PENGENALAN
TERHADAP LESSON STUDY
Disadur oleh MAMAT
Apakah Lesson
Study itu?
Lesson Study (LS) adalah
proses pengembangan profesional
yang masih berada dalam tahap penyempurnaan, yang dikembangkan di
Jepang. Banyak guru di AS dan Kanada tertarik pada proses ini, terutama setelah
hasil TIMSS (Third International Mathematics and Science Study) yang memperlihatkan peningkatan performa dan
proses berpikir yang lebih mendalam dalam bidang matematika, yang ditunjukan
oleh para murid Jepang.
Para guru matematika mengamati strategi dan teknik
guru-guru Jepang untuk membantu
mereka meningkatkan prestasi siswa dalam
bidang matematika.
Elemen kunci dalam kesuksesan para guru matematika Jepang
adalah proses Lesson Study. LS melibatkan sekelompok guru yang bekerja bersama
untuk mencapai suatu tujuan yang luas dan mengembangkan rencana-rencana
pembelajaran yang kemudian diobservasi, dianalisis, dan direvisi. Fokus mereka
dalam proses ini adalah untuk memperbaiki pemikiran siswa dan mengefektifkan
pembelajaran mereka.
Proses Lesson Study
Proses dasar dari Lesson Study adalah sebagai berikut:
- Memilih tema penelitian (research theme). Sekelompok guru bekerja bersama-sama untuk memilih tema penelitian, yaitu pertanyaan penelitian luas mengenai keterampilan atau sikap-sikap siswa yang bagaimana yang hendak dikembangkan atau ditingkatkan. Contoh tema penelitian: Bagaimana meningkatkan pemikiran mandiri siswa dalam mata pelajaran matematika?
- Fokus penelitian. Guru memilih tujuan dan unit pembelajaran sebagai fokus dan meneliti kemampuan dan kebutuhan siswa-siswa mereka dalam unit pembelajaran ini. Sebagai contoh, mereka dapat memilih unit transformasi geometri dan tujuannya adalah meningkatkan kemampuan siswa untuk menerapkan transformasi pada konsep kongruen dan persamaan secara mandiri.
- Menciptakan rencana pembelajaran. Guru kemudian memilih sebuah pembelajaran dalam unit tersebut untuk dikembangkan dan mengikuti template rencana pembelajaran yang telah tersedia. Template ini memfokuskan diri pada bagaimana pembelajaran sesuai dengan kurikulum sekolah yang lebih luas yang menghubungkan topik pembelajaran dan keterampilan dengan materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya, dan dengan materi pelajaran yang akan dipelajari di kelas-kelas yang lebih tinggi. Template rencana pembelajaran ini juga memfokuskan diri pada cara-cara untuk mengukur pemikiran siswa sepanjang pembelajaran.
- Mengajarkan dan mengobservasi pembelajaran. Materi pembelajaran diajarkan oleh beberapa anggota kelompok dan diamati oleh anggota kelompok lainna. Fokus dalam observasi ini adalah pemikiran siswa dan bukan kemampuan mengajar guru.
- Mendiskusikan pembelajaran. Kelompok tersebut kemudian berkumpul untuk mendiskuskan pembelajaran dan observasi mereka. Hal biasanya dilakukan pada hari yang sama.
- Merevisi pembelajaran. Pembelajaran direvisi berdasarkan observasi dan analisis, dan beberapa anggota kelompok dipilih untuk mengajarkan pembelajaran yang telah direvisi tersebut. Proses observasi, diskusi, dan revisi terus berulang.
- Mendokumentasi hasil penemuan. Di akhir proses ini, kelompok tersebut membuat laporan yang merangkum apa yang telah mereka pelajarisesuai dengan tema dan tujuan penelitian mereka.
Siklus Lesson Study
|
Menetapkan Tujuan Menganalisis dan
Merencanakan Mendiskusikan dan Merevisi Mengajarkan dan Mengobservasi Mendiskusikan
dan Merevisi Melaporkan Hasil
berdasarkan Tujuan
|
Durasi proses ini bervariasi, namun dapat berlangsung
bertahn-tahun. Besarnya kelompok ini juga bervariasi, namun biasanya melibatkan
empat sampai enam guru, administrasi,
dan ahl dari luar. Kelompok tersebut biasanya mengerjakan dua atau tiga pembelajaran
setiap tahun.
Salah satu cara terbaik
berpikir tentang Lesson Study adalah dengan membayangkan sebuah jembatan. Sebuah
jembatan dibentuk oleh guru dengan bekerja sama dan berkolaborasi, dan sebuah
jembatan dibentuk dalam kurikulum dengan mengamati bagaimana pembelajarandan
keterampilan saling berhubungan di setiap kelas. Proses Lesson Study membantu
menghilangkan isolasi, baik dalam lingkungan kerja guru maupun dalam hal
keterampilan yang diajarkan.
Mengatasi Hambatan
Lesson Study mungkin
tampak seperti proses yang memakan waktu yang lama dan merepotkan, tetapi sangat
bermanfaat dan layak dijalankan. Sifat Lesson Study yang kolaboratif membantu
memperkuat hubungan di antara guru dan meningkatkan kemampuan mengajar. Fokus
penelitian Lesson Study adalah untuk membantu
memprofesionalkan proses mengajar. Manfaat terbesar dari Lesson Study
adalah bagi siswa dengan meningkatkan performa dan pemikiran matematika mereka.
Para guru harus mengingat bahwa mereka bekerja sama untuk meningkatkan
pembelajaran siswa. Dengan berusahamencapai tujuan bersama, mereka dapat
mencapai pemberdayaan. Penting juga untuk diingat bahwa fokus dari observasi
adalah proses berpikir siswa, bukan
kemampuan mengajar mereka. Hal ini dapat membantu meringankan kecemasan guru.
Memulai Lesson
Study
Sebaiknya
Lesson Study dimulai dengan membentuk kelompok berisikan guru-guru yang
berminat dan menawarkan diri untuk berpartisipasi. Guru-guru tersebut dapat
dipilih dari berbagai sekolah dan kelas. Kelompok pemula mungkin hanya ingin
menjalankan beberapa elemen dari proses ini dan tidak secara keseluruhan .
membentuk kelompok guru yang berkolaborasi untuk mencapai tujuan yang terfokus
pada siswa saja sudah dapat memberi manfaat.
Selain itu,
mengembangkan pembelajaran yang terfokus pada tujuan-tujuan pembelajaran sesuai
dengan kurikulum dan pada bagaimana proses berpikir siswa dapat diukur
sepanjang pembelajaran dapat memberi manfaat yang besar.
Mengobservasi
pembelajaran (ingat: fokus pada proses berpikir siswa, bukan kemampuan guru)
dan berkumpul untuk mendiskusikan observasi tersebut dapat menjadi latihan bagi
guru yang dapat meningkatkan kemampuan mengajar.
Jika kelompok
pemula memiliki waktu dan ketertarikan, penting untuk melanjutkan proses
tersebut dengan merevisi pembelajaran dan melakukan pengajaran ulang yang
akan diobservasi kembali.
sebagai kelompok pemula, tidak apa-apa untuk mengikuti hanya beberapa langkah berikut, namun diharapkan bahwa kelompok Anda dapat melengkapi siklus di bawah ini. Lesson Study Langkah-Langkah Siklus |
1. Pilihlah suatu tujuan luas/umum, misalnya meningkatkan kemampuan siswa
dalam melakukan penalaran matematis atau meningkatkan kepercayaan diri mereka
dalam hal kemampuan matematis.
2. Pilihlah sebuah unit sebagai fokus dan analisis kemampuan dan kebutuhan
populasi siswa Anda.
3. Pilihlah sebuah pembelajaran untuk dikembangkan bersama-sama. Pastikan Anda
mengamati apakah keterampilan yang diperlukan dalam pembelajaran tersebut sesuai
dengan kontinuum keterampilan di berbagai kelas yang berbeda. Pikirkan juga
mengenai bagaimana proses berpikir siswa dapat diobservasi sepanjang
pembelajaran.
4. Ajarkanlah pembelajaran yang telah dirancang dan lakukan observasi.
5. Berkumpulah untuk mendiskusikan dan menganalisis pembelajaran.
6. Setelah mendiskusikan observasi Anda, bekerja samalah untuk merevisi
pembelajaran dan kemudian biarkan guru lain mengajarkan pembelajaran yang
telah direvisi tersebut. Ulangi observasi dan diskusikan hasilnya.
|
Dengan menjalankan proses ini, Anda akan mendapatkan
manfaat dan menjadi lebih dekat dengan sesama rekan guru.
Dapatkan Dukungan Administratif
Dukungan administratif tentunya diperlukan dalam
menjalankan Lesson Study. Salah satu cara untuk mendapatkannya adalah dengan
menunjukkan referensi sekolah-sekolah yang telah melaksanakan program serupa.
Tetapkan Ekspektasi-Ekspektasi yang Realistis
Jangan mencoba untuk menjalankan terlalu banyak program
di permulaan. Ingat bahwa salah satu elemen Lesson Study adalah proses yang
berlangsung terus-menerus.
Anda dapat menjaga proses ini tetap sederhana dengan
memfokuskan diri pada tindakan-tindakan kunci berikut ini:
Kolaborasi; Perencanaan; Pengajaran; Observasi; Refleksi;
Revisi
Mengobservasi Research Lesson
Dalam
pendidikan yang lebih tinggi, observasi kelas biasanya dilakukan untuk
mengevaluasi atau memberikan guru umpan balik mengenai praktik-praktik
mengajar. Biasanya, seorang pengamat duduk di kelas dan mencatat performa guru
yang sedang mengajar. Observasi cenderung dilakukan sesekali saja dan hanya
memainka sedikit peran dalam peningkatan instruksional.
Sebaliknya, guru
mengobservasi pembelajaran penelitian (research lesson) untuk mengumpulkan
bukti mengenai bagaimana aktivitas-aktivitas instruksional atau pengajaran mempengaruhi
proses belajar dan berpikir siswa. Dalam Lesson Study, proses ditekankan pada
bagaimana siswa berpikir dan merespn pembelajaran dan bukan pada cara guru
mengajar.
Observasi sepanjang
pembelajaran membuka jendela mengenai bagaimana siswa berpikir. Bagi beberapa
guru, cara ini adalah satu-satunya cara untuk memandang pembelajaran dari sudut
pandang siswa dan memfokuskan diri pada bagaimana siswa menafsirkan dan mengolah
materi pembelajaran.
Untuk
mempersiapkan observasi, putuskan siapa yang akan mengobservasi, bagamana
merekam data, dan bagaimana mengkoordinasi observasi.
Siapa
yang mengobservasi. Kelompok dapat
memfokuskan diri pada kelompok siswa (misalnya siswa yang berbeda kemampuan dan
performanya di kelas) atau siswa secara individual. Atau, jika pembelajaran
melibatkan aktivitas kelompok, tim guru dapat menyeleksi beberapa jenis
kelompok untuk diobservasi.
Apa
yang diobservasi. Tim guru mengidentifikasi tipe-tipe data
yang akan diobservasi dan dikumpulkan (contoh: interaksi antarsiswa, jenis
pertanyaan yang ditanyakan siswa di dalam kelas, respon siswa terhadap
pertanyaan guru, pekerjaan tertulis siswa, dan sebagainya). Poin penting dalam
observasi adalah proses berpikir siswa secara langsung terkait dengan
tujuan-tujan pembelajaran. Sebagai contoh, dalam salah satu pembelajaran psikologi,
kami mendefinisikan pemahaman-tujuan utama dari pembelajaran-sebagai kemampuan
untuk memprediksi dan menjelaskan beragam perilaku sosial tertentu. Sepanjang
pembelajaran, siswa terlibat dalam beberapa latihan yang melibatkan prediksi
dan eksplanasi. Para observer mengamati secara cermat bagaimana siswa membentuk
dan merevisi eksplanasi dalam sesi-sesi ini.
