Observasi cenderung dilakukan sesekali saja dan hanya memainka sedikit peran dalam peningkatan instruksional.
Sebaliknya, guru mengobservasi pembelajaran penelitian (research lesson) untuk mengumpulkan bukti mengenai bagaimana aktivitas-aktivitas instruksional atau pengajaran mempengaruhi proses belajar dan berpikir siswa. Dalam Lesson Study, proses ditekankan pada bagaimana siswa berpikir dan merespn pembelajaran dan bukan pada cara guru mengajar.  
Observasi sepanjang pembelajaran membuka jendela mengenai bagaimana siswa berpikir. Bagi beberapa guru, cara ini adalah satu-satunya cara untuk memandang pembelajaran dari sudut pandang siswa dan memfokuskan diri pada bagaimana siswa menafsirkan dan mengolah materi pembelajaran.
Untuk mempersiapkan observasi, putuskan siapa yang akan mengobservasi, bagamana merekam data, dan bagaimana mengkoordinasi observasi.
Siapa yang mengobservasi. Kelompok dapat memfokuskan diri pada kelompok siswa (misalnya siswa yang berbeda kemampuan dan performanya di kelas) atau siswa secara individual. Atau, jika pembelajaran melibatkan aktivitas kelompok, tim guru dapat menyeleksi beberapa jenis kelompok untuk diobservasi.
Apa yang diobservasi. Tim guru mengidentifikasi tipe-tipe data yang akan diobservasi dan dikumpulkan (contoh: interaksi antarsiswa, jenis pertanyaan yang ditanyakan siswa di dalam kelas, respon siswa terhadap pertanyaan guru, pekerjaan tertulis siswa, dan sebagainya). Poin penting dalam observasi adalah proses berpikir siswa secara langsung terkait dengan tujuan-tujan pembelajaran. Sebagai contoh, dalam salah satu pembelajaran psikologi, kami mendefinisikan pemahaman-tujuan utama dari pembelajaran-sebagai kemampuan untuk memprediksi dan menjelaskan beragam perilaku sosial tertentu. Sepanjang pembelajaran, siswa terlibat dalam beberapa latihan yang melibatkan prediksi dan eksplanasi. Para observer mengamati secara cermat bagaimana siswa membentuk dan merevisi eksplanasi dalam sesi-sesi ini.  
Guru juga mengamati fitur-fitur proses belajar-mengajar yang lebih luas sepanjang pembelajaran, misalnya bagaimana siswa mendekati kelas, bagaimana mereka berinteraksi dengan satu sama lain, bagaimana mereka menanggapi guru, dan berbagai variasi dalam perilaku siswa. Dalam salah satu pembelajaran penelitian kami, siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil dan diperintahkan untuk mengerjakan beberapa tugas yang berbeda. Akan tetapi, para pengamat mengenali bahwa beberapa kelompok tidak mengerjakan tugas mereka selama pembelajaran. Lebih buruk lagi, mereka memalsukan laporan ketika diminta ringkasan mengenai gagasan mereka. Seandainya kami tidak mengobservasi aktivitas ini, kami mungkin akan menyimpulkan dari ringkasa mereka bahwa kelompok kerja yang kecil adalah kunci dalam pembelajaran tersebut.
Bagaimana merekam data. Teknik mengumpulkan data bervariasi, dari catatan yang tidak terstruktur sampai penggunaan daftar ceklis dan rubrik. Kelompok guru mengadopsi strategi yang paling sesuai dengan pembelajaran penelitian mereka. Berikut adalah tiga teknik yang umum digunakan:
1.   Field Notes, yaitu catatan tertulis yang mendetil, ditulis oleh pengamat, dan merupakan cara yang baik untuk merekam keseluruhan pembelajaran. Jika terdapat beberapa pengamat, sangat mungkin untuk melakukan observasi mendetil  

Ciri-ciri Utama Lesson Study

Lesson study memberi kesempatan nyata kepada para guru menyaksikan pembelajaran (teaching) dan pemelajaran (learning) di ruang kelas. Lesson study membimbing guru untuk memfokuskan diskusi-diskusi mereka pada perencanaan, pelaksanaan, observasi/ pengamatan, dan refleksi pada praktik pembelajaran di kelas. Dengan menyaksikan praktik pembelajaran yang sebenarnya di ruang kelas, guru-guru dapat mengembangkan pemahaman atau gambaran yang sama tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran efektif, yang pada gilirannya dapat membantu siswa memahami apa yang sedang mereka pelajari.
Karakteristik unik yang lain dari lesson study adalah bahwa lesson study menjaga agar siswa selalu menjadi jantung kegiatan pengembangan profesi guru. Lesson study memberi kesempatan pada guru untuk dengan cermat meneliti proses belajar serta pemahaman siswa dengan cara mengamati dan mendiskusikan praktik pembelajaran di kelas. Kesempatan ini juga memperkuat peran guru sebagai peneliti di dalam kelas. Guru membuat hipotesis (misalnya, jika kami mengajar dengan cara tertentu, anak-anak akan belajar) dan mengujinya di dalam kelas bersama siswanya. Kemudian guru mengumpul-kan data ketika melakukan pengamatan terhadap siswa selama berlangsungnya pelajaran dan menentukan apakah hipotesis itu terbukti atau tidak di kelas.
Ciri lain dari lesson study adalah bahwa ia merupakan pengembangan profesi yang dimotori guru. Melalui lesson study, guru dapat secara aktif terlibat dalam proses perubahan pembelajaran dan pengembangan kurikulum. Selain itu, kolaborasi dapat membantu mengurangi isolasi di antara sesama guru dan mengembangkan pemahaman bersama tentang bagaimana secara sistematik dan konsisten memperbaiki proses pembelajaran dan proses belajar di sekolah secara keseluruhan. Selain itu, lesson study merupakan bentuk penelitian yang memungkinkan guru-guru mengambil peran sentral sebagai peneliti praktik kelas mereka sendiri dan menjadi pemikir dan peneliti yang otonom tentang pembelajaran (teaching) dan pemelajaran (learning) di ruang kelas sepanjang hidupnya.

Referensi

Yoshida, M. (1999). Lesson Study: A Case Study of a Japanese Approach to Improving Instruction Through School-Based Teacher Development. Disertasi Doktoral yang tidak diterbitkan, The University of Chicago.


TRIMS ATAS KUNJUNGANNYA, TEGUR SAPA SANGAT BERARTI BAGI KAMI ma.abudarrinbojonegoro@yahoo.com

0 komentar: