Just another free Blogger theme

Powered by Blogger.

Blog Archive ma.abudarrin

ruang tanya jawab

Popular Posts

fb Ma Abu Darrin Bojonegoro

Pages

Labels

Social Icons

Followers

Blog Archive

Featured Posts

March 8, 2015



Psikologi Pendidikan
Oleh: Prof. Dr. Suharnan, M.S. (2008)

GURU (TEACHER)
Komponen amat penting dalam proses /aktivitas pendidikan-pengajaran-belajar siswa
A.    Guru Yang Baik (Good Teacher)
      menurut persepsi siswa, memiliki karakteristik:
1.   Mengajar dengan cara-cara yang dapat dipahami siswa
2.   Mendorong siswa untuk menemukan apa yang terbaik dari siswa.
3.   Mencurahkan waktu untuk mencoba memahami siswa sebagai orang/manusia
4.   Mampu mengorganisasikan siswa dengan baik
5.   Mempunyai rasa humor (sense of humor)
6.   Membuat siswa merasa baik tentang dirinya
7.   Mengajar dengan penuh antusias (semangat-minat)
8.   Bersikap adil (fair)
9.   Membuat siswa merasa bertanggung jawab

Pendapat yang lain:
Karakteristik guru yang baik adalah:
-        Natural (wajar-alamiah)
-        Warm (hangat)
-        Pleasant (menyenangkan)
-        Approachable (dapat didekati
-        Tolerant (tenggang rasa)

Karier guru masa depan:
Komponen penting/kunci (key component for success)
1.   Good communicator
2.   Good interpersonal relationships

B.     Tugas Guru ----> Proses Pengajaran
1.   Memilih dan menetapkan tujuan pengajaran
2.   Memahami karakteristik siswa
3.   Memahami dan menggunakan ide-ide di seputar hakikat belajar dan motivasi belajar
4.   Memilih dan menggunakan cara-cara mengajar (metode-metode dan latihan-latihan)
5.   Mengevaluasi proses dan hasil belajar siswa

TUJUAN PENGAJARAN
A.    Argumen Tujuan Pengajaran
Dengan merumuskan tujuan, guru dapat:
1.   merencanakan aktivitas;
2.   melaksanakan; dan
3.   mengevaluasi aktivitas.

B.     Jenis-jenis Tujuan Pengajaran

Taksonomi Bloom
1.   Cognitive objectives
Proses-proses intelektual: pengetahuan, persepsi, berpikir, penalaran, memecahkan masalah, membuat keputusan

2.   Affective objectives
Perasaan, sikap, nilai, motivasi, apresiasi

3.   Psychomotor objectives
Keterampilan melakukan kegiatan: mengetik, menari, menulis, membaca, memainkan alat musik, menendang bola, melukis, shalat

Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama: mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. (Pasal 1, ayat 1)
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama: mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. (Pasal 1, ayat 2)

Guru wajib memiliki 4 kompetensi (Pasal 10, ayat 1)
1.   Kompetensi Pedagogik
Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik.
2.   Kompetensi Kepribadian
a.   Kemampuan kepribadian yang mantap;
b.   Berakhlak mulia;
c.   Arif/bijaksana;
d.   Berwibawa;
e.   Menjadi teladan peserta didik.
3.   Kompetensi Profesional
Kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam.
4.   Kompetensi Sosial
Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

 
Struktur Kurikulum 10 Tahun (kelas I-X)

A. Kelas I-II
    1. First language
    2. Arithmetic
    3. Social science & General science
    4. Work experience and art
    5. Physical education and game

B. Kelas III-V
    1. First language
    2. Arithmetic
    3. Social science
    4. General science
    5. Work experience
    6. Physical education and game

C. Kelas VI-VIII
    1. First language and second language
    2. Arithmetic (maths and geometry)
    3. Social science (history, civic, geography,
        economy)
    4. Science (element of physical&biological science)
    5. Art
    6. Work experience
    7. Physical education, health, and game

D. Kelas IX-X
     Sama dengan sebelumnya, kecuali
     1. Penambahan bahasa asing (kedua)
     2. Pelajaran Psikologi



Argumen tentang apa yang ingin dipelajari siswa

1. Mengetahui dan memahami sejumlah (tidak semua) fakta, ide, definisi, prinsip, contoh, prosedur, untuk selanjutnya digunakan berpikir dan memecahkan masalah.

2. Keahlian (expertice) dalam sutu bidang tidak selalu diikuti oleh keahlian di bidang lain.
Untuk itu mempelajari semua pengetahuan dan keterampilan bukan merupakan alternatif terbaik. Sebab yang akan digunakan dlam kehidupan dan pekerjaan hanya sebagian.

3. Di Indonesia terlalu banyak jenis mata pelajaran (mata kuliah), sedang di luar negeri (AS, India, dan Australia) hanya sedikit.




TRIMS ATAS KUNJUNGANNYA, TEGUR SAPA SANGAT BERARTI BAGI KAMI ma.abudarrinbojonegoro@yahoo.com

0 komentar: