Just another free Blogger theme

Powered by Blogger.

Blog Archive ma.abudarrin

ruang tanya jawab

Popular Posts

fb Ma Abu Darrin Bojonegoro

Pages

Labels

Social Icons

Followers

Blog Archive

Featured Posts

February 22, 2015



            Pada waktu liburan sekolah aku sangat senang  sekali karena bisa bertemu dengan keluargaku lagi.Di rumah aku selalu bercerita tentang suka dukanya di pondok,kadang kalau sudah kumpul bareng dengan keluarga rasanya tidak ingin kembali ke pondok lagi,tapi aku harus menuntut ilmu untuk membanggakan ke dua orang tuaku dan menggapai semua cita-cita untuk masa depanku kelak,aku selalu bercerita dengan teman-temanku di rumah tentang indahnya kehidupan di pondok.
            Pada waktu aku liburan di rumah aku juga di ajak ke tunjungan oleh temanku pondok yaitu Khoir dan Dewi,aku sangat senang sekali.Awalnya aku tidak di izinkan oleh ke dua orang tuaku,tapi setelah aku rayu akhirnya di izinkan oleh ke dua orang tuaku.Kemudian jam 05:30,Khoir dan Dewi datang ke rumahku,akhirnya kami bertiga berangkat.Di perjalanan kita bersenang-senang,setelah itu kita mampir di pasar untuk membeli bekal,pada waktu mau sampai di tempat yang kita tuju,kita melihat bunga mawar yang bermekaran.Jalannya sangat tinggi sekali sekitar 2 meter rasanya tidak kuat lagi untuk sampai di tempat yang kita tuju,tapi dengan di imbangi dengan keseruan dengan mereka,rasa lelah itu tidak tersa lagi,akhirnya kita sampai di tempat yang kita tuju.Kita mampir di gubuk kecil untuk sarapan pagi.Setelah itu kita berangkat lagi untuk melihat sumber mata air yang ada di sana ,tetapi kita sia-sia pergi ke sana karena tempatnya di buat English Camp oleh anak-anak sekolah.
Aku:”mungkin bukan rezeki kita untuk datang ke sini.”
Khoir:”lain waktu kita pergi lagi kesini ya,ya kalau tidakk ada kendala.”
Dewi:”kalau aku sih setuju saja sama kalian.”
            Kemudian kami bertiga pulang pada waktu berangkat ,kita kelelahan di saat  pulang kita meluncur  dengan cepat sekali,karena Khoir tidak punya rem sepedah,akhirnya dia meluncur duluan,dia sangat ketakutan sekali.Karena tidak punya rem,dia mengerem dengan sandalmya,akibatnya kakinya juga ikut terluka,karena terkena aspal,kemudian warga yang ada di sana memberi tahu kita untuk membantu Khoir.
Warga:”cepet dek,tolong temenmu,kasihan dia tidak punya rem.”
Aku dan Dewi:”iya,terimakasih telah memberitahu kita.”
Warga:”iya dek,sama-sama.”
            Kemudian aku dan Dewi segera menolong Khoir,ternyata dia sudah bisa mengendalikan sepedahnya. Akhirnya kita pulang,sesampai di rumah,aku menceritakan pengalamanku ini dengan teman-temanku,tidak ku sangka esok harinya ternyata aku di ajak oleh guru diniyahku dulu untuk mengikuti rombongan di makam Mbah Jabar dan Mbah Ganyong,aku sangat senang sekali bisa di ajak pergi ke sana.Kemudian aku bersiap-siap untuk persiapan besok,akhirnya waktu yang ku tunggu telah tiba,kita berangkat menuju makam Mbah Jabar.Di perjalanan kita sangat senang sekali,karena selain bercanda dengan teman-teman juga bisa bercanda dengan wali murid santri TPQ AL-FALAHIYAH.Akhirnya sampai juga di tempat makam Mbah Jabar.Di makam tersebut kita tahlil bersama-sama.Setelah itu kita mampir di air terjun ngilrip yang bersebelahan dengan makam tersebut ,kita seru-seruan di sana tapi kita tidak bisa lama di sana,karena harus melanjutkan perjalanan di makam Mbah Ganyong,kemudian kita berangkat menuju tempat makam Mbah Ganyong.Di perjalanan kita semua berteriak dan ketakutan karena jalannya berkelok-kelok dan sangat menegangkan dan juga jalannya sangat tinggi sekali yaitu 3x nya di tunjungan yaitu sekitar 9 meter.Kemudian kita berhenti,warga di sekitar tempat itu bertanya.
Warga:”kalian mau kemana..?
Sopir:”mau ke Dagangan pak,di makamnya Mbah Ganyong.”
Warga:”sepertinya jembatannya ambruk pak,mungkin tidak bisa di lewati,jika di lewati membahayakan sekali.”
Sopir:”kalau begitu terimakasih telah memberitahu kami.”
Warga:”sama-sama pak.”
Akhirnya kita gagal untuk pergi ke makam Mbah Ganyong,rombongan sangat kecewa.Kemudian anak-anak mereka melihat kolam renang yang begitu menyenangkan,mereka langsung menjebur di kolam tersebut.Melihat anak-anak kecil bermain di kolam,mengingatkanku pada masa kecilku.
Aku:”eh,tahu tidak aku jadi inat masa kecilku,rasanya aku ingin sekali seperti masa kecilku.”
Temenku:”[oo]kenyataan mbak..”
Aku:”aku serius.”
Temenku:”aku juga serius.”
Aku:”memangnya kamu tidak lihat anak-anak yang begitu lucu-lucu dan menggemaskan.”
Temenku:”iya,aku juga ingin kembali waktu kecil dulu,tapi tidak mungkin kita bisa kecil lagi.”
Setelah berdebatan dengan temanku akhirnya kita di ajak pulang oleh guruku diniyah.Sebenarnya aku tidak ingin pulang dulu,tapi mau bagaimana lagi,kita tidak bisa membantah dengan kata-kata apapun.Akhirnya kita pulang,setelah sampai di rumah aku menceritakan semua pengalamanku temen-temenku yang tidak ikut pergi ke sana.
Categories:


TRIMS ATAS KUNJUNGANNYA, TEGUR SAPA SANGAT BERARTI BAGI KAMI ma.abudarrinbojonegoro@yahoo.com

0 komentar: