PEDOMAN OBSERVASI DAN REFLEKSI
DALAM KEGIATAN LESSON STUDY
Oleh
:
S
u h a ra
Jurusan
Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
Kegiatan observasi pembelajaran dan
refleksi dalam kegiatan lesson study merupakan bagian yang tidak
terpisahkan. Kedua kegiatan tersebut memegang peranan sangat penting di dalam lesson
study. Oleh karena itu semua komponen yang terlibat di dalam kegiatan lesson
study perlu memahami dengan sungguh-sungguh bagaimana
pelaksanaan observasi serta refleksi tersebut.
Seperti diketahui, kegiatan lesson
study dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu Plan (merencanakan), Do
(melaksanakan), dan See (merefleksi) yang berkelanjutan. Kegiatan
observasi dilaksanakan pada saat tahap Do. Observer, dalam hal ini perlu
memahami tugas dan fungsinya selama kegiatan do berlangsung. Oleh karena
itu berikut ini akan dipaparkan beberapa hal yang berhubungan dengan kegiatan
observasi dan refleksi.
1. OBSERVASI
A. Sebelum
Observasi
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan SEBELUM
kegiatan Do dan observasi dilaksanakan, antara lain:
1. Pengamat (selanjutnya
disebut observer) dan undangan lainnya hendaknya datang paling lambat 15 menit
sebelum pembelajaran dimulai.
2. Kedatangan observer
di sekolah hendaknya tidak mengganggu konsentrasi belajar siswa di kelas
masing-masing. Karena itu observer hendaknya tenang, berbicara yang tidak
menimbulkan kebisingan di sekolah.
3. Sebaiknya semua
observer, sebelum masuk ke dalam kelas yang akan diamati, berkumpul dahulu di
suatu ruangan khusus untuk memperoleh penjelasan, diantaranya mengenal guru
model, pokok bahasan yang akan dibawakan, strategi dan metode
pembelajaran yang akan dilaksanakan serta pendekatan apa yang akan guru model
laksanakan di dalam kelas.
4. Setelah mendapat
penjelasan seperlunya mengenai hal-hal tersebut, maka semua observer memasuki
kelas yang akan diobservasi dengan tidakmenimbulkan kegaduhan.
5. Siapkan lembar
observasi atau buku catatan dan pena. Jika memungkinkan setiap peserta lesson
study memperoleh RPP, LKS atau perangkat pembelajaran lainnya yang telah
diperbanyak untuk para observer.
6. Denah tempat duduk
siswa dan nomor atau nama siswa perlu disiapkan untuk mempermudah proses
pengamatan. Denah tempat duduk yang dilengkapi dengan nama siswa dibuat dalam
selembar kertas untuk diperbanyak dan dibagikan kepada seluruh observer yang
datang.
7. Jika Anda membawa HP,
setel ke profile silent atau nada getar supaya nada panggil tidak
mengganggu kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Perlu dihindari
menerima atau mengirim telefon kecuali untuk hal-hal terpaksa. Jiga dihindari
kesibukan mengirim sms.
8. Usahakan untuk tidak
membawa makanan dan tidak merokok di dalam ruangan/kelas.
9. Pastikan agar pada
waktu observasi nanti tidak diganggu perasaan ingin buang hajat. Buang air
kecil/besar hendaknya dilakukan sebelum pembelajaran.
B. Pada waktu Observasi Pembelajaran.
1. Semua peserta segera
memasuki kelas dengan tertib pada waktu yang ditentukan (atau anda tanda bel
pergantian jam pelajaran).
2. Begitu memasuki
ruangan semua observer hendaknya tidak lagi berkeinginan keluar masuk kelas.
Tetaplah berada di dalam kelas dan bersiap mengamati siswa belajar.
3. Segera menempati
posisi sedemikian rupa, sehingga dapat memperhatikan perubahan mimik dan gerak
gerik siswa ketika belajar. Posisi yang ideal adalah di hadapan siswa. Namun
jika siswa berdiskusi saling berhadapan, posisi yang ideal adalah di damping
siswa dalam kelompoknya.
4. Pada awalnya, setiap
observer berlatih melihat satu kelompok. Kelak jika sudah lebih dari lima kali
mengobservasi, observer dapat mengamati beberapa kelompok lain sehingga dapat
mengathui atmosfir kelas secara keseluruhan.
5. Tidak membantu guru dalam proses pembelajaran
dalam bentuk apapun. Misalnya ikut membagikan LKS, menenangkan siswa, dan
lain-lain. Biarlah guru melakukan tugasnya secara mandiridan terbebas dari
intervensi siapapun.
6. Tidak membantu siswa dalam proses pembelajaran,
misalnya mengarahkan pekerjaan siswa. Jika siswa bertanya kepada Anda (sebagai
observer), katakan agar siswa bertanya langsung kepada guru.
7. Tidak menggangu
pandangan guru/siswa selama pembelajaran. Jika Anda sedang mendekati kelompok
atau berada di tengah-tengah kelas, kemudian tiba-tiba guru ingin memberikan
arahan secara klasikal maka segeralah menepi agar tidak mengganggu pandangan
siswa.
8. Tidak menggangu
konsentrasi siswa dalambelajar, misalnya berbicara dengan pengamat lain, keluar
masuk ruangan.
9. Jika menggunakan
kamera untuk mengambil gambar kegiatan belajar (guru/siswa) lampu kilat (flash)
hendaknya dimatikan. Kilatan lampu kamera dapat mengganggu atau menghentikan
konsentrasi belajar siswa.
10. Tidak makan, minum
dan merokok di dalam ruangan pembelajaran.
11. Ingat, fokuskan pengamatan kepada siswa
belajar, bukan hanya pada guru yang mengajar. Gunakan lembar pengamatan yang
tersedia. Jika fenomena yang diamati tidak tercantum di dalam lembar observasi,
observer dapat menambahkannya.
12. Observer melakukan
pengamatan secara penuh sejak awal sampai akhir pembelajaran.
13. Selain mengamati
siswa belajar, pengamat juga perlu memperhatikan:
a. teknik pengelolaan kelas
yang dibuat oleh guru
b. bagaimana guru
mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran?
c. bagaimana guru memanfaatkan
media pembelajaran sederhana darilingkungan ?
d. bagaimana upaya guru
membuat siswa menjadi kreatif.
Catatan Penting
Seringkali pejabat beranggapan bahwa kegiatan open lesson dan
refleksi adalah kegiatan guru, karena itu hanya gurulah yang berhak melakukan
secara intensif mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan refleksi. Namun
sebenarnya tidaklah demikian. Agar dapat memahami dan menghayati bagaimana siswa
belajar dan permasalahan apa saja yang bersangkutan dengan proses pembelajaran,
maka semua yang berkepentingan dengan pendidikan (Kepala Sekolah, Wakasek,
Pengawas, Pimpinan dan Staf Dinas Pendidikan, Dosen Perguruan Tinggi) ikut
secara aktif terutama pada waktu pelaksanaan pembelajaran (menjadi observer)
dan refleksi. Pelaksanaan dan refleksi memegang peranan penting di dalam
meningkatkan keberhasilan program lesson study. Di kedua tahapan itu (observasi dan refleksi) kita
dapat belajar bagaimana siswa belajar, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
dan apa saja yang diperlukan siswa dalam belajar. Selain itu, kita juga dapat
menjadi peneliti dengan jalan mengamati dan menganalisis, yang kemudian
menyampaikan secara lisan pada waktu diskusi refleksi. Sekiranya pada waktu
refleksi tidak dapat hadir, observer dapat menyerahkan catatan refleksinya
untuk dibacakan oleh moderator.
2. REFLEKSI
Dari berbagai pengalaman
mengikuti pelaksanaan lesson study, ada beberapa faktor yang menentukan
keberhasilan proses refleksi. Faktor pertama adalah kemampuan moderator
untuk memimpin jalannya diskusi dalam refleksi dan faktor kedua adalah
kemampuan observer mengungkapkan temuannya selama melakukan observasi.
Beberapa rambu-rambu harus
diperhatikan dalam kegiatan refleksi.
