PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Oleh. Prof. Dr. Suharnan, MS.
Aplikasi teori psikologi di dalam praktek pendidikan
Topik Penting
1. Guru
2. Siswa (karakteristik)
3. Kurikulum (satuan pengalaman belajar)
4. Belajar (teori)
5. Motivasi
6. Jenis belajar-mengajar
7. Evaluasi
8. Bimbingan
BELAJAR (LEARNING)
1. Proses
Usaha, bahan, waktu, & tempat/lingkungan.
2. Perilaku (behavior)
-
Tampak (overt), dan
-
Tidak tampak (covert) atau
potensial
3. Perubahan tersebut akibat
pengalaman/latihan, bukan karena:
-
sakit,
-
kelelahan,
-
obat-obatan, atau
-
kematangan
Contoh:
Seorang anak belajar --->
membaca, menulis, berjalan, berenang, bermain piano, dsb.
Teori Thorndike
S-R
====> Stimulus-Responce Connection Theory
1.
The The Law of Readiness
-
Suatu perbuatan yang sudah siap dilakukan, maka melakukannya mendapat
kepuasan (satisfying).
-
Suatu perbuatan yang tidak siap dilakukan, maka tidak melakukannya akan
mendapat kepuasan.
-
Suatu perbuatan yang tidak siap dilakukan, dipaksa melakukannya akan
mendapat kekecewaan.
Implikasi:
-
Guru harus memperhatikan kesiapan anak (kematangan dan
pengalaman/pengetahuan).
-
Perlu dilakukan pretes pada anak.
2.
The Law of Excercise
a)
Law of use
Hubungan
S-R menjadi kuat karena sering dilatih.
b)
Law of disuse
Hubungan
S-R menjadi lemah karena tidak dilatih.
Implikasi:
-
Di kelas harus banyak latihan, menggunakan pengetahuan dan keterampilan
yang dimiliki.
-
Diberi tugas mereview untuk mempertahankan hubungan S-R untuk waktu
lama.
3.
The Law of Effect
Hubungan
antara stimulus dan respons menjadi lebih kuat atau lemah, sangat tergantung
pada konsekuensi dari respons terhadap stimulus itu.
a. Jika mendapat kepuasan
----> S-R kuat
b. Jika mendapat kekecewaan
----> S-R lemah
Implikasi:
-
Tugas-tugas belajar dibuat menyenangkan dan menarik siswa.
-
Disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
-------------prinsip
tambahan-------------
4.
Spread of Effect
Penyebaran efek di sekitar stimulus.
5.
Belongingness
Asosiasi efek yang cenderung saling memiliki.
6.
Respons by Analogy
Respons
terhadap stimulur yang baru sangat tergantung pada respons terhadap stimulus
yang mirip dan sudah dikenal sebelumnya.
-
Familiar to unfamiliar
(identik atau tidak)
-
Identical element theory of transfer
Implikasi umum bagi pendidikan-pelatihan
1. Kesiapan anak/pelajar
(kematangan).
2. Belajar melalui trial and
error, bukan insight.
3. Belajar secara bertahap (small
step).
4. Transfer pengalaman (harus
identik).
Teori
Operant Conditioning (Skinner)
Belajar merupakan hasil
dari penguatan (reinforcement)trhdp hubungan S-R.
Penguatan (reinforcement)
Segala sesuatu yang jika
diberikan (dihadirkan) atau diambil (ditiadakan) setelah perilaku (respons)
yang diinginkan terjadi, maka dapat meningkatkan atau mempertahankan perilaku
(respons) tersebut.
Jenis penguatan
*
Penguatan positif
Menghadirkan sesuatu yang
bernilai positif;
misal ===> makanan,
ucapan baik, senyuman
* Penguatan negatif
Mengambil/ meniadakan
sesuatu yang bernilai negatif; misal ===> omelan, ancaman, muka cemberut
The value of what is given or taken away
|
Negatively valued
|
||
Cell A
|
Cell B
|
||
|
Cell D
Negative reinforcement
|
Gambar 1. Jenis penguatan positif dan negatif (type of reinforcement)
Penguat primer dan
sekunder
* Penguat primer ===> kebutuhan fisik (makanan)
* Penguat
sekunder ===> kebutuhan psikologis-sosial
(pujian, uang,
medali emas, keakraban)
Jadwal pemberian
penguatan
Contingent reinforcement
Penguatan diberikan terhadap perilaku (respons)
yang diinginkan dengan syarat tertentu. Contoh:
-
Jika kamu selesai belajar, kamu boleh
menonton tv.
-
Minum obat dulu, baru kamu boleh bermain.
Prinsip dari Premack
-
Apa saja yang
disukai orang dapat digunakan untuk memperkuat (reinforcer) perilakunya.
-
Aktivitas yang
lebih disukai pada waktu X dapat menjadi penguat aktivitas lain yang kurang
disukai pada waktu X.
Contingency Contract
(perjanjian/ kesepakatan)
1. Pembayaran perjanjian (reward) harus segera
diberikan sesudah perbuatan yang diinginkan tersebut dilakukan.
2. Reward
dapat mulai diberikan sedikit, jika sudah menunjukkan tanda-tanda ke arah
perilaku yang diinginkan.
3. Pada awalnya reward agak sering diberikan meski kecil, lalu
akhirnya dikurangi frekuensinya.
4. Perjanjian bersyarat seharusnya bertujuan untuk
penyelesaian tugas, bukan perolehan reward.
5. Perjanjian harus dibuat secara fair dan
seimbang antara penguat (reward) dengan usaha.
6. Istilah yang digunakan dalam perjanjian harus jelas
dan sebaiknya tertulis dengan bahasa sederhana dan singkat.
7. Perjanjian harus dilakukan dengan jujur.
8. Perjanjian harus menggunakan penguat positif.
-
Jika kalian bisa
tenang, pelajaran segera saya mulai (P)
-
Jika kamu rajin
belajar, saya tidak mengomeli kamu (N)
Menghapus perilaku
Belajar tentang bagaimana tidak melakukan suatu
perbuatan sama pantingnya dengan belajar melakukan suatu perbuatan. “Meniadakan
respons terhadap suatu stimulus melalui penerapan hukuman”
Hukuman
(punishment)
Segala
sesuatu yang jika diberikan atau diambil, dapat mengurangi munculnya
respons/perilaku yang tidak diinginkan.
Jenis Hukuman
The value of what is given or taken away
|
Negatively valued
|
||
Cell A
|
Cell B
Punisment 1
|
||
Punishment 2
|
Cell D
Negative reinforcement
|
Gambar 2. Type of Reinforcement and Punishment
Hukuman Tipe 1
Memberikan sesuatu yang
mempunyai nilai negatif
Contoh: Murid yang tidak mengerjakan PR
harus berdiri di depan
kelas.
Efektivitas
-
Segera diambil
tindakan begitu perilaku yang tidak diinginkan muncul.
-
Hukuman diberikan
jika orang tidak dapat menghindar dari perbuatan tersebut.
-
Hukuman diberikan
setimpal dengan perbuatannya.
-
Orang harus
mempunyai alternatif lain yang lebih disukai.
Sebaiknya hukuman
-
Diberi peringatan
lebih dulu.
-
Harus digunakan
secara hati-hati,
jangan mengakibatkan luka
fisik/psikis-emosional
-
Diberi penjelasan
yang rasional.
Hukuman Tipe 2
Mengambil atau meniadakan sesuatu yang dinilai
positif.
Hukuman tipe 2 ini lebih disukai di sekolah.
a. Time-out
Kehilangan kesempatan
untuk memperoleh penguat jika orang melakukan perbuatan yang salah.
b. Response cost (denda)
Menarik kembali apa yang
sudah diberikan.
Misal: tidak jadi pergi,
membatalkan kemenangan
Observational
Learning Theory (Bandura)
“Teori belajar sosial (social learning theory)”
“Teori belajar model (meniru orang lain)”
Belajar melalui mengamati
orang lain dalam bersikap dan berperilaku tertentu, baik langsung atau melalui
media elektronik.
Contoh
Orang Model:
Olahragawan, artis, pembalap, guru, orangtua, tokoh
masyarakat atau pemimpin, dan orang-orang sukses yang diidolakan.
Melalui mengamati perilaku orang yang menjadi
model itu, akan dapat mempengaruhi perilaku kita di kemudian hari.
Contoh: anak-anak berindak agresif setelah
menonton film-film yang bertema kekerasan di layar TV. (Hasil penelitian Bandura)
1. Kita dapat belajar perilaku yang baru dari orang
model.
2. Model dapat juga memfasilitasi kesiapan respons.
3. Model dapat menekan atau membebaskan respons,
tergantung pada konsekuensi dari tindakan model.
Tahapan belajar sosial
1. Atensi
2. Retensi
3. Reproduksi
4. Motivasi.
Ruang Lingkup Mata Pelajaran Pengembangan Diri
Siswa
No.
|
Dimensi
|
Unit Kecakapan
|
1
|
Keterampilan belajar
|
1.
Pemecahan masalah
2.
Pembuatan keputusan
3.
Pengaturan informasi dan aktivitas
4.
Fotografik
5.
Kreativitas
6.
Penelitian
7.
Berpikir (logika)
8.
Komputer
9.
Menulis
10. Media
11. Studi (mengamati atau
mengobservasi)
12.
Menyusun rencana untuk mencapai tujuan
|
2
|
Pemahaman diri pribadi
|
1.
Penerimaan terhadap diri sendiri
2.
Konsep diri yang positif
3.
Kepercayaan diri yang memadai
4.
Perilaku yang pantas (sesuai keadaan)
5.
Tanggung jawab pribadi
6.
Gaya hidup kreatif dan sukses
7.
Psikologi kepribadian sehat dan sukses
8.
Memahami dan mengelola emosi
9.
Merencanakan tujuan hidup
10.
Mencari dukungan sosial
|
3
|
Keterampilan interper-sonal
|
1.
Berkomunikasi (teman, guru, orangtua, saudara)
2.
Wawancara
3.
Diskusi kelompok dan seminar kelas
4.
Kepemimpinan
5.
Kerja kelompok
6.
Mengatasi konflik atau perselisihan
7.
Empati
8.
Membina hubungan baik atau persahabatan
|
4
|
Pengembangan karir
|
1.
Menjajaki kemungkinan karir
2.
Memahami karir
3.
Merencanakan karir
4.
Partisipasi karir (magang)
5.
Kewirausahaan
|
0 komentar:
Post a Comment