CANDA
TAWA BERSAMA SAHABAT
Nama; Halimatul fitriyah
Kelas; X.2 IPS
Liburan
kemaren aku dan teman-temanku pergi mengunjungi guru-guru MTs Hasyim asy’ari.
MTs Hasyim asy’ari adalah tempat sekolahku dulu waktu MTs. Aku pergi kesana
dengan tujuan untuk menjaga silahturahmi antara murid dan guru. Aku pergi
kesana bersama dengan Ika, Novi, Jalal dan Tohar. Mereka adalah sahabatku.
Aku kenalin
dulu ya teman-temanku,
Ika; Orangnya LOLA tapi kalau
disuruh ngerjain soal IPA dia jagonya.
Novi; Anaknya manja, kadang juga
ngeselin tapi dia jago Bahasa Inggris.
Jalal; Anaknya super duper lebay, tapi
dia juga bisa berfikir dewasa dan yang paling aku suka darinya adalah dia jago
soal Nahwu, Sorof.
Tohar; Hemmm,,, anak ini orangnya rese
bangetz, suka bikin onar,ricuh banget pokoknya. Dia sekarang nerusin di SMK
MIGAS Cepu.
Kalau aku sih ya begini adanya, temen-temen
bilang aku anaknya lebay banget, padahal sih cuma sedikit. Aku sekarang sekolah
di MA Abu darrin Bojonegoro. Aku sukanya pelajaran Matematika, walaupun belum
mahir tapi aku suka. Sudah ya perkenalannya.
Sekitar
pukul 08.00 tiba-tiba ada yang datang kerumahku.
“Assalamu’alaikum” Ika memberi salam.
“wa’alaikumsallam, eh kuk (panggilan ksayangan buat ika) pagi-pagi banget dah
sampai di sini?” Jawabku.
“iya Mung( panggilan kesayangan buat aku,
hehe) dari pada aku di rumah berantem sama adekku mendingan aku kesini aja.
Bener kan, ya kan, pasti kan, pasti dong...”
“Ihh lebay banget sih lu,,, ayok masuk”
ajakku
“Ya kan kata toyek( Tohar) kan kamu ratu
lebaynya dan jalal rajanya, hehe”
“Enak aja, ya nggak lah, cukup jalal aja yang
lebay.” Jawabku sedikit emosi.
Aku dan ika terus bercanda sambil menunggu
kedatangan Novi, Jalal, Tohar. Tak lama kemudian mereka sampai di rumahku.
“Hello Brow,,,, belum terlambat kan
kita,,???” sapa Tohar dengan gayanya.
“Apaan,,? Aku nunggu kalian sampai berkarat
nih,” jawab Ika dengan emosi
“Woles aja lah, kan masih ada waktu panjang
kan,,? Gitu aja repot” sahut Jalal.
“Betul, betul,betul,, kalian terlalu lebay
siiih” Novi ikut menjawab.
Kamipun pamitan sama ibu aku dan langsung
berangkat.
Tujuan
pertama kami adalah Pak Heri. Disepanjang perjalanan aku dan teman-teman
bercanda tawa sampai-sampai ada seorang Ibu-Ibu yang memarahi kita, tapi semua
tidak peduli karena saking asiknya bercanda, hehe. Maklum tidak pernah ketemu
hitung-hitung melepas rindu. Ternyata rumah pak Heri ditutup, mungkin beliau
berlibur bersama istrinya. Lalu kita menuju ke rumah bu Ermin, akhirnya kita
sampai juga di rumah bu Ermin, kita semua turun dari sepedah motor dan memberi
salam di depan rumahnya bu Ermin. “Assalamu’alaikum bu Ermin”
“Wa’alaikumsallam, maaf dek bu Erminnya tidak
dirumah, beliau ke Surabaya bersama suaminya.” Kata salah seorang penjaga toko
miliknya bu Ermin.
Yach,, kecewa deh gak bisa ketemu sama bu
Ermin.padahal kan kita kangen banget sama beliau. Ya sudahlah gak apa-apa.
Setelah itu kita menuju ke rumah kepala sekolahku. Diperjalanan temen-temen
pada sebel soalnya tidak bisa ketemu sama bu Ermin. “Iih sebel gak bisa ketemu
bu guru cantik” Kata Tohar.
“Iya sayang banget ya aku gak bisa ketemu
sama Ibu aku, hehe” jawabku
“Haha,,, ibu kamu,???? Ilusi , itu kan ibu
aku” sahut Novi.
“Ya nggak pantes lah, pantesnya kan jadi ibu
aku” Ika ikut-ikut menjawab.
“Kalian pada ngomong apa sih,,? Bu Ermin kan
pacar aku” Sahut Jalal dengan gayanya yang lebay badai
“Huuuuu” Serentak temen-temen menjawab
Akhirnya
sampai juga di rumahnya Pak Kin. Sebelum masuk kita ragu-ragu khawatir kalau
beliau tidak di rumah. Kita pun masuk dan alhamdulillah beliau ada di rumah.
Kita pun ngobrol-ngobrol, tukar pengalaman, beliau juga memberi banyak motivasi
buat kita. Karena udah siang kita pun pamitan. Setelah itu kita kerumahnya Pak
Asev, wah siap-siap buat sakit perut nih soalnya kan pak Asev orangnya asik
banget, apalagi kalau sama kita-kita.
Setelah
itu kita ke rumah bu Sis dan bu Karti. Perjalannya sungguh melelahkan karna
cuacanya panas sekali. Tapi kita semua putusin buat nerusin perjalanan. Kita
gak kerumah bu karti karene disana banyak tamu. Akhirnya sampai juga di
rumahnya Bu Sis dan kita di buatin rujak. Siang-siang makan rujak, seger
banget, memang pengertian banget guruku yang satu ini, hehehe.
Setelah
itu kami ke rumahnya Bu Rohamin, senengnya bisa ke rumahnya guru favoritku.
Kami dirumah Bu Rohamin Cuma sebentar karena kami di ajak sama Mas Imam dan Dek
Dian ke Bengawan solo. Ternyata disana ada Ifa dan Evi, Mereka adalah teman
sekelasku dulu waktu kelas VII. Sekarang mereka nerusin di MAN 2 Bojonegoro.
Kita foto-foto disana, kita juga turun kebawah untuk main air, disana aku
melepas lelah.
Aku seneng banget bisa melihat kebahagiaan
tergambar diwajah sahabat-sahabatku. Andai saja setiap hari bisa bersama dengan
mereka pasti seneng banget aku. Sungguh beruntungnya dirikupunya sahabat
seperti mereka. Tak terasa hari sudah mulai sore, kami pun menuju rumah Bu
Rohamin lagi untuk pamitan pulang.
“Ibuk kita pulang dulu yaaa” Jalal pamitan
“Gak nginep ta nak? Nemenin Mas Imam dan Dek
Dian?” jawab Bu Rohamin.
“Hehe, kapan-kapan aja bu”
“Ya sudah, sekolahnya yang bener ya, belajar
yang giat dan semoga cita-cita kalian bisa tercapai semua.” Tutur Bu Rohamin.
“Amiiin, Do’ain ya bu” jawab kami secara
bersamaan.
Perjalanan
pulang pun kita lalui. Diperjalanan kita masih saja konyol dengan karakter
masing-masing. Lagi-lagi kita di tegur sama ibu-ibu
“Heh dek di jalan jangan bercanda bahaya”
kata ibu-ibu sambil menunjuk-nunjuk kita.
“Dasar anak brandalan” tambah nenek yang juga
ada di situ.
Kita pun tertawa terbahak-bahak. Dasar
anak-anak bandel, termasuk aku, hehehe.
Sampai
di perempatan jalan kita berpisah menuju rumah masing-masing.
“Bay teman-teman, jangan kangen lho ya sama
aku???” kata Novi dengan gayanya yang Alay Badai.
“Iya sayang hati-hati ya,,,,” Tohar
menanggapi centilnya Novi.
“Hiiii Amit-amit, nanti Ika marah lo.” Sahut
Novi
“Hech ngapain bawa-bawa namaku” Jawab Ika
sambil ketawa malu-malu.
“Anterin gak?” tanya Jalal”
“Gak usah kita berdua berani kok.” Jawabku
dan Ika secara bersamaan.
“Beneran nih? Ya udah hati-hati ya semoga
kita bisa bertemu lagi dan jalan-jalan bersama-sama lagi”
“Ah Jalal kayak gak bakal ketemu lagi aja.
Kan jadi terharu, hehe”
“Ya Assalamu’alaikum Uhti”
“Wa’alaikumsallam Mas Jalal, hehe”
Dan akhirnya kita sampai di rumah
masing-masing pada sore hari.
Bergegaslah kawan, sambut masa
depan, tetap berpegang tangan saling berpelukan, berikan senyuman untuk sebuah
perpisahan tenanglah sahabat kita untuk selamanya.
Hal
yang paling membuat aku bahagia adalah saat aku bersama dengan 4 sahabatku dan
hal yang paling membuat hatiku nyaman adalah disaat aku menangis dipundak
seorang sahabat.
0 komentar:
Post a Comment