UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2014/2015
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS DARUL ‘ULUM JOMBANG
====================================================
Dosen Penguji :
Prof. Dr. H. Tadjoer Ridjal B., M.Pd.
Mata Kuliah : Filsafat
Pendidikan
|
DIDIK SH, S.Pd.I
NIM :
14010074
|
Cerita Singkat:
Pak Basrowi hidup bersama
seorang isteri dan tiga orang anaknya, dua laki-laki dan satu perempuan. Anak
perempuan pertamanya sudah hampir tamat kuliah di ITS pada program studi Teknik
Perkapalan. Anak yang nomor dua sudah satu tahun kuliah di UM Malang pada
program studi PGSD. Sedangkan anak bungsunya masih tekun mendalami ilmu agama
di Pondok Pesantren Salafiyah Al-Falah Ploso, Kediri. Menurut Pak
Basrowi, jenis pendidikan yang dipilih oleh ketiga anaknya itu bukan atas
kehendaknya. Beliau hanya merestui dan mendukung jenis pendidikan atas dasar
kemauan dan pilihan anak-anaknya sendiri. Beliau tidak ikut campur dalam
menentukan jenis pendidikan ketiga anaknya, karena beliau menyadari tidak mengenal
jenis-jenis pendidikan yang akan menjadi bekal kehidupan anak-anaknya kelak.
Bagi Pak Basrowi, tugas orang tua adalah membiayai sekolah dan mendoakan agar
anak-anaknya kelak menjadi orang sukses dan bermanfaat.
Sebagai petani, aktivitas
sehari-hari Pak Basrowi adalah mengolah sawah dan pekarangan warisan orang
tuanya. Namun demikian, sawah dan pekarangannya itu tidak ditanami jenis-jenis
tanaman subsistensi layaknya petani desa pada umumnya. Beliau lebih
memilih tanaman komersial, yakni ditanami jeruk dan buah Naga. Setiap pagi dan sore beliau secara rutin
mengontrol lahan pertaniannya. Beliau memantau secara cermat setiap pertumbuhan
dan perkembangan tanaman-tanaman yang dibudidayakannya itu. Dalam menjalankan
tugas rutinnya, beliau seringkali ditemani isterinya, karena ketiga
anak-anaknya tidak tinggal bersama mereka.
Di samping itu, beliau juga
dipercaya sebagai imam shalat rawatib di langgar kampungnya. Amanat ini
dijalankannya dengan penuh tanggung jawab. Bahkan, setiap bakdal Maghrib beliau
mengajar mengaji Al-Qur’an kepada anak-anak kampung di langgarnya itu. Satu
persatu anak-anak santrinya diajar dengan metode sorogan. Seusai
mengajar mengaji, para santrinya duduk mengelilinginya untuk mendengarkan
dongengan Pak Basrowi. Menurut beliau, dongeng-dongeng seperti itu juga
diberikan kepada anak-anaknya ketika kecil dulu, biasanya menjelang tidur.
ulasan
perspektif filosofis pendidikan terhadap cerita singkat kehidupan Pak Basrowi
di atas.
Keluarga
yang ideal dalam perspektif Islam adalah keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. Profil keluarga semacam
ini sangat diperlukan pembentukannya sehingga ia mampu mendidik anak-anaknya
sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam.
Kemudian orang tua harus
menyadari pentingnya sekolah dalam mendidik anaknya secara profesional sehingga
orang tua harus memilih pula sekolah yang baik dan turut berpartisipasi dalam
peningkatan sekolah tersebut.
Ada ungkapan seperti dibawah :
Kalian
berhak berusaha menjadikan diri seperti mereka
Namun jangan pernah menjadikan
mereka seperti kalian
Sebab kehidupan tidak pernah
berjalan mundur
Dan tidak pernah pula tenggelam di
masa lampau Kalian adalah busur
Dan anak-anak itu adalah anak panah
yang meluncur
0 komentar:
Post a Comment