A. Rambu-rambu untuk Moderator
- Moderator adalah ”faktor kunci” yang dapat menghidupkan suasana diskusi.
- Sebaiknya, yang ditunjuk sebagai moderator adalah kepala sekolah, wakil atau pengawas.
- Seorang moderator dalam diskusi refleksi lesson study bukan hanya harus pandai berbicara sesuai situasi, tetapi ia juga harus memahami isi setiap pembicaraan. Oleh karena itu moderator juga harus mengikuti dan mencermati semua situasi/kejadian pembelejaran yang akan direfleksikan.
- Ketika mengawali dan membuka suasana diskusi, upayakan untuk dapat menyegarkan suasana pertemuan, karena umumnya observer dan peserta lesson study sudah mulai lelah karena sebelumnya berdiri lama dalam melakukan observasi. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan cara menyapa beberapa orang yang sudah dikenal atau mengenalkan beberapa orang peserta atau tamu yang belum dikenal peserta pada umumnya. Jangan lupa memberikan komentar awal yang arahnya memberikan penghargaan atau sanjungan untuk memberikan dukungan moral kepada guru model.
- Moderator perlu juga membacakan tata tertib refleksi. Tata tertib itu misalnya (jika masih kurang, boleh ditambahkan).
- Refleksi hendaknya terfokus pada proses belajar siswa.
- Refleksi pertama kali dilakukan oleh guru model, selanjutnya oleh pengamat.
- Masalah yang didiskusikan hendaknya masalah nyata berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran.
- Masalah yang sudah disampaikan oleh observer sebelumnya tidak perlu diulang-ulang.
- Moderator dapat mempersilahkan guru model untuk mengklarifikasi permasalahan yang disampaikan oleh observer setelah ada beberapa permasalahan yang dibahas.
- Pada akhir refleksi disampaikan refleksi akhir oleh pakar (pakar pendidikan, dosen).
- Setelah membacakan tata tertib, moderator memulai diskusi refleksi dengan mengucapkan terima kasih kepada guru model dan meminta applaus dari peserta.
- Mempersilahkan guru model untuk melakukan refleksi diri terlebih dahulu. Refleksi ini dapat berupa perasaan sebelum, saat dan setelah mengajar, ketercapaian skenario pembelajaran yang telah dirancang , kondisi-kondisi khusus yang terjadi saat pembelajaran, dll.
- Mempersilahkan para observer menyampaikan komentar berdasarkan hasil pengamatannya. Jika seorang observer hanya mengamati satu kelompok, maka moderator mempersilahkan semua pengamat satu persatu sampai selesai.
- Agar diskusi lebih terfokus dan terarah, sebaiknya waktu diskusi dibagi menjadi beberapa termin dengan masing-masing termin mengacu pada permasalahan tertentu. Misalnya ada termin yang khusus membahas tentang:
- Interaksi siswa-siswa dalam kelompok maupun presentasi hasil diskusi/kerja kelompok.
- Interaksi siswa dengan media atau bahan ajar
- Interaksi siswa dengan guru
- Bagaimana proses eksplorasi pemahaman materi ajar oleh siswa
- Lompatan-lompatan belajar yang dibuat oleh beberapa siswa
- Pengalaman-pengalaman berharga yang dapat diperoleh dari kegiatan observasi, dll.
- Setelah termin diskusi dibuka, berikan kesempatan kepada beberapa orang untuk mengemukakan temuan hasil pengamatan yang menarik untuk diulas dan yang sesuai dengan tema pada termin diskusi. Komentar sebaiknya disertai dengan mengemukakan fakta atau data konkrit hasil pengamatan, misalnya dengan menunjukkan kelompok atau nama siswa. Kendalikan agar setiap orang menyampaikan komentar sesuai dengan tema dalam bahasa yang ringkas tapi jelas. Hindarkan uraian komentar yang berbelit-belit.
- Di dalam menyampaikan temuan hasil observasi, sebaiknya guru tidak membaca catatan dalam lembar observasi secara keseluruhan, tetapi disarankan untuk memilih bagian catatan yang terkait dengan tema diskusi. Jika ada komentar yang mulai menyimpang dari tema, sebaiknya moderator mengingatkan peserta untuk kembali menyampaikan komentar yang sesuai dengan tema diskusi, misalnya dengan cara mengatakan ”hal tersebut akan kita bahas dilain kesempatan”.