Guru
juga mengamati fitur-fitur proses belajar-mengajar yang lebih luas sepanjang
pembelajaran, misalnya bagaimana siswa mendekati kelas, bagaimana mereka
berinteraksi dengan satu sama lain, bagaimana mereka menanggapi guru, dan
berbagai variasi dalam perilaku siswa. Dalam salah satu pembelajaran penelitian
kami, siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil dan diperintahkan untuk
mengerjakan beberapa tugas yang berbeda. Akan tetapi, para pengamat mengenali bahwa
beberapa kelompok tidak mengerjakan tugas mereka selama pembelajaran. Lebih
buruk lagi, mereka memalsukan laporan ketika diminta ringkasan mengenai gagasan
mereka. Seandainya kami tidak mengobservasi aktivitas ini, kami mungkin akan
menyimpulkan dari ringkasa mereka bahwa kelompok kerja yang kecil adalah kunci
dalam pembelajaran tersebut.
Bagaimana
merekam data. Teknik mengumpulkan data bervariasi, dari
catatan yang tidak terstruktur sampai penggunaan daftar ceklis dan rubrik.
Kelompok guru mengadopsi strategi yang paling sesuai dengan pembelajaran
penelitian mereka. Berikut adalah tiga teknik yang umum
digunakan:
1. Field
Notes, yaitu catatan tertulis yang mendetil, ditulis oleh pengamat, dan
merupakan cara yang baik untuk merekam keseluruhan pembelajaran. Jika terdapat
beberapa pengamat, sangat mungkin untuk melakukan observasi mendetil
Ciri-ciri Utama Lesson Study
Lesson study memberi kesempatan nyata kepada para guru menyaksikan
pembelajaran (teaching) dan
pemelajaran (learning) di ruang
kelas. Lesson study membimbing guru untuk memfokuskan diskusi-diskusi mereka
pada perencanaan, pelaksanaan, observasi/ pengamatan, dan refleksi pada praktik
pembelajaran di kelas. Dengan menyaksikan praktik pembelajaran yang sebenarnya
di ruang kelas, guru-guru dapat mengembangkan pemahaman atau gambaran yang sama
tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran efektif, yang pada gilirannya
dapat membantu siswa memahami apa yang sedang mereka pelajari.
Karakteristik unik yang lain dari lesson study adalah bahwa lesson study
menjaga agar siswa selalu menjadi jantung kegiatan pengembangan profesi guru. Lesson study memberi kesempatan pada guru untuk dengan
cermat meneliti proses belajar serta pemahaman siswa dengan cara mengamati dan
mendiskusikan praktik pembelajaran di kelas. Kesempatan ini juga memperkuat peran guru sebagai
peneliti di dalam kelas. Guru membuat hipotesis (misalnya, jika kami mengajar
dengan cara tertentu, anak-anak akan belajar) dan mengujinya di dalam kelas
bersama siswanya. Kemudian guru mengumpul-kan data ketika melakukan pengamatan
terhadap siswa selama berlangsungnya pelajaran dan menentukan apakah hipotesis
itu terbukti atau tidak di kelas.
Ciri lain dari lesson study adalah bahwa ia merupakan pengembangan profesi
yang dimotori guru. Melalui lesson study, guru dapat secara aktif terlibat
dalam proses perubahan pembelajaran dan pengembangan kurikulum. Selain itu,
kolaborasi dapat membantu mengurangi isolasi di antara sesama guru dan
mengembangkan pemahaman bersama tentang bagaimana secara sistematik dan
konsisten memperbaiki proses pembelajaran dan proses belajar di sekolah secara
keseluruhan. Selain itu, lesson study merupakan bentuk penelitian yang
memungkinkan guru-guru mengambil peran sentral sebagai peneliti praktik kelas
mereka sendiri dan menjadi pemikir dan peneliti yang otonom tentang
pembelajaran (teaching) dan
pemelajaran (learning) di ruang kelas
sepanjang hidupnya.
Referensi
Yoshida,
M. (1999). Lesson Study: A Case Study of a Japanese Approach to Improving
Instruction Through School-Based Teacher Development. Disertasi Doktoral
yang tidak diterbitkan, The University of Chicago.
0 komentar:
Post a Comment