- Setelah seseorang atau beberapa orang menyampaikan komentar terkait dengan temuannya, moderator harus berusaha untukmenangkap esensi dan hal menarik yang perlu dibahas lebih jauh terkait dengan penyebab munculnya fenomena tersebut dan alternatif solusi yang diusulkan. Disarankan pengungkapan alternatif solusi suatu permasalahan didasarkan atas pengalaman praktis di sekolah masing-masing atau rujukan teori atau kalangan pakar pendidikan.
- Upayakan untukmemberikan kesempatan yang merata kepada semua peserta diskusi. Oleh karena itu hindarkan adanya dominasi komentar atau bicara pada orang tertentu.
- Pada akhir setiaptermin, moderator harus berusaha untuk memberikan ulasan singkat, semacam resume, dari hal yang didiskusikan pada termin tersebut. Hati-hati agar moderator tidak membuat kesimpulan yang merupakan justifikasi yang paling benar, atau seolah-olah diskusi tersebut telah menghasilkan satu aturan yang berlaku umum. Biarlah kesimpulan akhir dirumuskan oleh masing-masing peserta dan menjadi ”goog practices” yang akan dicoba diimplementasikan di sekolah masing-masing sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
- Pada setiap akhir termin, moderator dapat memberikan kesempatan kepada guru model untuk memberikan tanggapan. Hindarkan tanggapan dari guru model yang terkesan ”terlalu membela diri” atau mencari pembenaran atas kejadian atau kekurangan yang ada.
- Nara sumber yang hadir, misalnya dari Dinas Pendidikan, para pakar pendidikan, dapat diberi kesempatan untukmenyampaikan komentar singkat terkait dengan fokus diskusi suatu termin, atau diberi kesempatan berkomentar pada akhir sesi sebelum refleksi ditutup. Sebaiknya diberikan tekanan pada narasumber halpenting yang diharapkan mendapatkan ulasan, selain ulasan yang telah dipersiapkan sendiri oleh narasumber.
- Jika ada masukan yang sangat berarti untukskenario pembelajaran atau perangkat pembelajaran, maka sarankan agar RPP segera direvisi oleh guru model atau oleh kelompok MGMP.
B. Rambu-rambu untuk Observer dalam Menyampaikan
Komentar.
1. Komentar yang
disampaikan sebaiknya terfokus pada masalah proses belajar siswa, bukan pada
aktivitas guru dalammengajar.
2. Apabila terkait
dengan kinerja guru, saran yang disampaikan sebaiknya dengan memperbanyak
pujian positif dan sesedikit mungkin kritik negatif.
3. Komentar yang disampaikan
harus berdasarkan data pengamatan saat observasi, bukan bagaimana seharusnya
berdasar keinginan observer. Artinya jauhkan dari komentar yang ”menggurui”
guru model.
4. Gunakanlah nada yang
lembut dan pilihan kata yang halus.
5. Jika menyampaikan
data tentang siswa belajar, kemukakan MENGAPA hal itu terjadi (ini merupakan
interpretasi) dan bagaimana jalan keluarnya (ini merupakan saran untuk
perbaikan pembelajaran selanjutnya). Komentar mengenai solusi dapat diawali dengan kalimat ”Berdasarkan
pengalaman saya mengajarkan topik ........”
6. Kemukakan juga
pelajaran apa yang dapat dipetik dari permasalahan tersebut.
C. Mengakhiri Diskusi Refleksi
1.
Sebelummenutup forum diskudi refleksi moderator
dapat menyampaikan ringkasan atau penegasan tentang hal-hal penting yang telah
didiskusikan.
2.
Saat menutupjangan lupa menyampaikan ucapan terima
kasih pada semua pihak yang telah berpartisipasi, misalnya guru model, anggota
timMGMP, Kepala Sekolah, Pengawas, Dinas Pendidikan, dll.
0 komentar:
Post a Comment